PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Tengah (Kalteng) Duwel Rawing menanggapi masalah pemakaian teknologi yang berlebihan pada anak-anak.
Menurutnya, peran orangtua dalam mengontrol perilaku anak-anak dalam mengakses teknologi sangat penting, terutama dalam hal penggunaan game yang berdampak buruk pada waktu belajar anak-anak.
“Saya kira peran orangtua harus lebih disiplin, karena untuk menghentikan kebiasaan bermain game yang berlebihan itu sangat sulit. Tapi dengan cara mengatur waktunya, seperti hanya bermain game dari jam sekian sampai jam sekian saja, saya rasa itu bisa dilakukan,” katanya, Senin (22/4).
Duwel Rawing menegaskan bahwa disiplin adalah kunci untuk menghapus kebiasaan anak-anak bermain game yang terlalu lama.
Pasalnya, jika tidak, kebiasaan tersebut hanya akan berlarut dan berdampak negatif pada waktu belajar. Orangtua harus lebih tegas, terutama bagi anak-anak yang berani melawan orangtuanya sendiri.
“Maka orang tua harus lebih tegas, bahkan jika harus mengancam, terutama bagi anak yang berani melawan orangtuanya sendiri. Peran kita sebagai orang tua adalah tidak membiarkan perilaku ini terjadi terus menerus,” imbuhnya.
Meskipun teknologi memberikan banyak manfaat, seperti kemudahan dan akses informasi, namun Duwel menilai teknologi juga menimbulkan dampak negatif.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya keberanian untuk mendisiplinkan perilaku anak-anak agar dapat mengakses teknologi secara bijak dan terarah.
“Teknologi sangat membantu kita di era sekarang, tapi sebagai orang tua kita harus tegas dalam mengontrol penggunaannya, khususnya dalam hal bermain game,” tegasnya.
Disiplin tidak hanya mampu mengontrol waktu anak-anak dalam mengakses teknologi, tetapi juga membentuk karakter anak-anak untuk berdisiplin dalam segala aspek kehidupan.
Duwel menuturkan bahwa hanya dengan mendisiplinkan, anak-anak akan memiliki pengalaman belajar yang berharga dan dapat mengembangkan potensi diri mereka dengan lebih baik.
“Kuncinya adalah disiplin, bukan hanya untuk waktu mengakses teknologi atau game, tetapi juga untuk membentuk karakter anak-anak dalam kehidupan sehari-harinya. Dengan belajar berdisiplin, anak-anak dapat mengembangkan potensi mereka dan memiliki pengalaman belajar yang lebih baik,” ucapnya.
Bagi Duwel, solusi masalah ini adalah dengan memberikan pengarahan dan edukasi kepada orangtua mengenai cara mengontrol penggunaan teknologi oleh anak-anak, agar dapat bersama-sama mengontrol perilaku anak dengan bijak dan efektif.
“Orangtua harus sadar akan hal ini. Memberikan pengarahan dan edukasi mengenai penggunaan teknologi yang bijak, serta mengontrol perilaku anak dengan cara yang efektif. Dengan cara ini, kita dapat mencegah efek negatif dari teknologi dan memaksimalkan manfaat yang ada,” pungkasnya. (hfz)