Site icon Prokalteng

Anak Irfan Hakim Cetak Prestasi Membanggakan di Cabor Berkuda

Aisha memamerkan kebolehannya berkuda. (DOKUMENTASI IRFAN HAKIM)

Tak semua buah jatuh di dekat pohonnya. Kiasan itu tepat untuk Irfan Hakim, Darius Sinathrya, dan Akhdiyat Duta Modjo. Kendati ketiganya berkecimpung di dunia showbiz, putra-putri mereka justru menjadi besar lewat jalur olahraga.

Irfan Hakim dan Aisha Maydina-Chafidz Djalu, Bakal Tanding Berkuda di PON 2024

Dikenal sebagai host kawakan tak membuat Irfan Hakim menjadikan dunia hiburan sebagai zona nyaman yang juga harus dihuni anak-anaknya. Si sulung, Aisha, dan si bungsu, Chafidz, mencetak prestasi membanggakan di cabang olahraga berkuda. Keduanya baru saja membawa pulang tujuh medali dalam Equestrian All Star Tour 2024.

”Jadi, Aisha bawa 2 medali emas dan 3 perak. Adiknya, Djalu, dapat 2 medali perunggu di jumping 50 cm,” jelas Irfan saat dihubungi Jawa Pos dari Surabaya pada Rabu (11/6).

Aisha tampil cemerlang dengan tiga kuda berbeda. Yakni, Sword, Jeedina, dan Himalaya. Dia meraih juara I jumping 90 cm, juara II jumping 90 cm, dan juara II jumping 100 cm. Sebelumnya, dia juga menjadi juara dalam The Jakarta Masters 2022 dan Equinara Pulomas Open 2022.

”Berbagai perlombaan di dalam kota, luar kota, bahkan luar negeri kami ikuti untuk mempersiapkan Aisha. Alhamdulillah, Aisha dipercaya mewakili DKI Jakarta dalam PON XXI September mendatang,” kata Irfan bangga.

Untuk menunjang prestasi sang putri, bapak lima anak itu menghadiahi Aisha kuda baru. Kuda tersebut punya keterampilan yang Aisha butuhkan untuk mengasah skill-nya dalam kategori show jumping equestrian.

Selama ini Irfan dan istri memang mendukung penuh kegiatan positif Aisha dan adik-adiknya. ”Kami berusaha memfasilitasi minat mereka dengan mengikutkan ke klub berkuda serta memberi pelatih dan kuda untuk berlatih. Bahkan, sampai urusan safety kami siapkan seperti helmnya, sepatu, body protector,” ungkapnya.

Irfan membebaskan anak-anaknya untuk memilih jalan mereka. Aisha, misalnya. Sebelum berfokus menjadi atlet berkuda, dia banyak menjajal bidang olahraga lain dan cukup mahir melakukan semuanya. Di antaranya, berenang, memanah, dan pencak silat.

”Pas pandemi karena sekolahnya online, jadi cari kegiatan outdoor supaya tidak di kamar saja. Karena usia kuda kami sudah cukup, Aisha juga sudah tambah tinggi, jadilah dia mulai berkuda lagi,” ceritanya.

Aisha lantas menjajal peruntungan bersama kudanya, Dynasty Sword. Kompetisi demi kompetisi serta kemenangan pertama dan berikutnya membuat remaja perempuan itu ketagihan. Dia makin semangat berlatih dan mengikuti berbagai kejuaraan.

Melihat sang kakak, Chafidz Djalu Hakim ikut tertarik mencoba. ”Satu syarat kami. Jika ingin serius jadi atlet, jangan menyepelekan sekolah. Pendidikan tetap harus didahulukan,” tutur Irfan. (lai/c14/hep/jpc)

Exit mobile version