PROKALTENG.CO-Pertamina Patra Niaga mengambil langkah tegas dengan memblokir 394 ribu nomor polisi (nopol) kendaraan yang terindikasi melakukan aktivitas mencurigakan dalam pembelian Solar dan Pertalite.
Dengan pemblokiran ini, kendaraan tersebut tidak lagi bisa melakukan transaksi BBM bersubsidi.
Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan penyaluran subsidi energi benar-benar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menjelaskan bahwa sistem QR Code yang diterapkan dalam pembelian BBM subsidi telah membantu mengidentifikasi potensi kecurangan.
“Sistem subsidi tepat ini telah melakukan identifikasi fraud terhadap 394 ribu nopol kendaraan yang telah kita blokir untuk antisipasi maupun mitigasi adanya penyalahgunaan BBM di SPBU,” ujarnya dikutip, Rabu (19/11).
Selain pemblokiran, Pertamina Patra Niaga juga melakukan pembinaan terhadap 544 SPBU sepanjang tahun 2025 untuk memastikan pengelolaan distribusi BBM subsidi berjalan sesuai aturan.
Mars Ega menambahkan bahwa penerapan sistem QR Code memberikan dampak signifikan dalam pengendalian konsumsi BBM.
Hingga Oktober 2025, konsumsi Solar dan Pertalite tercatat menurun dibandingkan kuota yang ditetapkan pemerintah.
“Kuota Solar sampai dengan Oktober 2025 diperkirakan under 10 persen dari kuota yang ditetapkan pemerintah. Untuk Pertalite, realisasi kuota diperkirakan lebih rendah sekitar 10 persendari target 2025,” jelasnya.
Langkah pemblokiran 394 ribu nopol kendaraan oleh Pertamina Patra Niaga menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam menjaga ketepatan sasaran BBM subsidi.
Dengan sistem QR Code, potensi penyalahgunaan dapat diminimalisasi, konsumsi BBM lebih terkendali, dan kuota subsidi tetap terjaga. (net/nur/jpg)


