30.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Tantangan Sutradara Fajar Nugros dan Goen Rock Jadi Juri Festival Fil

Perfilman Indonesia kini semakin
menggeliat. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya deretan judul film-film baru
karya anak bangsa yang ada dalam daftar tayangan bioskop. Para generasi muda
didorong untuk berani berkreasi menjadi bibit baru sineas Indonesia.

Anak muda semakin menyadari bahwa kini
perfilman Indonesia mampu memperdalam pengetahuan mereka akan sesuatu hal yang
baru termasuk mengenai kemajuan teknologi. Dua tokoh perfilman Indonesia yang
karyanya kekinian yaitu Fajar Nugros dan Goen Rock didapuk sebagai juri Indodax
Short Film Festival 2019 (ISFF 2019) bertajuk ‘Aset Masa Depan’.

Fajar Nugros yang merupakan sutradara
film ‘Yowis Ben’ menceritakan bahwa pada masa lalu sewaktu dia bermimpi menjadi
sutradara, salah satu kesulitan yang menjadi tantangan baginya adalah mencari
ruang dan media untuk menunjukkan karya. Namun, dengan banyaknya festival film
pendek saat ini, segalanya lebih mudah.

Baca Juga :  Tamara Bleszynski: Iya, aku Chubby Sekarang. Terus kenapa?

“Ini adalah kesempatan besar untuk
filmmaker-filmmaker muda unjuk karya. Dulu masih terbatas sekali untuk
menampilkan karya,” kata Fajar Nugros dalam keterangan tertulis, Jumat (11/9).

Tidak ketinggalan, sineas fan
videografer Goen Rock ikut berkomentar. Dia memahami saat ini banyak sekali
kemunculan teknologi filmmaking yang semakin mempermudah untuk memproduksi
karya audio visual dan dapat diperoleh dengan harga yang semakin terjangkau.
Bahkan, media berekspresi juga semakin mudah untuk diakses seolah terus
memberikan peluang untuk pembuktian serta aktualisasi diri.

“Agar generasi muda sebagai aset masa
depan tidak sekadar menjadi self-declared filmmaker, mereka juga berhak
mendapatkan wadah untuk bisa berekspresi ‘liar’ di jalur yang benar, salah
satunya adalah dengan mengikuti festival film Indodax Short Film Festival 2019.
Di ajang ini mereka akan diuji untuk menjadi filmmaker berkompeten,” ujar Goen
Rock.

Dalam pelaksanaan perdananya, terdapat
kegiatan Awarding Night yang berisikan serangkaian acara dan program seru yang
dapat dinikmati oleh masyarakat seperti workshop, temu komunitas, penayangan
beberapa film pendek dari peserta. Kabar baiknya, Fajar Nugros juga akan
memberikan pelatihan terkait dunia perfilman pada acara Awarding Night
tersebut.

Baca Juga :  Fans Berat, Ivanka Trump Dapat CD Bertanda Tangan dari Boyband EXO

Di samping itu, sebagai salah satu
agenda yang bertujuan menambah wawasan serta memicu ide baru dan kreativitas
masyarakat, kegiatan ini rencananya akan digelar di Gedung Pusat Perfilman
Usmar Ismail pada tanggal 9 Desember 2019.

Menariknya, untuk memberikan tambahan
insentif bagi para sineas, pagelaran ISFF 2019 menyediakan total hadiah senilai
Rp 100 juta bagi empat kategori pemenang. Bagi pembaca yang tertarik untuk
berpartisipasi dalam kompetisi ISFF 2019, periode submisi berlangsung dari 2
September-3 November 2019 melalui laman http://event.indodax.com.(jpg)

 

Perfilman Indonesia kini semakin
menggeliat. Hal tersebut ditandai dengan banyaknya deretan judul film-film baru
karya anak bangsa yang ada dalam daftar tayangan bioskop. Para generasi muda
didorong untuk berani berkreasi menjadi bibit baru sineas Indonesia.

Anak muda semakin menyadari bahwa kini
perfilman Indonesia mampu memperdalam pengetahuan mereka akan sesuatu hal yang
baru termasuk mengenai kemajuan teknologi. Dua tokoh perfilman Indonesia yang
karyanya kekinian yaitu Fajar Nugros dan Goen Rock didapuk sebagai juri Indodax
Short Film Festival 2019 (ISFF 2019) bertajuk ‘Aset Masa Depan’.

Fajar Nugros yang merupakan sutradara
film ‘Yowis Ben’ menceritakan bahwa pada masa lalu sewaktu dia bermimpi menjadi
sutradara, salah satu kesulitan yang menjadi tantangan baginya adalah mencari
ruang dan media untuk menunjukkan karya. Namun, dengan banyaknya festival film
pendek saat ini, segalanya lebih mudah.

Baca Juga :  Tamara Bleszynski: Iya, aku Chubby Sekarang. Terus kenapa?

“Ini adalah kesempatan besar untuk
filmmaker-filmmaker muda unjuk karya. Dulu masih terbatas sekali untuk
menampilkan karya,” kata Fajar Nugros dalam keterangan tertulis, Jumat (11/9).

Tidak ketinggalan, sineas fan
videografer Goen Rock ikut berkomentar. Dia memahami saat ini banyak sekali
kemunculan teknologi filmmaking yang semakin mempermudah untuk memproduksi
karya audio visual dan dapat diperoleh dengan harga yang semakin terjangkau.
Bahkan, media berekspresi juga semakin mudah untuk diakses seolah terus
memberikan peluang untuk pembuktian serta aktualisasi diri.

“Agar generasi muda sebagai aset masa
depan tidak sekadar menjadi self-declared filmmaker, mereka juga berhak
mendapatkan wadah untuk bisa berekspresi ‘liar’ di jalur yang benar, salah
satunya adalah dengan mengikuti festival film Indodax Short Film Festival 2019.
Di ajang ini mereka akan diuji untuk menjadi filmmaker berkompeten,” ujar Goen
Rock.

Dalam pelaksanaan perdananya, terdapat
kegiatan Awarding Night yang berisikan serangkaian acara dan program seru yang
dapat dinikmati oleh masyarakat seperti workshop, temu komunitas, penayangan
beberapa film pendek dari peserta. Kabar baiknya, Fajar Nugros juga akan
memberikan pelatihan terkait dunia perfilman pada acara Awarding Night
tersebut.

Baca Juga :  Fans Berat, Ivanka Trump Dapat CD Bertanda Tangan dari Boyband EXO

Di samping itu, sebagai salah satu
agenda yang bertujuan menambah wawasan serta memicu ide baru dan kreativitas
masyarakat, kegiatan ini rencananya akan digelar di Gedung Pusat Perfilman
Usmar Ismail pada tanggal 9 Desember 2019.

Menariknya, untuk memberikan tambahan
insentif bagi para sineas, pagelaran ISFF 2019 menyediakan total hadiah senilai
Rp 100 juta bagi empat kategori pemenang. Bagi pembaca yang tertarik untuk
berpartisipasi dalam kompetisi ISFF 2019, periode submisi berlangsung dari 2
September-3 November 2019 melalui laman http://event.indodax.com.(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru