PALANGKA
RAYA–
Tingginya Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) anggaran pendapatan dan belanja
daerah (APBD) Kalteng, menjadi perhatian DPRD Kalteng. Paslanya Silpa sampai
saat ini ternyata diangka Rp 600 Miliar lebih.
Itu terungkap saat rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD
Kalteng bersama Tim Anggaran Pemerinrah Daerah (TAPD) Provinsi Kalteng. Dewan
pun menpertanyakan kinerja satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) dalam
penyerapan anggaran.
“Kita mempertanyaian besarnya dana Silpa Pemprov
Kalteng, yang sekitar Rp 600 M. Kita melihat Silpa terlalu besar, sehingga kita
ingin ada evaluasi terkait kinerja SOPD,” kata anggota DPRD Kalteng Henry.
Dia mengatakan, seharusnya Silpa berbanding lurus dengan
penyerapan anggaran, bukan Silpa begitu besar. Dan bahkan sangat besar.
“Kita mempertanyakan ini, karena untuk perbaikan
kinerja SOPD dalam penyerapan anggaran. Kita tidak ingin adanya pembangunan
yang tidak bergerak dengan baik, karena Silpa terlalu besar,” ucapnya.
Menurut Anggota Fraksi Partai Nasdem ini, besarnya Silpa
besar pada umumnya karena perencanaan yang kurang matang. “Kita ingin tahu
SOPD mana Silpa paling besar. Ini untuk evaluasi bersama dan dalam tanggung
jawab kami di Banggar dalam penggaran. Sebab, tidak mungkin memaksa memberikan
anggaran besar kepada satu SOPD dengab tingkat serapan anggaran yang rendah.
Ini supaya kita bisa mengukur kinerja SOPD, untuk perbaikan kedepan,” ujar
Wakil Rakyat Dapil IV wilayah Barito tersebut.
Sementara itu, Kepala Badan Keuangan Daerah Nuryakin
mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi dan perbaikan terkait penyerapan
anggaram SOPD yang rendah. Dan juga terkait besarnya Silpa APBD Kalteng
tersebut.
“Ini akan
menjadi bahan evaluasi bagi kami. Dan harapan kedepannya lebih baik. Kita akan
melakukan perbaikan,” pungkasnya.