26.5 C
Jakarta
Thursday, October 23, 2025

Batik Lokal Rasa Global, Datik Batik Bertransformasi Lewat Sentuhan Program BRI

TANGERANG SELATAN – Batik lokal kini tak lagi sekadar warisan budaya, tapi sudah menjelma jadi produk fesyen modern yang mampu menembus pasar global. Salah satu pelaku UMKM yang berhasil membawa batik ke level baru adalah Datik Daryanti, pendiri Datik Batik asal Tangerang Selatan, Banten. Lewat program BRIncubator dari Bank BRI, Datik Batik kini bertransformasi menjadi brand fesyen yang tak hanya menjaga tradisi, tapi juga mengangkat citra batik Indonesia di kancah nasional.

Datik Daryanti memulai usaha batiknya sejak 2012. Awalnya, ia hanyalah seorang ibu rumah tangga yang jatuh cinta pada keindahan batik. Dengan tekad dan dukungan Dinas Koperasi & UKM serta Dinas Perindustrian & Perdagangan Kota Tangerang Selatan, Datik membangun Datik Batik dari nol hingga dikenal luas di wilayah Tangsel dan sekitarnya. Kini, produknya meliputi kain, dress, kemeja, outer, hingga aksesori seperti kipas tangan—semuanya dibuat dengan teknik hand-printing, cap, dan tulis.

Baca Juga :  HUT Ke-129, BRI Luncurkan Web Series Pakai Hati Reborn Angkat Tema Champion of Financial Inclusion

“Ciri khas Datik Batik ada pada motifnya yang mengangkat kearifan lokal dengan sentuhan modern. Saya banyak terinspirasi dari simbol khas Tangerang Selatan, seperti anggrek vandoglas, kacang, kopi, bambu, dan rumah blandongan,” ujar Datik.

Karya Datik tak hanya laku di pasaran, tapi juga sering tampil di berbagai ajang fesyen bergengsi, baik yang digelar pemerintah maupun swasta. Pada peringatan Hari Batik Nasional 2024 di Swiss-Belhotel Serpong, misalnya, Datik Batik tampil memukau di depan Ibu Wali Kota Tangsel dan para pejabat daerah. Bahkan, pada 2022, desain batiknya sempat dikenakan oleh Puteri Indonesia Banten, menjadi kebanggaan tersendiri bagi sang perajin.

Naik Kelas Lewat Program BRIncubator

Tahun 2025 menjadi tonggak penting bagi Datik Batik setelah bergabung dalam program BRIncubator di bawah naungan Rumah BUMN BRI Jakarta. Program ini membuka wawasan Datik soal pemasaran, branding, dan pengelolaan keuangan usaha.

Baca Juga :  Program Pemberdayaan BRI dorong Klaster Usaha Manggis di Bali Perluas Jaringan Pemasaran 

“Selama dua minggu pelatihan, saya banyak belajar dari mentor hebat. Dulu saya pikir cukup mencatat pemasukan dan pengeluaran, tapi ternyata bisnis harus dikelola dengan detail karena hal kecil bisa berdampak besar,” jelasnya.

Selain ilmu, Datik juga mendapatkan dukungan finansial yang membantu meningkatkan produksi dan penjualan. “Program BRIncubator benar-benar membantu kami, para pelaku UMKM. Kami diberi pendampingan, pelatihan, dan kesempatan ikut pameran besar agar produk kami makin dikenal luas,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Mikro BRI Akhmad Purwakajaya menegaskan, BRIncubator adalah bentuk nyata komitmen BRI untuk mendorong UMKM naik kelas dan siap bersaing di pasar ekspor. Program ini dirancang agar pelaku usaha bisa tumbuh berkelanjutan melalui peningkatan literasi, digitalisasi, dan kemudahan akses pasar.

“Melalui pendekatan pelatihan yang terarah dan pendampingan berkelanjutan, BRI ingin memastikan UMKM memiliki daya saing dan mampu menciptakan nilai tambah,” tutup Akhmad. ***

TANGERANG SELATAN – Batik lokal kini tak lagi sekadar warisan budaya, tapi sudah menjelma jadi produk fesyen modern yang mampu menembus pasar global. Salah satu pelaku UMKM yang berhasil membawa batik ke level baru adalah Datik Daryanti, pendiri Datik Batik asal Tangerang Selatan, Banten. Lewat program BRIncubator dari Bank BRI, Datik Batik kini bertransformasi menjadi brand fesyen yang tak hanya menjaga tradisi, tapi juga mengangkat citra batik Indonesia di kancah nasional.

Datik Daryanti memulai usaha batiknya sejak 2012. Awalnya, ia hanyalah seorang ibu rumah tangga yang jatuh cinta pada keindahan batik. Dengan tekad dan dukungan Dinas Koperasi & UKM serta Dinas Perindustrian & Perdagangan Kota Tangerang Selatan, Datik membangun Datik Batik dari nol hingga dikenal luas di wilayah Tangsel dan sekitarnya. Kini, produknya meliputi kain, dress, kemeja, outer, hingga aksesori seperti kipas tangan—semuanya dibuat dengan teknik hand-printing, cap, dan tulis.

Baca Juga :  HUT Ke-129, BRI Luncurkan Web Series Pakai Hati Reborn Angkat Tema Champion of Financial Inclusion

“Ciri khas Datik Batik ada pada motifnya yang mengangkat kearifan lokal dengan sentuhan modern. Saya banyak terinspirasi dari simbol khas Tangerang Selatan, seperti anggrek vandoglas, kacang, kopi, bambu, dan rumah blandongan,” ujar Datik.

Karya Datik tak hanya laku di pasaran, tapi juga sering tampil di berbagai ajang fesyen bergengsi, baik yang digelar pemerintah maupun swasta. Pada peringatan Hari Batik Nasional 2024 di Swiss-Belhotel Serpong, misalnya, Datik Batik tampil memukau di depan Ibu Wali Kota Tangsel dan para pejabat daerah. Bahkan, pada 2022, desain batiknya sempat dikenakan oleh Puteri Indonesia Banten, menjadi kebanggaan tersendiri bagi sang perajin.

Naik Kelas Lewat Program BRIncubator

Tahun 2025 menjadi tonggak penting bagi Datik Batik setelah bergabung dalam program BRIncubator di bawah naungan Rumah BUMN BRI Jakarta. Program ini membuka wawasan Datik soal pemasaran, branding, dan pengelolaan keuangan usaha.

Baca Juga :  Program Pemberdayaan BRI dorong Klaster Usaha Manggis di Bali Perluas Jaringan Pemasaran 

“Selama dua minggu pelatihan, saya banyak belajar dari mentor hebat. Dulu saya pikir cukup mencatat pemasukan dan pengeluaran, tapi ternyata bisnis harus dikelola dengan detail karena hal kecil bisa berdampak besar,” jelasnya.

Selain ilmu, Datik juga mendapatkan dukungan finansial yang membantu meningkatkan produksi dan penjualan. “Program BRIncubator benar-benar membantu kami, para pelaku UMKM. Kami diberi pendampingan, pelatihan, dan kesempatan ikut pameran besar agar produk kami makin dikenal luas,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Mikro BRI Akhmad Purwakajaya menegaskan, BRIncubator adalah bentuk nyata komitmen BRI untuk mendorong UMKM naik kelas dan siap bersaing di pasar ekspor. Program ini dirancang agar pelaku usaha bisa tumbuh berkelanjutan melalui peningkatan literasi, digitalisasi, dan kemudahan akses pasar.

“Melalui pendekatan pelatihan yang terarah dan pendampingan berkelanjutan, BRI ingin memastikan UMKM memiliki daya saing dan mampu menciptakan nilai tambah,” tutup Akhmad. ***

Terpopuler

Artikel Terbaru