PROKALTENG.CO-Denny Sumargo (Densu) menyoroti penanganan bencana yang terjadi di pulau Sumatera. Densu mengungkap permasalahan di daerah bencana bukan karena kekurangan bantuan, tetapi ada bantuan yang ridak sampai.
“Semoga pihak yang terkait melihat dan mendengar ini permaslaahan terbesar dalam bencana di Aceh, Sumbar dan Sumur itu bukan masalah bantuan bantuan kurang tapi bantuan yang tidak sampai,” ungkapnya dalam threads Sabtu (6/12/2025).
Kata Densu bantuan di Aceh sudah samgat memadai, namun sayangnya masih banyak daerah yang terisolasi yang sebenarnya membutuhkan tindakan cepat dan responsif.
“Di Aceh tuh logistik sebenarnya ada tapi distribusinya berhenti wilayah permukaan di bagian depan daerah yang terisolasi di belakang aksesnya terputus jembatan yang putus dibiarkan berhari-hari tanpa ada tindakan yang cepat dan responsif,” sambungnya.
Para warga di sana hanya berharap dan menunggu bantuan datang dari pemerintah. Namun, seolah penantian tanpa batas, mereka masih terus menantikan hadirnya bantuan untuk mereka.
“Mereka menunggu tapi negara seolah-olah belum benar-benar hadir di titik paling kritis. Pemerintah memang sudah bergerak tetapi responnya rasanya tidak sebanding dengan besarnya bencana,” jelasnya.
Sayangnya, menurut Densu lagi-lagi soal koordinasi lambat yang kemudian memunculkan pertanyaan bagaimana negara belum hadir di tengah mereka.
“Koordinasinya lambat dan masyarakat kemudian mempertanyakan dimana sense of urgensinya padahal negara itu punya fasilitas untuk menembus wilayah terisolasi,” imbuhnya.
Padahal jelas, pemerintah bisa menggerakkan TNI, POLRI dan fasilitas seperti helikopter dan perahu untuk tempat yang masih terisolir.
“Dari TNI, Polri, helikopter, perahu cepat hingga teknologi pemetaannya dibutuhkan hanya satu keputusan yang cepat dan eksekusi yang tegas,” pungkasnya.
Sementara itu, Densu diketahui telah menyumbang secara pribadi kepada korban banjir sebesar Rp 500 juta. (fjr)


