32.6 C
Jakarta
Wednesday, November 27, 2024

Akhir yang Pahit dan Rumit

SIMPAN dulu
patah hati karena kisah Milea dan Dilan yang berakhir pahit. Kini, saatnya
mendengarkan curahan hati Dilan lewat film ketiga, Milea: Suara dari Dilan.

Dilan
(Iqbaal Ramadhan), anak ketiga dari empat bersaudara, sempat hidup
berpindah-pindah. Mulai ke Solo, Ambon, hingga Timor Timur (sekarang Timor
Leste). Maklum, ayah Dilan adalah tentara. Keluarga mereka baru menetap di
Bandung karena sang bunda menjadi kepala sekolah di sana. Ada satu cita-cita
Dilan ketika kecil, yaitu menikah.

Sejak kecil, Dilan nyaris tidak berubah. Jahil,
jenaka, dan supel. Saat SMA, dia tergabung dalam geng motor. Bahkan, dia
menjadi panglima tempur alias pimpinan gengnya. Lalu, Milea hadir. Murid baru
pindahan dari Jakarta itu langsung menyita perhatian sekaligus waktu Dilan.

Kisah cinta tersebut banyak mengubah Dilan. Dia
menjauh dari geng motor. Saat Dilan berusaha kembali ke gengnya, Milea justru
melarang. Bahkan, ibu Dilan turun tangan. Ketika Dilan berada di persimpangan
antara dua pilihan, sahabat baiknya, Akew, meninggal. Tragedi itu benar-benar
memukul Dilan. Di sisi lain, kepercayaan Milea dan keluarganya runtuh.

Baca Juga :  Kasus Galih Ginanjar, Polisi Kini Sasar Barbie Kumalasari dan Rey Utam

Sama seperti novelnya, Milea: Suara dari Dilan
menjadi penutup trilogi kisah cinta Dilan dan Milea. Banyak bagian yang
dicuplik dari dua film Dilan, tetapi dibawakan dengan sudut pandang Dilan.
Jadi, ’’lingkungan” ceritanya berbeda.

Ada konflik tambahan yang melibatkan Dilan,
geng motor, sang ayah, hingga pihak kepolisian. Namun, bagian cerita Dilan dan
Anchika, kekasih barunya, tidak dibahas dalam film. Milea: Suara dari Dilan
berfokus pada akhir cerita cinta Dilan-Milea yang rumit dan pahit.

Bagi sutradara Fajar Bustomi, mengulang kembali
cerita masa SMA Dilan adalah PR besar. ’’Paling susah film ini. Ada beberapa
cerita yang sama, tapi gimana cerita yang sama ini disampaikan dari sudut
pandang berbeda dan tetap menarik,” paparnya saat ditemui dalam event promosi
Milea: Suara dari Dilan di Bandung Kamis (13/2).

Penulisan skenario dan penyuntingan benar-benar
digarap dengan matang. ’’Diharapkan, Milea bisa melengkapi film sebelumnya dan
bisa dinikmati mereka yang belum nonton Dilan,” imbuh Fajar.

Baca Juga :  Judika Jadi Jawara Billboard Indonesia Top 100

Di sisi lain, Iqbaal menilai perannya di film
ketiga sebagai Dilan itu relatif sama. Namun, porsi action sebagai anggota geng
motor lebih banyak. ’’Cukup menarik buat gue. Gue mungkin nggak berani
kebut-kebutan di dunia nyata, karena pernah jatuh juga. Tapi, ketakutan itu
enggak dimiliki Dilan,” ungkapnya dalam cuplikan behind the scene.

Iqbaal juga ’’memoles” perannya agar lebih
mewakili sosok panglima tempur. Chemistry Iqbaal dengan anak-anak geng motor
lebih menyatu. ’’Gue enggak pengin kedekatan geng Dilan ini jadi sesuatu yang
dangkal, dibikin-bikin,” ucapnya. Personel band Svmmerdose itu meluangkan waktu
buat main bareng cast di luar jadwal syuting.

Hasilnya, penonton bisa ikut merasakan bagaimana
Dilan melalui masa putus hingga menyembuhkan patah hati. Meski, well, akhirnya
Dilan dan Milea tetap batal jadi relationship goal. Siap baper di perayaan
Valentine? (fam/sam/c18/jan)

SIMPAN dulu
patah hati karena kisah Milea dan Dilan yang berakhir pahit. Kini, saatnya
mendengarkan curahan hati Dilan lewat film ketiga, Milea: Suara dari Dilan.

Dilan
(Iqbaal Ramadhan), anak ketiga dari empat bersaudara, sempat hidup
berpindah-pindah. Mulai ke Solo, Ambon, hingga Timor Timur (sekarang Timor
Leste). Maklum, ayah Dilan adalah tentara. Keluarga mereka baru menetap di
Bandung karena sang bunda menjadi kepala sekolah di sana. Ada satu cita-cita
Dilan ketika kecil, yaitu menikah.

Sejak kecil, Dilan nyaris tidak berubah. Jahil,
jenaka, dan supel. Saat SMA, dia tergabung dalam geng motor. Bahkan, dia
menjadi panglima tempur alias pimpinan gengnya. Lalu, Milea hadir. Murid baru
pindahan dari Jakarta itu langsung menyita perhatian sekaligus waktu Dilan.

Kisah cinta tersebut banyak mengubah Dilan. Dia
menjauh dari geng motor. Saat Dilan berusaha kembali ke gengnya, Milea justru
melarang. Bahkan, ibu Dilan turun tangan. Ketika Dilan berada di persimpangan
antara dua pilihan, sahabat baiknya, Akew, meninggal. Tragedi itu benar-benar
memukul Dilan. Di sisi lain, kepercayaan Milea dan keluarganya runtuh.

Baca Juga :  Kasus Galih Ginanjar, Polisi Kini Sasar Barbie Kumalasari dan Rey Utam

Sama seperti novelnya, Milea: Suara dari Dilan
menjadi penutup trilogi kisah cinta Dilan dan Milea. Banyak bagian yang
dicuplik dari dua film Dilan, tetapi dibawakan dengan sudut pandang Dilan.
Jadi, ’’lingkungan” ceritanya berbeda.

Ada konflik tambahan yang melibatkan Dilan,
geng motor, sang ayah, hingga pihak kepolisian. Namun, bagian cerita Dilan dan
Anchika, kekasih barunya, tidak dibahas dalam film. Milea: Suara dari Dilan
berfokus pada akhir cerita cinta Dilan-Milea yang rumit dan pahit.

Bagi sutradara Fajar Bustomi, mengulang kembali
cerita masa SMA Dilan adalah PR besar. ’’Paling susah film ini. Ada beberapa
cerita yang sama, tapi gimana cerita yang sama ini disampaikan dari sudut
pandang berbeda dan tetap menarik,” paparnya saat ditemui dalam event promosi
Milea: Suara dari Dilan di Bandung Kamis (13/2).

Penulisan skenario dan penyuntingan benar-benar
digarap dengan matang. ’’Diharapkan, Milea bisa melengkapi film sebelumnya dan
bisa dinikmati mereka yang belum nonton Dilan,” imbuh Fajar.

Baca Juga :  Judika Jadi Jawara Billboard Indonesia Top 100

Di sisi lain, Iqbaal menilai perannya di film
ketiga sebagai Dilan itu relatif sama. Namun, porsi action sebagai anggota geng
motor lebih banyak. ’’Cukup menarik buat gue. Gue mungkin nggak berani
kebut-kebutan di dunia nyata, karena pernah jatuh juga. Tapi, ketakutan itu
enggak dimiliki Dilan,” ungkapnya dalam cuplikan behind the scene.

Iqbaal juga ’’memoles” perannya agar lebih
mewakili sosok panglima tempur. Chemistry Iqbaal dengan anak-anak geng motor
lebih menyatu. ’’Gue enggak pengin kedekatan geng Dilan ini jadi sesuatu yang
dangkal, dibikin-bikin,” ucapnya. Personel band Svmmerdose itu meluangkan waktu
buat main bareng cast di luar jadwal syuting.

Hasilnya, penonton bisa ikut merasakan bagaimana
Dilan melalui masa putus hingga menyembuhkan patah hati. Meski, well, akhirnya
Dilan dan Milea tetap batal jadi relationship goal. Siap baper di perayaan
Valentine? (fam/sam/c18/jan)

Terpopuler

Artikel Terbaru