PROKALTENG.CO – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Agnes Widiastuti, menyampaikan bahwa pada Juni 2025, Kalimantan Tengah mencatat inflasi sebesar 0,32 persen secara month-to-month (m-to-m). Dengan angka ini, Kalteng menempati urutan ke-12 inflasi m-to-m tertinggi di tingkat nasional.
“Secara year on year (y-on-y), inflasi Kalimantan Tengah tercatat sebesar 1,06 persen, sedangkan secara tahun kalender (year to date/y-to-d) sebesar 1,08 persen,” kata Agnes, Selasa (1/7).
Di tingkat nasional, inflasi m-to-m tercatat 0,19 persen, sementara inflasi y-on-y mencapai 1,87 persen.
Agnes juga menjelaskan, sejumlah komoditas menjadi penyumbang utama inflasi bulanan di Kalteng. Berikut daftar komoditas dengan andil terbesar terhadap inflasi bulan Juni 2025 diantaranya yakni bawang merah 0,16 persen, angkutan udara: 0,05 persen, ikan peda 0,04 persen, cabai rawit 0,03 persen, sigaret kretek mesin (SKM): 0,02 persen.
Kemudian ikan bakar menyumbang inflasi bulanan 0,02 persen, tomat: 0,02 persen, udang basah 0,02 persen, bahan bakar rumah tangga: 0,01 persen, dan makanan ringan/snack: 0,01 persen.
Meski secara umum terjadi inflasi, terdapat beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga (deflasi), antara lain, diantaranya beras dengan andil deflasi 0,07 persen serta ikan nila dan bensin: masing-masing berkontribusi deflasi 0,02 persen.
Agnes juga memaparkan secara spasial, seluruh 4 kabupaten/kota IHK di Kalteng mengalami inflasi pada Juni 2025. Rinciannya yakni Sampit 0,43 persen Kabupaten Kapuas 0,46 persen, Kabupaten Sukamara: 0,06 persen, Kota Palangka Raya: 0,19 persen.
“Komoditas bawang merah dan cabai rawit menjadi penyumbang inflasi utama di seluruh kabupaten/kota tersebut,”tegasnya.
Terkait fenomena yang memengaruhi inflasi dan deflasi pada bulan Juni 2025, Agnes menjelaskan, kenaikan harga bawang merah disebabkan oleh berkurangnya pasokan dari wilayah sentra.
”Sementara penurunan harga beras terjadi karena adanya upaya menghabiskan stok menjelang musim panen. Sehingga harga beras lokal turun.”ungkapnya. (hfz)