31.8 C
Jakarta
Monday, April 14, 2025

Jangan Pernah Takut Gagal, Berani Mencoba Hal Baru Serta Jangan Mudah

Tantangan terberat
dialami Andi tatkala ada pembangunan MRT pada 2015 lalu. Akses menuju hotel
tempatnya bekerja menjadi tertutup. Ia harus menyusun rencana. Belajar
efisiensi, memberikan pelayan terbaik, hingga berpikir bagaimana mendatangkan
tamu untuk kelanjutan hotel yang dipimpinnya.

AZUBA, Palangka Raya

===========

KARIER Andi Febriyoko
mulai naik. Pada 2011, ia diberi kepercayaan menjadi leader yang
membawahi product & banquet. Tugasnya mengarahkan tim mempersiapkan
makanan di ruang pertemuan. Seiring kariernya terus menanjak, komunikasi dengan
kedua orang tua pun semakin intens.

Februari 2012, sebelum
ayahnya meninggal, ia sempat menyampaikan bahwa ia memiliki target, bahwa pada
usia 30 tahun sudah menjadi manajer di hotel. Meski saat itu jabatan Andi
Febriyoko masih menjadi staf hotel, namun ia optimistis bisa meraih apa yang
diimpikan. Komitmen itu benar-benar menjadi penyemangat baginya dalam bekerja.

รขโ‚ฌล“Meski banyak
tantangan, tapi saya tidak mudah menyerah. Karena prinsip saya; jangan pernah
takut gagal. Beranilah mencoba hal baru. Karena kita tak bisa tahu jika belum
mencoba. Ketika gagal, coba lagi, terus mencoba, serta jangan mudah menyerah,รขโ‚ฌย
kata lelaki kelahiran 1989 ini.

Andi memutuskan untuk
menikah dengan kekasihnya pada tahun 2013. Saat membawahi FB food and
beverages
(FB), ia pun
mencoba belajar bagian lainnya. Setahun kemudian, ia dipercayakan menjadi
supervisor Amaris Yogyakarta. Baru sebulan menjabat, ia dipindahtugaskan ke
Amaris Pancoran Jakarta dengan jabatan sebagai supervisor.

Baca Juga :  Dipanggil Dokter Dua Puluh Ribu, yang Terpenting Pasien Bisa Kembali S

Pada 2015, kariernya
semakin gemilang. Andi mendapat mandat dari kantor pusat untuk mengikuti
pelatihan supervisor development program (SDP). Dari 18 orang peserta, terpilihlah 6 orang. Salah satunya
adalah dia. Setelah belajar kurang lebih tiga bulan, ia dipercaya menjadi
asisten manajer Hotel Amaris Panglima Polim II Jakarta. Saat itu usianya 27
tahun.

รขโ‚ฌล“Kebetulan di sana saya
menangani sendiri, karena HM (hotel manager, red) kosong. Menjadi asisten tapi
berasa manajer. Bahagia sih. Hanya saja ini sekolah cemplung. Ibaratnya,
ketika kamu bisa berenang, ya kamu cepat bisa, kalau gak bisa berenang, ya kamu
bakal tenggelam, ya udah kamu bakalan lewat,รขโ‚ฌย tuturnya.

Saat itu ia berhasil
belajar market, bagaimana menjadi leader dan merangkul pegawai
sekaligus cara memelihara alat. Kemudian tantangan terberat datang menghadang. Kala
itu ada pembangunan MRT. Pembangunan tersebut membuat akses menuju hotel
menjadi tertutup.

รขโ‚ฌล“Kalau begini gimana
kami bisa dapat tamu. Akhirnya kami nyusun rencana, dengan mengelola keuangan
agar efisien. Gimana cara memberikan pelayan maksimal kepada tamu, tapi dengan
seefisien mungkin. Termasuk bagaimana cara mendatangkan tamu,รขโ‚ฌย ucapnya. 

Alhasil, masa-masa
sulit itu bisa dilalui. Tantangan itu sekaligus menempa dirinya menjadi sosok
kreatif dan smart. Pada pertengahan 2018, ia diangkat menjadi manajer, pada
usianya ke-29. Tiga bulan kemudian, ia dipercayakan untuk mengelola Hotel
Amaris Palangka Raya.

Baca Juga :  Penghasilan Orang Tua Pas-pasan, Ikut Kejuaraan Bermodalkan Pinjaman

รขโ‚ฌล“Alhamdulilah dengan
pengalaman yang saya dapatkan sebelumnya, setelah dinilai sudah cukup
belajarnya, saya diberi challenge menjadi manajer di Hotel Amaris
Palangka Raya. Saat itu saya gak ada bayangan bagaimana kota ini. Setelah
sampai di sini, saya sangat apresiasi. Orang-orangnya ramah dan memiliki jiwa
sosial tinggi,รขโ‚ฌย tuturnya. 

Kebetulan pada 2018
lalu, saat ia pindah ke Palangka Raya, sedang hangat-hangatnya politik. Tapi ia
merasa di Palangka Raya aman dan tidak bising. Apalagi suasana penuh
kekeluargaan yang dibangun tim kerja dan saling support, sehingga ia
bisa bekerja dan berkarya dengan konsentrasi.

รขโ‚ฌล“Saat ini saya lebih
konsen ke perbaikan fasilitas maupun pelayanan. Secara internal, saya juga mendorong
tim untuk menumbuhkan motivasi bekerja. Yang bagus dilanjutkan dan yang belum
ada dibuat untuk meningkatkan pelayanan,รขโ‚ฌย ucapnya.

Ada berbagai inovasi
yang ia lakukan selama memimpin di Hotel Amaris Palangka Raya. Untuk
meningkatkan kunjungan costumer, ia menambah jumlah meja makan. Menu
makanan pun ditambah. Harganya terjangkau dan bersahabat, yakni dari Rp20 ribu.
Selain itu, ia menginstruksikan untuk menambah akses kecepatan internet hotel.

Karyawan juga diberikan
pelatihan agar lebih cepat dalam membersihkan kamar dan tidak tertinggal
sisa-sisa sampah dan sejenisnya. Hasilnya, semenjak Januari hingga Agustus ini,
target bulanan selalu tercapai. (*/ce/bersambung) 

Tantangan terberat
dialami Andi tatkala ada pembangunan MRT pada 2015 lalu. Akses menuju hotel
tempatnya bekerja menjadi tertutup. Ia harus menyusun rencana. Belajar
efisiensi, memberikan pelayan terbaik, hingga berpikir bagaimana mendatangkan
tamu untuk kelanjutan hotel yang dipimpinnya.

AZUBA, Palangka Raya

===========

KARIER Andi Febriyoko
mulai naik. Pada 2011, ia diberi kepercayaan menjadi leader yang
membawahi product & banquet. Tugasnya mengarahkan tim mempersiapkan
makanan di ruang pertemuan. Seiring kariernya terus menanjak, komunikasi dengan
kedua orang tua pun semakin intens.

Februari 2012, sebelum
ayahnya meninggal, ia sempat menyampaikan bahwa ia memiliki target, bahwa pada
usia 30 tahun sudah menjadi manajer di hotel. Meski saat itu jabatan Andi
Febriyoko masih menjadi staf hotel, namun ia optimistis bisa meraih apa yang
diimpikan. Komitmen itu benar-benar menjadi penyemangat baginya dalam bekerja.

รขโ‚ฌล“Meski banyak
tantangan, tapi saya tidak mudah menyerah. Karena prinsip saya; jangan pernah
takut gagal. Beranilah mencoba hal baru. Karena kita tak bisa tahu jika belum
mencoba. Ketika gagal, coba lagi, terus mencoba, serta jangan mudah menyerah,รขโ‚ฌย
kata lelaki kelahiran 1989 ini.

Andi memutuskan untuk
menikah dengan kekasihnya pada tahun 2013. Saat membawahi FB food and
beverages
(FB), ia pun
mencoba belajar bagian lainnya. Setahun kemudian, ia dipercayakan menjadi
supervisor Amaris Yogyakarta. Baru sebulan menjabat, ia dipindahtugaskan ke
Amaris Pancoran Jakarta dengan jabatan sebagai supervisor.

Baca Juga :  Dipanggil Dokter Dua Puluh Ribu, yang Terpenting Pasien Bisa Kembali S

Pada 2015, kariernya
semakin gemilang. Andi mendapat mandat dari kantor pusat untuk mengikuti
pelatihan supervisor development program (SDP). Dari 18 orang peserta, terpilihlah 6 orang. Salah satunya
adalah dia. Setelah belajar kurang lebih tiga bulan, ia dipercaya menjadi
asisten manajer Hotel Amaris Panglima Polim II Jakarta. Saat itu usianya 27
tahun.

รขโ‚ฌล“Kebetulan di sana saya
menangani sendiri, karena HM (hotel manager, red) kosong. Menjadi asisten tapi
berasa manajer. Bahagia sih. Hanya saja ini sekolah cemplung. Ibaratnya,
ketika kamu bisa berenang, ya kamu cepat bisa, kalau gak bisa berenang, ya kamu
bakal tenggelam, ya udah kamu bakalan lewat,รขโ‚ฌย tuturnya.

Saat itu ia berhasil
belajar market, bagaimana menjadi leader dan merangkul pegawai
sekaligus cara memelihara alat. Kemudian tantangan terberat datang menghadang. Kala
itu ada pembangunan MRT. Pembangunan tersebut membuat akses menuju hotel
menjadi tertutup.

รขโ‚ฌล“Kalau begini gimana
kami bisa dapat tamu. Akhirnya kami nyusun rencana, dengan mengelola keuangan
agar efisien. Gimana cara memberikan pelayan maksimal kepada tamu, tapi dengan
seefisien mungkin. Termasuk bagaimana cara mendatangkan tamu,รขโ‚ฌย ucapnya. 

Alhasil, masa-masa
sulit itu bisa dilalui. Tantangan itu sekaligus menempa dirinya menjadi sosok
kreatif dan smart. Pada pertengahan 2018, ia diangkat menjadi manajer, pada
usianya ke-29. Tiga bulan kemudian, ia dipercayakan untuk mengelola Hotel
Amaris Palangka Raya.

Baca Juga :  Penghasilan Orang Tua Pas-pasan, Ikut Kejuaraan Bermodalkan Pinjaman

รขโ‚ฌล“Alhamdulilah dengan
pengalaman yang saya dapatkan sebelumnya, setelah dinilai sudah cukup
belajarnya, saya diberi challenge menjadi manajer di Hotel Amaris
Palangka Raya. Saat itu saya gak ada bayangan bagaimana kota ini. Setelah
sampai di sini, saya sangat apresiasi. Orang-orangnya ramah dan memiliki jiwa
sosial tinggi,รขโ‚ฌย tuturnya. 

Kebetulan pada 2018
lalu, saat ia pindah ke Palangka Raya, sedang hangat-hangatnya politik. Tapi ia
merasa di Palangka Raya aman dan tidak bising. Apalagi suasana penuh
kekeluargaan yang dibangun tim kerja dan saling support, sehingga ia
bisa bekerja dan berkarya dengan konsentrasi.

รขโ‚ฌล“Saat ini saya lebih
konsen ke perbaikan fasilitas maupun pelayanan. Secara internal, saya juga mendorong
tim untuk menumbuhkan motivasi bekerja. Yang bagus dilanjutkan dan yang belum
ada dibuat untuk meningkatkan pelayanan,รขโ‚ฌย ucapnya.

Ada berbagai inovasi
yang ia lakukan selama memimpin di Hotel Amaris Palangka Raya. Untuk
meningkatkan kunjungan costumer, ia menambah jumlah meja makan. Menu
makanan pun ditambah. Harganya terjangkau dan bersahabat, yakni dari Rp20 ribu.
Selain itu, ia menginstruksikan untuk menambah akses kecepatan internet hotel.

Karyawan juga diberikan
pelatihan agar lebih cepat dalam membersihkan kamar dan tidak tertinggal
sisa-sisa sampah dan sejenisnya. Hasilnya, semenjak Januari hingga Agustus ini,
target bulanan selalu tercapai. (*/ce/bersambung) 

Terpopuler

Artikel Terbaru