26.1 C
Jakarta
Tuesday, December 3, 2024

Desain Unik dari Limbah Karya Mel Ahyar

PEKAN mode bergengsi Jakarta
Fashion Week 2020 telah usai. Puncak pagelaran fashion terakhir ditutup oleh
perhelatan Dewi Fashion Knights yang terdiri dari empat desainer yakni Auguste
Soesastro, Mel Ahyar, Jeffry Tan, dan Andrian Gan.

Saat pertunjukan runway
desainer Mel Ahyar, diperlihatkanlah 16 koleksi yang ceria dengan warna-warna
cerah yang beragam. Uniknya lagi, Mel menggunakan bahan-bahan dari limbah yang
diaplikasikan dalam desainnya bertajuk Skins.

Dengan mengusung tema Skins,
para model bercerita tentang media sosial dan kesehatan mental. Sehingga para
model merefleksikan upaya melawan bully lewat media sosial.

“Saya tampilkan bagaimana
posisi sosial media punya pengaruh besar. Dan Skins menjadi gambaran pada
karakter orang di media sosial,” ujar Mel, baru-baru ini.

Baca Juga :  MIS Al-Jihad Laksanakan Tali Asih

Dengan menggunakan bahan
limbah, Mel menyisipkan sustainable fashion dengan membawa bahan
ramah lingkungan lewat fashion. Limbah sampah diolahnya untuk jadi suatu
karya. Salah satunya busana dari limbah bio dan mika yang berkilau.

“Saya berusaha berkarya tanpa
sampah. Polanya dibuat sedemikian rupa, jika masih ada yang sisa maka saya
gunakan untuk detail,” kata Mel.

Dalam peragaan salah satu
busana tersebut diperagakan oleh model yang juga Jakarta Fashion Week Icons,
Devona Cools. Dia tampil cantik dengan busana unik dari limbah yang
berwarna-warni.(jpc)

 

PEKAN mode bergengsi Jakarta
Fashion Week 2020 telah usai. Puncak pagelaran fashion terakhir ditutup oleh
perhelatan Dewi Fashion Knights yang terdiri dari empat desainer yakni Auguste
Soesastro, Mel Ahyar, Jeffry Tan, dan Andrian Gan.

Saat pertunjukan runway
desainer Mel Ahyar, diperlihatkanlah 16 koleksi yang ceria dengan warna-warna
cerah yang beragam. Uniknya lagi, Mel menggunakan bahan-bahan dari limbah yang
diaplikasikan dalam desainnya bertajuk Skins.

Dengan mengusung tema Skins,
para model bercerita tentang media sosial dan kesehatan mental. Sehingga para
model merefleksikan upaya melawan bully lewat media sosial.

“Saya tampilkan bagaimana
posisi sosial media punya pengaruh besar. Dan Skins menjadi gambaran pada
karakter orang di media sosial,” ujar Mel, baru-baru ini.

Baca Juga :  MIS Al-Jihad Laksanakan Tali Asih

Dengan menggunakan bahan
limbah, Mel menyisipkan sustainable fashion dengan membawa bahan
ramah lingkungan lewat fashion. Limbah sampah diolahnya untuk jadi suatu
karya. Salah satunya busana dari limbah bio dan mika yang berkilau.

“Saya berusaha berkarya tanpa
sampah. Polanya dibuat sedemikian rupa, jika masih ada yang sisa maka saya
gunakan untuk detail,” kata Mel.

Dalam peragaan salah satu
busana tersebut diperagakan oleh model yang juga Jakarta Fashion Week Icons,
Devona Cools. Dia tampil cantik dengan busana unik dari limbah yang
berwarna-warni.(jpc)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru