32.4 C
Jakarta
Friday, December 13, 2024

Dahulu Biasa-Biasa Saja, Kini Jadi Favorit Warga

Wisata
Alam Air Hitam Kereng Bangkirai semakin terkenal. Sentuhan kreatif pengelolanya
menjadikan objek wisata yang berlokasi di Kecamatan Sebangau ini banyak diminati
pengunjung. Bahkan kini menjadi pilihan bagi warga Kota Cantik untuk menghabiskan
libur akhir pekan bersama keluarga.

ANISA
B WAHDAH,
Palangka
Raya

APA kabar
wisata alam Air Hitam Sungai Sebangau Kereng Bangkirai? Penulis lama tak berkunjung
atau sekadar mendengar kabarnya. Sore itu, Sabtu (15/6), langit Kota Cantik
dihiasi gumpalan-gumpalan awan putih. Terlintas ingatan akan wisata alam yang
sudah lama menjadi destinasi warga Kota Palangka Raya di akhir pekan. Sekitar
beberapa bulan yang lalu, panorama wisata ini sudah mulai berubah. Objek wisata
yang awalnya hanya menyajikan pesona alamnya, mulai terlihat varian warna nan
berpadu dengan keindahan alam.

Saat penulis datang,
sepanjang jalan di sekitar loket masuk wisata ini dipenuhi kendaran roda empat.
Bahkan, area parkir motor yang dahulunya terbilang sedikit, kini malah semakin
banyak. Biaya masuknya masih sama seperti dahulu. Pengunjung hanya perlu
mengeluarkan Rp5 ribu.

Pengunjung yang datang
sore itu terbilang banyak. Lebih ramai dari bulan-bulan sebelumnya saat penulis
ke sana. Yang datang tak hanya kawula muda. Ada pula orang dewasa dan anak-anak.
Terlihat juga yang datang bersama keluarga.

Suara musik khas Dayak
mulai terdengar dari pintu masuk. Riuh bercampur suara pengunjung dan teriakan
anak-anak. Membuat wahana wisata alam ini terasa ramai.

“Mbak, mau naik susur
sungai? Hanya Rp10 ribu saja per orang,” sapa seroang perempuan paruh baya
menawarkan jasa susur sungai.

Padahal penulis belum
sempat tengok kanan dan kiri. Tapi, karena penasaran dan harganya cukup
bersahabat dengan kantong, penulis pun menyetujui tawaran itu. Untungnya, penulis
mendapat tawaran kapal yang sedikit berbeda dengan kapal lainnya.

Baca Juga :  Anak Desa Umpang Semangat Ikut Khitanan Massal Gratis

“Silakan mbak, bisa di
dalam atau di atas,” arahannya membuat saya tertarik untuk menikmati alam dari
atas kapal sederhana itu namun tetap terlihat menarik.

Lantai pertama kapal didesain
sedemikian rupa sehingga penumpang seolah-olah berada di dalam sebuah kafe.
Makanan dan minuman ringan disediakan untuk masyarakat yang ingin membeli.
Suara musik dari kapal-kapal lain pun bersahutan mengelilingi wisata air hitam
ini.

“Fotokan dong, di sebelah
sini bagus. Perlihatkan alamnya ya. Itu mataharinya bagus,” sahut-sahutan pengunjung
yang sibuk mengabadikan keindahan alam yang dihiasi cahaya mentari yang mulai
condong ke barat itu.

Tampak keluarga kecil
sedang asyik berswafoto pada rangakaian bunga yang membentuk love dan
boneka-boneka yang disediakan di atas kapal. Saat dibincangi, Eri yang
merupakan kepala keluarga tersebut mengaku cukup kaget dengan perkembangan
wisata Air Hitam Sebangau ini.

“Dulu sih saya lihat
biasa-biasa saja. Memang alamnya indah, tapi pengelolaannya belum seperti
sekarang ini,” kata Eri yang membawa istri serta anaknya berlibur.

Tetapi, katanya, saat
ini sudah dilakukan pembenahan. Pengelolaannya cukup bagus. Bisa dinikmati saat
liburan akhir pekan. Tidak perlu mencari wahana wisata di luar Kota Palangka
Raya, karena wisata ini sudah cukup bagus untuk mengisi waktu liburan.

“Libur akhir pekan kan
hanya sebentar saja, sehingga bisa dimanfaatkan ke sekitar Kota palangka Raya. Wisata
dan suasananya kini tidak kalah dengan wisata-wisata lain,” kata ASN di salah
satu kabupaten di Kalteng ini.

Setelah sekitar 30
menit berkeliling, kapal pun kembali bersandar. Pengunjung lain sudah menunggu giliran.
Kapal ini bisa mengangkut sekitar 30-an orang.

Setelah puas menikmati
susur sungai, penulis mencoba berkeliling melihat beberapa titik yang dikerumuni
pengunjung.

Tampak generasi milenial
sedang berpose di salah satu tempat yang didesain instragamble. Tempat itu
dijaga oleh Rika.

Baca Juga :  Peserta Antusias, Tujuh Sekolah Lolos Babak Penyisihan

“Kami memang sengaja
mendesain tempat ini berbentuk kotak-kotak. Kami hias dan desain seolah-olah
seperti berada di negara lain,” katanya.

Misalnya, salah satu
tempat ini dihiasi dengan bunga-bunga sakura hias dan salju buatan. Bagi
pengunjung yang tertarik, bisa menyewa tempat ini dengan tarif Rp5 ribu per orang.
Tempat ini didesain hanya untuk berfoto.

“Generasi milenial kan
suka berfoto untuk diunggah di media sosial. Kami awalnya melihat inspirasi ini
di Youtube, lalu kami coba terapkan di lokasi wisata ini,” ucapnya.

Keuntungan dari jasa
ini cukup lumayan. Setiap harinya tidak lepas dari Rp100 ribu. Jika pengunjungnya
banyak, maka penghasilan bisa mencapai Rp500 ribu per hari. Padahal hanya jasa
penyewaan tempat untuk berfoto.

“Setelah lebaran kemarin,
sehari kami bisa mendapatkan Rp2 juta. Itu karena padatnya pengunjung,” sebut perempuan
berkerudung ini.

Sementara itu, Ketua
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dermaga Kereng Bangkirai,
Aldius mengatakan, jumlah pengunjung saat lebaran Hari Raya Idulfitri beberapa
waktu lalu mencapai lima ribu orang. Padahal, jika hari-hari normalnya,
pengunjungnya hanya berkisar tujuh ratus orang per minggu.

“Lima ribu tersebut
dihitung berdasarkan jumlah pembelian tiket masuk,” katanya saat dibincangi
penulis.

Diakuinya bahwa pengunjung
tahun ini tak ada putusnya, seperti bergelombang. Meski demikian, para pengunjung
tek perlu berdesakan mengantre untuk menikmati kapal sususr sungai, karena telah
tersedia dua pelabuhan.

“Jadi, walaupun
banyak pengunjung yang ingin menikmati kapal keliling, tapi karena ada dua
pelabuhan yang beroperasi dengan maksimal, sehingga tidak berdesakan seperti
sebelum-sebelumnya,” ucapnya.

Dijelaskannya, Wisata Alam Air Hitam Sungai
Sebangau ini dikelola oleh Pokdarwis berdasarkan surat keputusan (SK) Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Palangka Raya. Semua fasilitas
pariwisata di tempat ini dikelola oleh kelompoknya. (*/ce/ala) 

Wisata
Alam Air Hitam Kereng Bangkirai semakin terkenal. Sentuhan kreatif pengelolanya
menjadikan objek wisata yang berlokasi di Kecamatan Sebangau ini banyak diminati
pengunjung. Bahkan kini menjadi pilihan bagi warga Kota Cantik untuk menghabiskan
libur akhir pekan bersama keluarga.

ANISA
B WAHDAH,
Palangka
Raya

APA kabar
wisata alam Air Hitam Sungai Sebangau Kereng Bangkirai? Penulis lama tak berkunjung
atau sekadar mendengar kabarnya. Sore itu, Sabtu (15/6), langit Kota Cantik
dihiasi gumpalan-gumpalan awan putih. Terlintas ingatan akan wisata alam yang
sudah lama menjadi destinasi warga Kota Palangka Raya di akhir pekan. Sekitar
beberapa bulan yang lalu, panorama wisata ini sudah mulai berubah. Objek wisata
yang awalnya hanya menyajikan pesona alamnya, mulai terlihat varian warna nan
berpadu dengan keindahan alam.

Saat penulis datang,
sepanjang jalan di sekitar loket masuk wisata ini dipenuhi kendaran roda empat.
Bahkan, area parkir motor yang dahulunya terbilang sedikit, kini malah semakin
banyak. Biaya masuknya masih sama seperti dahulu. Pengunjung hanya perlu
mengeluarkan Rp5 ribu.

Pengunjung yang datang
sore itu terbilang banyak. Lebih ramai dari bulan-bulan sebelumnya saat penulis
ke sana. Yang datang tak hanya kawula muda. Ada pula orang dewasa dan anak-anak.
Terlihat juga yang datang bersama keluarga.

Suara musik khas Dayak
mulai terdengar dari pintu masuk. Riuh bercampur suara pengunjung dan teriakan
anak-anak. Membuat wahana wisata alam ini terasa ramai.

“Mbak, mau naik susur
sungai? Hanya Rp10 ribu saja per orang,” sapa seroang perempuan paruh baya
menawarkan jasa susur sungai.

Padahal penulis belum
sempat tengok kanan dan kiri. Tapi, karena penasaran dan harganya cukup
bersahabat dengan kantong, penulis pun menyetujui tawaran itu. Untungnya, penulis
mendapat tawaran kapal yang sedikit berbeda dengan kapal lainnya.

Baca Juga :  Anak Desa Umpang Semangat Ikut Khitanan Massal Gratis

“Silakan mbak, bisa di
dalam atau di atas,” arahannya membuat saya tertarik untuk menikmati alam dari
atas kapal sederhana itu namun tetap terlihat menarik.

Lantai pertama kapal didesain
sedemikian rupa sehingga penumpang seolah-olah berada di dalam sebuah kafe.
Makanan dan minuman ringan disediakan untuk masyarakat yang ingin membeli.
Suara musik dari kapal-kapal lain pun bersahutan mengelilingi wisata air hitam
ini.

“Fotokan dong, di sebelah
sini bagus. Perlihatkan alamnya ya. Itu mataharinya bagus,” sahut-sahutan pengunjung
yang sibuk mengabadikan keindahan alam yang dihiasi cahaya mentari yang mulai
condong ke barat itu.

Tampak keluarga kecil
sedang asyik berswafoto pada rangakaian bunga yang membentuk love dan
boneka-boneka yang disediakan di atas kapal. Saat dibincangi, Eri yang
merupakan kepala keluarga tersebut mengaku cukup kaget dengan perkembangan
wisata Air Hitam Sebangau ini.

“Dulu sih saya lihat
biasa-biasa saja. Memang alamnya indah, tapi pengelolaannya belum seperti
sekarang ini,” kata Eri yang membawa istri serta anaknya berlibur.

Tetapi, katanya, saat
ini sudah dilakukan pembenahan. Pengelolaannya cukup bagus. Bisa dinikmati saat
liburan akhir pekan. Tidak perlu mencari wahana wisata di luar Kota Palangka
Raya, karena wisata ini sudah cukup bagus untuk mengisi waktu liburan.

“Libur akhir pekan kan
hanya sebentar saja, sehingga bisa dimanfaatkan ke sekitar Kota palangka Raya. Wisata
dan suasananya kini tidak kalah dengan wisata-wisata lain,” kata ASN di salah
satu kabupaten di Kalteng ini.

Setelah sekitar 30
menit berkeliling, kapal pun kembali bersandar. Pengunjung lain sudah menunggu giliran.
Kapal ini bisa mengangkut sekitar 30-an orang.

Setelah puas menikmati
susur sungai, penulis mencoba berkeliling melihat beberapa titik yang dikerumuni
pengunjung.

Tampak generasi milenial
sedang berpose di salah satu tempat yang didesain instragamble. Tempat itu
dijaga oleh Rika.

Baca Juga :  Peserta Antusias, Tujuh Sekolah Lolos Babak Penyisihan

“Kami memang sengaja
mendesain tempat ini berbentuk kotak-kotak. Kami hias dan desain seolah-olah
seperti berada di negara lain,” katanya.

Misalnya, salah satu
tempat ini dihiasi dengan bunga-bunga sakura hias dan salju buatan. Bagi
pengunjung yang tertarik, bisa menyewa tempat ini dengan tarif Rp5 ribu per orang.
Tempat ini didesain hanya untuk berfoto.

“Generasi milenial kan
suka berfoto untuk diunggah di media sosial. Kami awalnya melihat inspirasi ini
di Youtube, lalu kami coba terapkan di lokasi wisata ini,” ucapnya.

Keuntungan dari jasa
ini cukup lumayan. Setiap harinya tidak lepas dari Rp100 ribu. Jika pengunjungnya
banyak, maka penghasilan bisa mencapai Rp500 ribu per hari. Padahal hanya jasa
penyewaan tempat untuk berfoto.

“Setelah lebaran kemarin,
sehari kami bisa mendapatkan Rp2 juta. Itu karena padatnya pengunjung,” sebut perempuan
berkerudung ini.

Sementara itu, Ketua
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dermaga Kereng Bangkirai,
Aldius mengatakan, jumlah pengunjung saat lebaran Hari Raya Idulfitri beberapa
waktu lalu mencapai lima ribu orang. Padahal, jika hari-hari normalnya,
pengunjungnya hanya berkisar tujuh ratus orang per minggu.

“Lima ribu tersebut
dihitung berdasarkan jumlah pembelian tiket masuk,” katanya saat dibincangi
penulis.

Diakuinya bahwa pengunjung
tahun ini tak ada putusnya, seperti bergelombang. Meski demikian, para pengunjung
tek perlu berdesakan mengantre untuk menikmati kapal sususr sungai, karena telah
tersedia dua pelabuhan.

“Jadi, walaupun
banyak pengunjung yang ingin menikmati kapal keliling, tapi karena ada dua
pelabuhan yang beroperasi dengan maksimal, sehingga tidak berdesakan seperti
sebelum-sebelumnya,” ucapnya.

Dijelaskannya, Wisata Alam Air Hitam Sungai
Sebangau ini dikelola oleh Pokdarwis berdasarkan surat keputusan (SK) Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Palangka Raya. Semua fasilitas
pariwisata di tempat ini dikelola oleh kelompoknya. (*/ce/ala) 

Terpopuler

Artikel Terbaru