27.3 C
Jakarta
Thursday, April 10, 2025

Memelihara Ikan Molly, Murah tapi Menyenangkan

Di tengah ramainya penghobi ikan hias, ada pasar
ikan-ikan mungil yang tak pernah mati. Molly salah satunya. Ikan air tawar asal
Meksiko satu ini punya tampilan menggemaskan dengan perut buncitnya yang khas.

—

GERAKANNYA yang
lemah gemulai mirip goyang Kizomba dari Meksiko. Perawatan yang mudah dan
harganya yang ramah di kantong membuat si mungil ini banyak digemari.

Ada banyak jenis molly. Mereka dibedakan berdasar
warnanya. Kini, setidaknya ada 12 jenis yang sudah berhasil dikembangkan. Mulai
yang populer black molly, golden, black sailfin, dalmation, balon, silver
sailfin, marble, lyretail, wild green sailfin, liberty, yucatan, hingga
poecilia latipinna.

Namun, jenis-jenis molly akan terus bertambah
seiring kawin silang yang dilakukan para breeder. Jenis yang paling diminati
saat ini adalah golden dan marble. Tentu, karena warnanya yang indah di pandang
mata. ”Dua jenis ini yang paling disukai,’’ ujar pembudi daya molly Pramuti
Dhayu Rizkita.

Jenis molly juga bisa dibedakan dari ukuran
tubuhnya. Misalnya short body, tubuh panjang atau biasa disebut sailfin, dan
ekor bercabang. Semua itu hasil persilangan dengan berbagai jenis molly.
’’Bahkan, ada yang disilang dengan ikan platy, ikan jenis lain,” ujarnya.

Baca Juga :  Plantshopedia, Bisnis Kaktus yang Lagi Hits

Keindahan warna dipadu gerakan molly yang lucu memang
menjadi obat mujarab penghilang stres dan kebosanan. Apalagi bila ditempatkan
dengan ikan-ikan mungil lainnya di dalam aquascape yang ciamik. ”Badannya yang
gemuk-gemuk itu lucu banget,” tutur perempuan 31 tahun tersebut.

Kendati murah, ikan bernama Latin Poecilia spenos
tersebut memiliki pasar tersendiri. Bahkan, karena murah itulah penjualan molly
selalu laris manis. Harganya sebelum pandemi Covid-19 memang hanya Rp 2 ribu-Rp
5 ribu per ekor. Tapi, pascapandemi, harganya sudah naik berlipat-lipat. Mulai
Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu. ”Bisa lebih (mahal) dari itu,” tuturnya.

Pemilik Larizki Ikan Hias itu kini memiliki
sedikitnya 500 ekor molly. Tapi, tidak semuanya dijual. Banyak molly langka
yang wajib disimpan sebagai indukan. Misalnya, marble bermotif, molly tiga
warna, short body, dan putih polos.

Bagi pemula, si molly ini layak dipertimbangkan
untuk dipilih. Sebab, cara merawatnya tidaklah sulit. Ikan ini hanya perlu
pakan yang terus tersedia. Tidak sampai kehabisan dalam waktu cukup lama. Pakan
yang paling baik itu cacing sutra. Namun, pelet juga doyan. ”Yang terpenting,
kalau di akuarium pakannya tinggal sedikit, langsung dikasih lagi,” ujarnya.

Baca Juga :  Hikmahnya, Punya Waktu Berkualitas Bersama Keluarga

Memelihara molly juga tidak mesti di dalam akuarium.
Menggunakan toples dan baskom pun jadi. ’’Tidak neko-neko ikannya,” jelas
perempuan yang tinggal di Pamulang tersebut.

Molly juga mudah dikembangbiakkan. Dia menuturkan,
tingkat hidup anakan molly sangat tinggi. Mencapai 80 persen. Apalagi, memang
molly mudah untuk beranak pinak. ”Hanya saja, kalau beli di pasaran, sulit
untuk mendapatkan molly jantan,” tuturnya.

Memang, dalam setiap kelahiran, molly jantan
terbilang jarang. Kebanyakan anak molly berjenis betina. Maka, kalau ada
jantan, di-keep juga oleh pembudi dayanya. ”Kalau mau molly jantan, ya ke
pembudi daya langsung,” paparnya. Kendala lain yang juga perlu diwaspadai
adalah perubahan cuaca yang ekstrem. Biasanya kondisi itu membuat PH air
berubah drastis.

Di tengah ramainya penghobi ikan hias, ada pasar
ikan-ikan mungil yang tak pernah mati. Molly salah satunya. Ikan air tawar asal
Meksiko satu ini punya tampilan menggemaskan dengan perut buncitnya yang khas.

—

GERAKANNYA yang
lemah gemulai mirip goyang Kizomba dari Meksiko. Perawatan yang mudah dan
harganya yang ramah di kantong membuat si mungil ini banyak digemari.

Ada banyak jenis molly. Mereka dibedakan berdasar
warnanya. Kini, setidaknya ada 12 jenis yang sudah berhasil dikembangkan. Mulai
yang populer black molly, golden, black sailfin, dalmation, balon, silver
sailfin, marble, lyretail, wild green sailfin, liberty, yucatan, hingga
poecilia latipinna.

Namun, jenis-jenis molly akan terus bertambah
seiring kawin silang yang dilakukan para breeder. Jenis yang paling diminati
saat ini adalah golden dan marble. Tentu, karena warnanya yang indah di pandang
mata. ”Dua jenis ini yang paling disukai,’’ ujar pembudi daya molly Pramuti
Dhayu Rizkita.

Jenis molly juga bisa dibedakan dari ukuran
tubuhnya. Misalnya short body, tubuh panjang atau biasa disebut sailfin, dan
ekor bercabang. Semua itu hasil persilangan dengan berbagai jenis molly.
’’Bahkan, ada yang disilang dengan ikan platy, ikan jenis lain,” ujarnya.

Baca Juga :  Plantshopedia, Bisnis Kaktus yang Lagi Hits

Keindahan warna dipadu gerakan molly yang lucu memang
menjadi obat mujarab penghilang stres dan kebosanan. Apalagi bila ditempatkan
dengan ikan-ikan mungil lainnya di dalam aquascape yang ciamik. ”Badannya yang
gemuk-gemuk itu lucu banget,” tutur perempuan 31 tahun tersebut.

Kendati murah, ikan bernama Latin Poecilia spenos
tersebut memiliki pasar tersendiri. Bahkan, karena murah itulah penjualan molly
selalu laris manis. Harganya sebelum pandemi Covid-19 memang hanya Rp 2 ribu-Rp
5 ribu per ekor. Tapi, pascapandemi, harganya sudah naik berlipat-lipat. Mulai
Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu. ”Bisa lebih (mahal) dari itu,” tuturnya.

Pemilik Larizki Ikan Hias itu kini memiliki
sedikitnya 500 ekor molly. Tapi, tidak semuanya dijual. Banyak molly langka
yang wajib disimpan sebagai indukan. Misalnya, marble bermotif, molly tiga
warna, short body, dan putih polos.

Bagi pemula, si molly ini layak dipertimbangkan
untuk dipilih. Sebab, cara merawatnya tidaklah sulit. Ikan ini hanya perlu
pakan yang terus tersedia. Tidak sampai kehabisan dalam waktu cukup lama. Pakan
yang paling baik itu cacing sutra. Namun, pelet juga doyan. ”Yang terpenting,
kalau di akuarium pakannya tinggal sedikit, langsung dikasih lagi,” ujarnya.

Baca Juga :  Hikmahnya, Punya Waktu Berkualitas Bersama Keluarga

Memelihara molly juga tidak mesti di dalam akuarium.
Menggunakan toples dan baskom pun jadi. ’’Tidak neko-neko ikannya,” jelas
perempuan yang tinggal di Pamulang tersebut.

Molly juga mudah dikembangbiakkan. Dia menuturkan,
tingkat hidup anakan molly sangat tinggi. Mencapai 80 persen. Apalagi, memang
molly mudah untuk beranak pinak. ”Hanya saja, kalau beli di pasaran, sulit
untuk mendapatkan molly jantan,” tuturnya.

Memang, dalam setiap kelahiran, molly jantan
terbilang jarang. Kebanyakan anak molly berjenis betina. Maka, kalau ada
jantan, di-keep juga oleh pembudi dayanya. ”Kalau mau molly jantan, ya ke
pembudi daya langsung,” paparnya. Kendala lain yang juga perlu diwaspadai
adalah perubahan cuaca yang ekstrem. Biasanya kondisi itu membuat PH air
berubah drastis.

Terpopuler

Artikel Terbaru