INGIN
berpenampilan cantik dengan busana muslim atau modest wear ala Timur Tengah tak perlu
jauh-jauh terbang ke sana. Cukup mengakalinya dengan memadukan berbagai model
busana, pilihan warna hingga corak.
Salah satunya ditawarkan oleh label Heaven Lights rintisan
duo Jihan Malik dan Emma Malik yang berkolaborasi dengan 2 desainer. Mereka
adalah Kami. dan Mega Iskanti. Lewat pagelaran yang bertajuk ‘First light’,
ketiganya menonjolkan sisi busana Timur Tengah. Misalnya dari warna khas Timur
Tengah dengan dominan yang gelap. Hingga corak dan pola yang khas diambil dari
dinding-dinding situs sejarah di kawsan Timur Tengah.
“Kami sengaja mengusung nuansa Timur Tengah, mengambil tema
dengan corak kain yang khas seperti di Timur Tengah. Koleksi ini akan
dikeluarkan sampai nanti bulan Ramadan,†kata Duo Heaven Lights, kepada
wartawan di Jakarta, Rabu (12/2) lalu.
1. Koleksi Kami. (Samarka)
Peragaan busana dibuka dengan koleksi Heaven Lights yang
berkolaborasi dengan Kami. Kali ini tema yang diusung oleh Kami. adalah ‘Samarka’.
Ada 15 looks yang ditampilkan, bervariasi dari tunik yang dipadukan
dengan palazzo pants sampai
abaya yang menawan. Koleksi yang didominasi warna gelap itu bertabur motif
geometris khas Timur Tengah yang terinspirasi dari geometric yang biasa terlihat
di pasar-pasar tradisional Marrakesh.
Kami. yang biasanya identik dengan warna-warna alam, kini
berani keluar dari zona nyaman untuk mengeluarkan koleksi Timur Tengah.
Ternyata ide itu memang sudah tercetus sejak lama.
“Temanya Timur Tengah. Kami. itu kan biasanya nature,
sesuatu motif enggak ada yang pasti. Enggak teratur, enggak simetris. Pas
dibilang Timur Tengah, maka kami ambil tema Samarka adalah kota tua di
Uzbekistan yang dilewati jalur budaya saat itu,†kata Creative Director Kami.
Nadya Karina.
Maka corak yang gemoetris itu dituangkan dalam keindahan
ornamen. Dan terwujudlah koleksi Kami. yang berbeda dari biasanya.
2. Mega Iskanti (Madra)
Segmen kedua menampilkan formulasi gaya yang dibuat Heaven
Lights bersama desainer Mega Iskanti. Warna-warna pastel yang lebih feminin
menjadi ciri khas koleksi yang diberi tajuk ‘Madra’. Sederhana dengan intrik
pleats, koleksi yang menyuguhkan 15 tampilan ini terinspirasi dari kunjungan
Mega Iskanti menikmati kemegahan arsitektur Islam di Bou lnania Madrasa, Maroko.
3. Koleksi Heaven Lights (Khizana)
Terinspirasi dari sari khas India, gaya asimetris dan
taburan sequins nan mewah jadi benang merah utama koleksi bertajuk ‘Khizana’
ini. Deretan tunik, dress,
blus, headscarf,
dan outer dengan
motif paisley dan bold palette khas India
dan Timur Tengah jadi persembahan koleksinya.
“Arti koleksi kami itu dari bahasa Arab artinya lemari.
Layaknya lemari yang berisi banyak barang,ada 30 tampilan kasual namun tetap
terkesan istimewa ini diformulasikan untuk membuat penampilan hari raya semakin
bergaya,†jelas Jihan Malik dan Emma Malik.
“Dan kami mengambil tema dari corak seni menghias Henna,
untuk dituangkan dalam koleksi kami ini,†tutup mereka.
Modest Wear Khas Timur Tengah yang Disukai Muslimah
Perkembangan dunia fashion muslim
saat ini semakin beragam. Sejumlah desainer mengadopsi berbagai gaya dari
berbagai budaya asing untuk dipasarkan di dalam negeri. Timur Tengah juga
menjadi salah satu kiblat yang paling favorit untuk gaya busana muslim.
Misalnya saja negara Maroko, Mesir, Arab Saudi, dan juga
bergeser ke Asia seperti India dan Pakistan. Busana-busana mereka menjadi
inspirasi bagi para desainer tanah air salah satunya Heaven Lights.
Menggelar fashion
show bertajuk ‘First Light’, label yang digawangi 2 desainer
yakni Jihan Malik dan Emma Malik mengusung gaya busana Timur Tengah. Dari mulai
kerudung, busana syari, abaya, dress, hingga tunik.
Saat ditanya kepada Jihan Malik dan Emma Malik, jenis
busana apa yang paling dicari bagi masyarakat Indonesia, menurut mereka
semuanya favorit. Namun gamis atau dress dan
kerudung adalah yang paling laris.
“Paling laku semuanya ya. Kerudung semua laku. Tapi tahun
ini kami banyak keluarkan dress,
tunik juga favorit,†ujar mereka.
Setidaknya, ada tiga busana khas timur tengah yang
digandrungi pencinta mode dalam negeri. Bahkan, bisa dikatakan telah diadopsi
oleh beberapa desainer Indonesia.
1. Abaya
Abaya kini mulai banyak diminati oleh kaum hawa di tanah
air. Busana muslim berupa abaya ini biasanya berwarna hitam dan memiliki
potongan yang longgar. Bahannya pun lembut dan adem agar disesuaikan dengan
iklim Timur Tengah. Namun di Indonesia warna dan model abaya sudah dimodifikasi.
2. Gamis
Gamis sedikit berbeda dengan abaya. Jika tak mau terlalu
syar’i, gamis bisa menjadi pilihan awal. Baju gamis merupakan pakaian khas dari
Timur Tengah. Baju panjang ini seperti dress panjang
atau long dress hingga
mata kaki. Berlengan panjang dan biasanya dikreasikan dengan berbagai aksen dan
corak.
3. Tunik
Tunik cocok bagi mereka yang dinamis, nyaman bergerak,
namun tetap ingin feminin. Tunik model simpel cocok untuk digunakan
sehari-hari, atau bisa juga ke acara formal dan semi formal. Dipadukan celana
longgar, membuat tunik terlihat manis dan sopan saat dikenakan.
Sebenarnya, selain tiga model baju di atas, ada cara lain
mengenal busana khas timur tengah. Pertama warnanya. Warna busana Middle East
biasanya lebih didominasi warna gelap. Dan warna yang diadopsi oleh mereka juga
diambil dari seni mengukir jemari yakni Henna dari India.
Lalu kedua, oorak dan polanya lebih cenderung bermotif
geometris. Dinding-dinding situs bersejarah di Timur Tengah banyak menampilkak
motif tersebut. Terakhir, motif yang dipamerkan biasanya bukan berupa alam atau
makhluk hidup. Akan tetapi lebih bersifat ornamen dan pernak-pernik khas Timur
Tengah. (jpc)