PALANGKA
RAYA – Mengajarkan peserta didik untuk menyayangi anak yatim, MIN 2 Palangka
Raya menyelenggarakan Hari Santunan Anak Yatim, Rabu (11/9). Peringatan ini
dilaksanakan di halaman sekolah melibatkan semua murid, guru dan juga orang
tua.
Acara
diisi dengan tausiah oleh Ustaz Muhammad Syahriansyah atau akrab disapa Ari.
Kemudian dilanjutkan penyerahan santunan dari orang tua dan siswa yang
terkumpul Rp 15 juta. Santunan diberikan kepada 60 anak yatim yang berasal dari
Panti Asuhan Berkah, Panti Asuhan Budi Mulya dan dari murid MIN 2 yang yatim.
Hadir
pada acara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Palangka Raya H Baihaqi dan
Pengawas Hormansyah. Baihaqi menyampaikan bahwa bulan Muharam merupakan bulan
Anak Yatim Piatu. “Kita dianjurkan untuk menyantuni anak yatim,†ujar Baihaqi.
Hal
senada juga disampaikan oleh Ustaz Ari. Menurutnya, ada dua sunah yang
dianjurkan oleh Rasulullah di bulan Muharam. Pertama, puasa Asyura pada 10
Muharram. Kedua, mengusap anak yatim, yang bisa dimaknai dengan menyantuni anak
yatim.
Sedangkan
dengan membagikan bubur Asyura itu, hanya tradisi. Dalam pandangan Ustaz Ari,
pembagian bubur Asyura merupakan tradisi yang baik. “Berbagi, itu tradisi yang
baik. Di sana bisa menyambung silaturahmi,†ujarnya.
Menurut
Ustaz Ari, mengusap anak yatim, maknanya bukan sekadar mengusap, tapi juga
menyantuni. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, pernah bersabda,
“Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti iniâ€,
kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan
jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan
keduanya.†(sma/ila/CTK)