Sebelum
berakhir dengan laporan polisi, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia
(LPAI) Seto Mulyadi pernah mencoba memediasi perseteruan antara ayah Atta
Halilintar, Halilintar Anofial Asmid dengan mantan istri keduanya, Happy
Hariadi. Sayangnya, proses mediasi ini tidak berjalan lancar lantaran ayah Atta
tidak datang meski sudah beberapa kali dipanggil.
Hal
ini diakui sendiri oleh Kak Seto. Lantaran tidak kooperatif, Kak Seto pun
merekomendasikan agar Happy melanjutkan kasus ini ke ranah hukum.
Terkait
pernyataan Kak Seto tersebut, Radhitya Perdana selaku pengacara Halilintar
Anofial membenarkan bahwa kliennya memang tidak datang saat dipanggil LPAI. Dia
beralasan, ayah Atta memiliki urusan pribadi yang tidak harus diketahui oleh
banyak orang.
“Kalau
klien kami punya privacy ya dia tidak mau datang ke LPAI,†ujar Radhitya dalam
jumpa pers di bilangan Radio Dalam, Jakarta Selatan Jumat (4/9).
Sekalipun
tidak datang ke LPAI, Radhitya mengaku bahwa Halilinta Anofial sempat datang
saat dipanggil penyidik untuk menyampaikan keterangannya. Namun sayangnya dia
tidak menjelaskan berapa kali ayah Atta mendatangi kantor polisi.
“Lucunya
kan seperti ini. Yang datang nggak disebutkan, yang nggak datang disebutkan.
Kalau datang ke kantor polisi kan pernah,†ucapnya.
Radhitya
berharap permasalahan keluarga ini bisa diselesaikan dengan baik tanpa perlu
bergulir di ranah hukum. Dia pun mempersilakan Happy mendatangi rumah kliennya
apabila akan membicarakan secara baik-baik dan mencarikan jalan penyelesaian
terbaik.
Masalah
ini mencuat ke publik setelah Happy Hariadi membuat laporan polisi ke Polres
Metro Jakarta Selatan pada 2019 terkait tudingan penelantaran anak kandungnya
dan Halilintar Anofial yang bernama Mubarokah. Dari situ publik mengetahui
kalau Happy ternyata adalah mantan istri kedua dari ayah Atta. Mereka sempat
menikah pada 1998 dan bercerai pada 2006.