Site icon Prokalteng

Beri Cibiran Film Dirty Vote, Nikita Mirzani Komentar Begini

Nikita Mirzani / Instagram

NIKITA Mirzani turut mengomentari film Dirty Vote yang menjadi perbincangan. Film dokumenter ini mengungkap sisi gelap dugaan kecurangan pemilu 2024. Dalam unggahan Instagramnya, Nikita Mirzani menulis sebuah pesan panjang yang mengungkap ketiga sosok yang membintangi film Dirty Vote ini.

“Film dokumenter yang dibintangi “Bivitri Susanti, Feri Amsari, Zainal Arifin Mochtar,” tulis Nikita Mirzani dikutip Selasa (13/2/2024).

Sebagai pendukung setia Prabowo-Gibran, ia mengungkap ketiga bintang film dokumenter tersebut pernah menjadi tim percepatan reformasi hukum Mahfud MD yang notabene calon wakil presiden 2024.

“FYI: mereka bertiga pernah menjadi tim percepatan reformasi hukum MAHFUD MD yang mana didasarkan Nomor 63 Tahun 2023 tentang tim percepatan reformasi hukum yang ditandatangani oleh Mahfud Md pada 23 Mei 2023,” jelasnya.

Nikmir kembali membahas poin-poin yang menurutnya janggal dalam film tersebut. Seperti persoalan 31 ribu surat suara yang tidak dilibatkan.

“Selama film tersebut diperankan, soal 31 ribu surat suara tidak dilibatkan dalam film dokumenter tersebut, bahkan “yang katanya dari KPU klarifikasi ada kelalaian dan ketidakcermatan” disini APAKAH TIDAK MERUSAK PEMILU 2024 DAN SISTEM DEMOKRASI??,” tulisnya lagi.

Dia juga menyoroti cuplikan yang menyebut soal gerakan empat jari. Dimana gerakan ini menurutnya akan adalah bentuk koalisi antara 2 paslon andaikata terjadi putaran kedua pilpres.

“Di satu sisi, disana terdapat cuplikan yang membahas GERAKAN 4 JARI, gerakan tersebut merupakan bentuk koalisi antara 2 pasangan capres & cawapres JIKA terjadi 2 putaran,” kata Nikmir lagi.

Tidak sampai disitu, seleb yang kerap menjadi sorotan ini turut menyoroti cuitan dari salah satu capres yang membahas soal film ini. Dia mempertanyakan kenapa dia masih ikut serta dalam pemilu 2024 ini.

“Bahkan salah satu cawapres men tweet ttg film tersebut di twitter, bukan kah 11-13 FEBRUARI 2024 merupakan masa tenang pemilu 2024, lantas kenapa masih menyertakan diri??,” tanyanya.

Nikmir pun setuju jika film ini memuat edukasi untuk masyarakat mengenai hukum di Indonesia. Namun, menurutnya film ini justru menyudutkan salah satu paslon.

Apalagi tanggal perilisan film ini bertepatan dengan masa tenang Pemilu yang dimulai tanggal 11 sampai 13 Februari ini.

“It’s oke film tersebut mengedukasi rakyat tenyang hukum di negeri ini, namun disatu sisi mulai dari opening saja sudah menyudutkan salah satu paslon dan ditayangkan saat MASA TENANG PEMILU 2024,” sebutnya.

Wanita berusia 37 tahun ini lantas menayangkan film dibuat tidak berimbang. Padahal film tersebut bagus. Dia lantas menuduh barangkali dilm ini dibuat oleh simpatisan paslon 01 dan 03.

“Jika film ini dibuat berimbang, film ini adalah film yang bagus. Pembuatan film ini kemungkinan kader / simpatisan 01 & 03,” sebutnya.

Bukan tanpa alasan tuduhan itu dilayangkan. Sebab dalam film lebih banyak membahas persoalan kecurangan pemerintah dan paslon 02.

“Karena hampir tidak membahas 01 & 03.Hampir seluruh film ini membahas kecurangan pemerintahan dan 02,” katanya lagi.

Terakhir Nikmir menyebut film ini adalah sebuah gerakan black campaign berkedok akademis.

“Film Dirty Vote adalah black campaign versi akademis, bayangkan pemilu belum dimulai sudah menuduh curang dan arahan tuduhan selalu ke pak jokowi & paslon no 2,” imbuhnya.

“Film ini semakin membuat saya yakin, bahwa 02 saat ini sedang difitnah, dianiaya dan dizalimi. Tetap no 2 di hati,” pungkasnya. (elva/fajar/jpg)

Exit mobile version