26.3 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Sosialisasikan Prokes Covid-19 hingga Pencegahan Karhutla

PROGRAM TNI Manunggal
Membangun Desa (TMMD) ke-109 Kodim 1015 Sampit sudah ditutup Danrem 102
/Panju Panjung Brigjen TNI
Purwo Sudaryanto
, Rabu (21/10) lalu. Sasaran fisik dan nonfisik di Desa Bapinang
Hilir, Bapinang Hulu
, dan Babirah, Kecamatan Pulau Hanaut, sudah selesai dikerjakan.

Sejak 21
September 2020, 150 anggota TNI dari Kodim 1015 Sampit diterjunkan ke Desa
Bapinang Hilir, Bapinang Hulu
, dan Babirah. Para personel itu mulai mengerjakan sejumlah sasaran
yang sudah diprogramkan sebelumnya. Yaitu merehab tiga jembatan
dan satu musala serta membangun pos terpadu di daerah terisolasi itu.

Selain itu,
ternyata Satuan Tugas (Satgas) TMMD 109 juga melaksanakan sejumlah kegiatan nonfisik
di kecamatan yang belum memiliki akses jalan darat tersebut. Yaitu pemeriksaan
kesehatan gratis, sosialisasi tentang pentingnya
penerapan protokol kesehatan untuk mencegah
penyebaran Covid-19, dan penyuluhan tentang bahaya narkoba serta kebakaran hutan
dan lahan (karhutla). Yang tak kalah pentingnya, anggota TNI
juga menyampaikan tentang
wawasan kebangsaan kepada warga setempat
maupun penghuni pondok pesantren.

TMMD 109 oleh
Kodim 1015 Sampit dilaksanakan di Desa Bapinang Hilir, Babirah
, dan Desa Bapinang Hulu,
Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan
Tengah sejak 22 September hingga 21 Oktober 2020.

Sebanyak 150
personel dilibatkan dalam kegiatan ini
. Juga melibatkan Polri dan masyarakat
setempat. Mereka bergotong royong menyelesaikan semua target yang telah
ditetapkan.

Baca Juga :  Jadi Sales Sisir Dilakoni, Aktivis NGO Ditekuni

Ada lima sasaran
fisik yang sudah dicapai dalam program ini. Yaitu rehab Jembatan Handil Gayam
berukuran panjang 15,30 meter dan lebar 3,80 meter di RT 11/ RW 4 Desa Bapinang
Hilir, rehab Jembatan Handil Samsu
dengan panjang 42 meter dan lebar 3,80 meter di RT 12/ RW 4 Desa Bapinang
Hilir, dan rehab Jembatan Sei Babirah berukuran panjang 42 meter dan lebar 3,80
meter di RT 07/ RW 03 Desa Babirah.

Sasaran fisik
lainnya yaitu perbaikan Musala Al-Hidayah berukuran panjang 6,50 meter dan
lebar 6,50 meter di Desa Bapinang Hulu
. Juga membangun pos terpadu di Desa Bapinang Hulu.

Komandan Kodim
1015/Spt Letkol CZI Akhmad Safari mengatakan, semua sasaran fisik, mulai
perbaikan tiga jembatan, rehab musala
, maupun pembangunan
pos terpadu sudah selesai dikerjakan. Semua
sudah diselesaikan sebelum upacara penutupan oleh
Danrem 102
/
Panju Panjung Brigjen TNI Purwo Sudaryanto, Rabu (21/10) lalu.
Jembatan, musala, serta pos terpadu itu
sudah bisa digunakan masyarakat setempat.

“Rehab tiga
jembatan itu sudah selesai, termasuk musala dan pembangunan pos terpadu, sudah
selesai semuanya
, sehingga sudah bisa
digunakan warga. Kami bersyukur semua berjalan lancar sehingga selesai sesuai
target,” kata Akhmad Safari.

Baca Juga :  Danrem Ingatkan Perlu Kedewasaan dan Bijak Bermedsos

Sementara, Komandan Korem (Danrem)
102
/Panju
Panjung Brigjen TNI Purwo Sudaryanto menegaskan, semua hasil yang sudah dicapai
dalam TMMD
kali ini harus dijaga dan dirawat bersama. Dengan demikian
bisa dimanfaatkan masyarakat dalam jangka waktu yang
lama.

“Milikilah
bangunan dan fasilitas tersebut serasa milik sendiri, sehingga perawatan bisa
terlaksana dengan baik. Supaya warga bisa merasakan untuk memiliki dan harus
peduli untuk merawatnya,” kata Purwo Sudaryanto.

Camat Pulau
Hanaut Eddy Mashami
turut mengucapkan terima kasih kepada Satgas TMMD Reguler ke-109 Kodim
1016 Sampit, karena telah banyak membawa perubahan
pada daerah yang
dipimpinnya. 

Pembangunan
infrastruktur seperti jembatan, musala, dan pos terpadu merupakan wujud nyata
dari harapan masyarakat yang belum tersentuh sebelumnya.
Pihaknya bersyukur bahwa saat ini sudah diperbaiki sehingga layak digunakan oleh
masyarakat setempat.

“Saya
mewakili masyarakat Pulau Hanaut mengucapkan terima kasih kepada Satgas TMMD
ke-109. Terhambatnya pembangunan di wilayah kami
dikarenakan anggaran yang
sangat minim. Namun
, dengan hadirnya program TMMD ini, bisa mewujudkan harapan masyarakat selama
ini,”
tutur Eddy.

Menurutnya, apabila sinergi antarinstitusi
terus terjalin dengan baik, dipastikan
pembangunan di wilayah pelosok akan terus meningkat dengan pesat sehingga mampu mengejar
ketertinggalan.

PROGRAM TNI Manunggal
Membangun Desa (TMMD) ke-109 Kodim 1015 Sampit sudah ditutup Danrem 102
/Panju Panjung Brigjen TNI
Purwo Sudaryanto
, Rabu (21/10) lalu. Sasaran fisik dan nonfisik di Desa Bapinang
Hilir, Bapinang Hulu
, dan Babirah, Kecamatan Pulau Hanaut, sudah selesai dikerjakan.

Sejak 21
September 2020, 150 anggota TNI dari Kodim 1015 Sampit diterjunkan ke Desa
Bapinang Hilir, Bapinang Hulu
, dan Babirah. Para personel itu mulai mengerjakan sejumlah sasaran
yang sudah diprogramkan sebelumnya. Yaitu merehab tiga jembatan
dan satu musala serta membangun pos terpadu di daerah terisolasi itu.

Selain itu,
ternyata Satuan Tugas (Satgas) TMMD 109 juga melaksanakan sejumlah kegiatan nonfisik
di kecamatan yang belum memiliki akses jalan darat tersebut. Yaitu pemeriksaan
kesehatan gratis, sosialisasi tentang pentingnya
penerapan protokol kesehatan untuk mencegah
penyebaran Covid-19, dan penyuluhan tentang bahaya narkoba serta kebakaran hutan
dan lahan (karhutla). Yang tak kalah pentingnya, anggota TNI
juga menyampaikan tentang
wawasan kebangsaan kepada warga setempat
maupun penghuni pondok pesantren.

TMMD 109 oleh
Kodim 1015 Sampit dilaksanakan di Desa Bapinang Hilir, Babirah
, dan Desa Bapinang Hulu,
Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan
Tengah sejak 22 September hingga 21 Oktober 2020.

Sebanyak 150
personel dilibatkan dalam kegiatan ini
. Juga melibatkan Polri dan masyarakat
setempat. Mereka bergotong royong menyelesaikan semua target yang telah
ditetapkan.

Baca Juga :  Jadi Sales Sisir Dilakoni, Aktivis NGO Ditekuni

Ada lima sasaran
fisik yang sudah dicapai dalam program ini. Yaitu rehab Jembatan Handil Gayam
berukuran panjang 15,30 meter dan lebar 3,80 meter di RT 11/ RW 4 Desa Bapinang
Hilir, rehab Jembatan Handil Samsu
dengan panjang 42 meter dan lebar 3,80 meter di RT 12/ RW 4 Desa Bapinang
Hilir, dan rehab Jembatan Sei Babirah berukuran panjang 42 meter dan lebar 3,80
meter di RT 07/ RW 03 Desa Babirah.

Sasaran fisik
lainnya yaitu perbaikan Musala Al-Hidayah berukuran panjang 6,50 meter dan
lebar 6,50 meter di Desa Bapinang Hulu
. Juga membangun pos terpadu di Desa Bapinang Hulu.

Komandan Kodim
1015/Spt Letkol CZI Akhmad Safari mengatakan, semua sasaran fisik, mulai
perbaikan tiga jembatan, rehab musala
, maupun pembangunan
pos terpadu sudah selesai dikerjakan. Semua
sudah diselesaikan sebelum upacara penutupan oleh
Danrem 102
/
Panju Panjung Brigjen TNI Purwo Sudaryanto, Rabu (21/10) lalu.
Jembatan, musala, serta pos terpadu itu
sudah bisa digunakan masyarakat setempat.

“Rehab tiga
jembatan itu sudah selesai, termasuk musala dan pembangunan pos terpadu, sudah
selesai semuanya
, sehingga sudah bisa
digunakan warga. Kami bersyukur semua berjalan lancar sehingga selesai sesuai
target,” kata Akhmad Safari.

Baca Juga :  Danrem Ingatkan Perlu Kedewasaan dan Bijak Bermedsos

Sementara, Komandan Korem (Danrem)
102
/Panju
Panjung Brigjen TNI Purwo Sudaryanto menegaskan, semua hasil yang sudah dicapai
dalam TMMD
kali ini harus dijaga dan dirawat bersama. Dengan demikian
bisa dimanfaatkan masyarakat dalam jangka waktu yang
lama.

“Milikilah
bangunan dan fasilitas tersebut serasa milik sendiri, sehingga perawatan bisa
terlaksana dengan baik. Supaya warga bisa merasakan untuk memiliki dan harus
peduli untuk merawatnya,” kata Purwo Sudaryanto.

Camat Pulau
Hanaut Eddy Mashami
turut mengucapkan terima kasih kepada Satgas TMMD Reguler ke-109 Kodim
1016 Sampit, karena telah banyak membawa perubahan
pada daerah yang
dipimpinnya. 

Pembangunan
infrastruktur seperti jembatan, musala, dan pos terpadu merupakan wujud nyata
dari harapan masyarakat yang belum tersentuh sebelumnya.
Pihaknya bersyukur bahwa saat ini sudah diperbaiki sehingga layak digunakan oleh
masyarakat setempat.

“Saya
mewakili masyarakat Pulau Hanaut mengucapkan terima kasih kepada Satgas TMMD
ke-109. Terhambatnya pembangunan di wilayah kami
dikarenakan anggaran yang
sangat minim. Namun
, dengan hadirnya program TMMD ini, bisa mewujudkan harapan masyarakat selama
ini,”
tutur Eddy.

Menurutnya, apabila sinergi antarinstitusi
terus terjalin dengan baik, dipastikan
pembangunan di wilayah pelosok akan terus meningkat dengan pesat sehingga mampu mengejar
ketertinggalan.

Terpopuler

Artikel Terbaru