PALANGKA RAYA – Anggota Komisi
IIIÂ DPRD Provinsi Kalteng dr Niksen S Bahat menanggapi positif, adanya rencana pembangunan pusat
penelitian kesehatan dan rumah sakit (RS) pendidikan oleh Universitas Palangka Raya
(UPR).
Dikatakan Niksen, universitas dapat
membangun rumah sakit pendidikan tentu bisa jika memiliki niat dan kemauan,
contoh Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang ada di Jakarta dapat membangun RS, hanya saja memakan
waktu yang tidak sebentar.
“Jika saja Fakultas
Kedokteran (FK) yang terdapat di UPR mempunyai RS seperti di kota-kota besar tentu akan sangat
bagus, misalkan saja UKI yang memiliki RS swasta, kemudian Universitas Indonesia (UI)
memiliki RS
Cipto Mangunkusumo,†ucapnya, Senin (20/1).
Menurutnya, apabila FK UPR memiliki RS sendiri
untuk sarana pendidikan tentu mahasiswa dapat melaksanakan dan menggunakan
sarana tersebut tanpa harus beraktivitas
keluar, misalkanÂ
pelaksanaan Ko-Assisten (Koas) serta kegiatan penunjang lainnya yang
dapat dilakukan di dalam kampus.
Meskipun demikian
bahwa realisasi tahapan pembangunan RS pendidikan tentu akan memakan waktu yang
lama, selain itu untuk membangun rumah sakit tipe D saja tidaklah mudah terlebih
membangun rumah sakit pendidikan guna penelitian, paling tidak mereka mereka
memiliki rumah sakit tipe B.
“Intinya rencana untuk mendirikan RS pendidikan itu sangat
bagus, namun perlu diperhatikan juga realisasinya. Jika terkait dengan sumber
daya manusianya, saya rasa itu tidak akan menjadi kendala. Hanya saja pembangunannya
memerlukan waktu yang tidak sebentar dan juga perlu pendanaan yang tak
sedikit,†beber anggota DPRD Kalteng dari
dapil V tersebut.
Selain itu katanya,
untuk membangun rumah sakit pendidikan tentu memerlukan biaya yang tidak
sedikit seperti rencana pembangunan rumah sakit tipe A di Kalteng di mana
pembiayaannya bekerja sama dengan pemerintah dan badan usaha. (pra/ari/nto)