TANGERANG – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) kembali menegaskan komitmennya sebagai bank yang tumbuh bersama rakyat dengan terus mendorong kemajuan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Salah satu langkah nyata dilakukan melalui partisipasi aktif 720 pengusaha UMKM binaan BRI dalam Festival Kemudahan dan Pelindungan Usaha Mikro yang digelar Kementerian Koperasi dan UKM RI di Sport Center Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (22/10).
Acara yang melibatkan total 1.200 pelaku usaha dari berbagai daerah ini menjadi ajang penting bagi UMKM untuk memperoleh akses legalitas usaha, perlindungan hukum, hingga kemudahan pembiayaan. Lewat kegiatan tersebut, BRI terus menunjukkan perannya dalam memperkuat ekosistem UMKM agar lebih tangguh, adaptif, dan mampu naik kelas.
Wakil Menteri UMKM RI Helvi Yuni Moraza mengatakan, festival ini menjadi wujud nyata dukungan pemerintah dalam mempercepat transformasi pelaku usaha mikro. “Kami ingin memastikan pelaku UMKM mendapat layanan terpadu, mulai dari pelatihan, perizinan, pembiayaan hingga literasi keuangan, agar usahanya bisa berkembang lebih cepat,” ujarnya.
Festival Kemudahan dan Pelindungan Usaha Mikro sendiri berfungsi sebagai pusat layanan terpadu bagi pelaku usaha kecil agar lebih mudah mengakses legalitas, perlindungan hukum, dan berbagai fasilitas pemerintah yang sebelumnya sulit dijangkau. Program ini digelar di berbagai daerah dan telah membantu ribuan pengusaha yang selama ini menjalankan usaha dengan keterbatasan.
Manfaat festival ini terasa langsung bagi pelaku usaha, seperti kemudahan mengurus legalitas, perlindungan merek dan produk, peningkatan daya saing, serta peluang kemitraan hingga ekspor. Dengan semakin banyak UMKM yang terfasilitasi, diharapkan daya saing usaha mikro Indonesia makin kuat baik di tingkat nasional maupun global.
Direktur Mikro BRI Akhmad Purwakajaya menjelaskan, keikutsertaan UMKM binaan dalam ajang tersebut merupakan bagian dari strategi BRI membangun ekosistem pembiayaan mikro yang berkelanjutan. “Kami memperkuat dukungan lewat teknologi, edukasi, dan kemudahan akses layanan perbankan. BRI ingin UMKM kita semakin tangguh menghadapi perubahan zaman,” katanya.
Sebagai bank yang tumbuh bersama rakyat, lanjut Akhmad, BRI berkomitmen menjadi rumah besar bagi pelaku UMKM. “Kami ingin memastikan setiap pengusaha, sekecil apa pun, punya kesempatan yang sama untuk berkembang dan naik kelas,” tambahnya.
Hingga September 2025, BRI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp130,2 triliun kepada 2,8 juta debitur, atau 74,40 persen dari total alokasi KUR tahun 2025 sebesar Rp175 triliun. Penyaluran itu didominasi sektor produksi seperti pertanian, perikanan, perdagangan, industri pengolahan, dan jasa, dengan porsi 64,31 persen dari total pembiayaan.
Sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar dengan pembiayaan mencapai Rp58,37 triliun atau 44,83 persen dari total KUR yang disalurkan. Capaian ini menunjukkan keseriusan BRI dalam memperkuat sektor riil dan menjaga ketahanan pangan nasional.
“Program KUR bukan sekadar pembiayaan. Kami ingin memberikan nilai tambah bagi UMKM melalui pendampingan usaha, pelatihan digital, dan literasi keuangan. Tujuannya agar pelaku usaha tak hanya punya modal, tapi juga kemampuan bertumbuh secara berkelanjutan,” ujar Akhmad.
Menurutnya, BRI akan terus menjadi mitra utama pelaku usaha mikro dengan menyediakan akses pembiayaan yang mudah, perlindungan risiko lewat asuransi mikro, serta mendorong transformasi digital agar produk UMKM bisa menembus pasar yang lebih luas. ***
