26.8 C
Jakarta
Thursday, November 13, 2025

DPRD Kalteng Dorong Bantuan Listrik untuk Warga Cemantan

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Noor Fazariah Kamayanti, menyampaikan aspirasi warga Desa Cemantan, Kecamatan Bahaur, Kabupaten Pulang Pisau yang memerlukan bantuan alat penyedia daya listrik alternatif (APDAL).

Hal ini ia sampaikan setelah melaksanakan reses perorangan di delapan titik wilayah Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau belum lama ini. Adapun titik reses meliputi tiga kecamatan di Kapuas, yakni Kapuas Timur, Kapuas Kuala, dan Selat, serta Kecamatan Bahaur di Pulang Pisau.

Menurut Kamayanti, selama ini warga Cemantan masih mengandalkan bantuan lampu tenaga surya hemat energi (Sehen) dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Namun, bantuan tersebut hanya dapat digunakan untuk penerangan malam hari dan belum mencukupi kebutuhan listrik rumah tangga secara menyeluruh.

“Selama ini bantuan dari ESDM berupa lampu Sehen, tapi itu hanya bisa untuk penerangan malam. Warga banyak yang butuh listrik untuk aktivitas lain seperti menyalakan kulkas dan televisi. Karena itu mereka berharap bisa dibantu melalui APDAL, dengan daya sekitar 900 watt,” ujar Kamayanti di Kantor DPRD Kalteng, Kamis (13/11).

Baca Juga :  Kinerja Pemerintah Dievaluasi, Pemprov Kalteng Komitmen Tingkatkan Good Governance

Anggota DPRD Kalteng Daerah Pemilihan (Dapil) V Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau ini menjelaskan, kondisi warga di Cemantan untuk menikmati listrik dari aki atau sumber daya sementara, mereka harus mengeluarkan biaya hingga Rp15 ribu per hari, atau sekitar Rp450 ribu per bulan. Warga di Desa Cemantan sendiri, sebut Kamayanti sekitar 280 KK.

“Padahal mayoritas warga di sana bekerja sebagai nelayan. Pendapatan mereka tidak menentu karena sangat bergantung musim,” tambahnya.

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Kapuas ini juga menuturkan, jarak dan akses menuju Desa Cemantan cukup jauh. Ia menempuh perjalanan hingga empat jam menggunakan kapal, atau sekitar dua jam dengan speedboat, menyeberangi laut untuk menjangkau lokasi.

Baca Juga :  BUMDes Berperan Penting Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

“Dari tengah laut, bukit-bukit di Pelaihari masih terlihat. Jadi kan hampir jauh. Bayangkan jadi segala kayak kebutuhan bahan pokok tuh mereka (Warga Desa Cemantan) kan harus ke Bahaur” ungkapnya.

Selain soal listrik, hasil reses di wilayah lain juga banyak menyerap aspirasi terkait bantuan peternakan, ekonomi produktif, serta dukungan bagi rumah ibadah.

“Rata-rata warga mengusulkan bantuan di bidang peternakan yang biasanya menjadi kewenangan Dinas TPHP. Untuk rumah ibadah, kami tetap dorong agar menjadi prioritas,” jelasnya.

Kamayanti menegaskan, seluruh aspirasi hasil reses tersebut akan diteruskan ke instansi teknis terkait untuk ditindaklanjuti. Namun, ia mengingatkan bahwa beberapa program kemungkinan baru bisa direalisasikan pada tahun 2027, mengingat alokasi anggaran tahun 2026 sudah rampung.

“Kami berharap, pemerintah dapat memprioritaskan daerah-daerah terpencil seperti Cemantan yang hingga kini masih kesulitan listrik. Ini kebutuhan dasar masyarakat,” pungkasnya.(hfz)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Noor Fazariah Kamayanti, menyampaikan aspirasi warga Desa Cemantan, Kecamatan Bahaur, Kabupaten Pulang Pisau yang memerlukan bantuan alat penyedia daya listrik alternatif (APDAL).

Hal ini ia sampaikan setelah melaksanakan reses perorangan di delapan titik wilayah Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau belum lama ini. Adapun titik reses meliputi tiga kecamatan di Kapuas, yakni Kapuas Timur, Kapuas Kuala, dan Selat, serta Kecamatan Bahaur di Pulang Pisau.

Menurut Kamayanti, selama ini warga Cemantan masih mengandalkan bantuan lampu tenaga surya hemat energi (Sehen) dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Namun, bantuan tersebut hanya dapat digunakan untuk penerangan malam hari dan belum mencukupi kebutuhan listrik rumah tangga secara menyeluruh.

“Selama ini bantuan dari ESDM berupa lampu Sehen, tapi itu hanya bisa untuk penerangan malam. Warga banyak yang butuh listrik untuk aktivitas lain seperti menyalakan kulkas dan televisi. Karena itu mereka berharap bisa dibantu melalui APDAL, dengan daya sekitar 900 watt,” ujar Kamayanti di Kantor DPRD Kalteng, Kamis (13/11).

Baca Juga :  Kinerja Pemerintah Dievaluasi, Pemprov Kalteng Komitmen Tingkatkan Good Governance

Anggota DPRD Kalteng Daerah Pemilihan (Dapil) V Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau ini menjelaskan, kondisi warga di Cemantan untuk menikmati listrik dari aki atau sumber daya sementara, mereka harus mengeluarkan biaya hingga Rp15 ribu per hari, atau sekitar Rp450 ribu per bulan. Warga di Desa Cemantan sendiri, sebut Kamayanti sekitar 280 KK.

“Padahal mayoritas warga di sana bekerja sebagai nelayan. Pendapatan mereka tidak menentu karena sangat bergantung musim,” tambahnya.

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Kapuas ini juga menuturkan, jarak dan akses menuju Desa Cemantan cukup jauh. Ia menempuh perjalanan hingga empat jam menggunakan kapal, atau sekitar dua jam dengan speedboat, menyeberangi laut untuk menjangkau lokasi.

Baca Juga :  BUMDes Berperan Penting Terhadap Kesejahteraan Masyarakat

“Dari tengah laut, bukit-bukit di Pelaihari masih terlihat. Jadi kan hampir jauh. Bayangkan jadi segala kayak kebutuhan bahan pokok tuh mereka (Warga Desa Cemantan) kan harus ke Bahaur” ungkapnya.

Selain soal listrik, hasil reses di wilayah lain juga banyak menyerap aspirasi terkait bantuan peternakan, ekonomi produktif, serta dukungan bagi rumah ibadah.

“Rata-rata warga mengusulkan bantuan di bidang peternakan yang biasanya menjadi kewenangan Dinas TPHP. Untuk rumah ibadah, kami tetap dorong agar menjadi prioritas,” jelasnya.

Kamayanti menegaskan, seluruh aspirasi hasil reses tersebut akan diteruskan ke instansi teknis terkait untuk ditindaklanjuti. Namun, ia mengingatkan bahwa beberapa program kemungkinan baru bisa direalisasikan pada tahun 2027, mengingat alokasi anggaran tahun 2026 sudah rampung.

“Kami berharap, pemerintah dapat memprioritaskan daerah-daerah terpencil seperti Cemantan yang hingga kini masih kesulitan listrik. Ini kebutuhan dasar masyarakat,” pungkasnya.(hfz)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/