Meski Sudah Tak Ada Zona Merah, Tetap Taati Prokes

PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO – Hasil Penilaian Risiko Kenaikan
Kasus Penyebaran Covid-19 Kabupaten/Kota di Kalteng pada tanggal 1 November
2020, menunjukan bahwa saat ini tidak ada lagi daerah dengan status zona merah
atau risiko tinggi penularan di Bumi Tambun Bungai.

Dari 14 kabupaten/kota yang ada,
sebanyak 12 kabupaten/kota saat berstatus sedang atau zona oranye dan 2
kabupaten zona kuning atau berstatus rendah. 

Meski demikian, Sekretaris Komisi
III DPRD Kalteng, Kuwu Senilawati meminta masyarakat dan pihak terkait, tidak
lengah. Pasalnya, meski sudah tidak ada lagi zona merah, namun jumlah kasus
positif Covid-19 di Kalteng masih terus bertambah.

“Melihat situasi dan kondisi
pandemi Covid19 yang sampai saat ini masih berlangsung, kami ingatkan agar masyarakat
di seluruh wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) dapat terus mentaati dan
mengikuti aturan pemerintah terutama penggunaan masker ketika beraktifitas
sehari-hari,” kata Kuwu, Senin (2/11).

Politukus Partai Gerindra itu juga
mendorong agar pemerintah daerah melalui satuan gugus tugas maupun instansi
terkait agar tetap melakukan pembinaan hingga penertiban protokol kesehatan sesuai
dengan peraturan yang telah ditetapkan, demi mencegah penularan Covid19.

“Ya, tentu kami berharap
masyarakat Kalteng dapat secara aktif mengikuti dan mentaati aturan itu, demi
kepentingan kita bersama,” ujarnya

Kuwu mengaku pihaknya turut
bersyukur dengan menurunnya grafik penularan Covid-19 di Kalteng. Hal itu sebut
Kuwu, harus terus dipertahankan dan ditingkatkan. “Jangan anggap remeh virus
ini, karena kalau sudah terjadi seperti di Jakarta dimana pihak rumah sakit
sudah kewalahan dalam menangani pasien Covid19 itu, maka apa yang akan terjadi
dengan kita di daerah kita yang rumah sakitnya tidak sebanyak Jakarta,” ujarnya.

Berdasarkan data yang dirilis
Satgas Covid-19 Provinsi Kalteng, hingga Senin (2/11/2020), total kasus positif
di Kalteng sebanyak 4.339 dengan penambahan 14 pasien terkonfirmasi. Sedangkan total
pasien dinyatakan sembuh 3.906 orang, meninggal 53 orang, dan dalam perawatan
280 orang. 

PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO – Hasil Penilaian Risiko Kenaikan
Kasus Penyebaran Covid-19 Kabupaten/Kota di Kalteng pada tanggal 1 November
2020, menunjukan bahwa saat ini tidak ada lagi daerah dengan status zona merah
atau risiko tinggi penularan di Bumi Tambun Bungai.

Dari 14 kabupaten/kota yang ada,
sebanyak 12 kabupaten/kota saat berstatus sedang atau zona oranye dan 2
kabupaten zona kuning atau berstatus rendah. 

Meski demikian, Sekretaris Komisi
III DPRD Kalteng, Kuwu Senilawati meminta masyarakat dan pihak terkait, tidak
lengah. Pasalnya, meski sudah tidak ada lagi zona merah, namun jumlah kasus
positif Covid-19 di Kalteng masih terus bertambah.

“Melihat situasi dan kondisi
pandemi Covid19 yang sampai saat ini masih berlangsung, kami ingatkan agar masyarakat
di seluruh wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) dapat terus mentaati dan
mengikuti aturan pemerintah terutama penggunaan masker ketika beraktifitas
sehari-hari,” kata Kuwu, Senin (2/11).

Politukus Partai Gerindra itu juga
mendorong agar pemerintah daerah melalui satuan gugus tugas maupun instansi
terkait agar tetap melakukan pembinaan hingga penertiban protokol kesehatan sesuai
dengan peraturan yang telah ditetapkan, demi mencegah penularan Covid19.

“Ya, tentu kami berharap
masyarakat Kalteng dapat secara aktif mengikuti dan mentaati aturan itu, demi
kepentingan kita bersama,” ujarnya

Kuwu mengaku pihaknya turut
bersyukur dengan menurunnya grafik penularan Covid-19 di Kalteng. Hal itu sebut
Kuwu, harus terus dipertahankan dan ditingkatkan. “Jangan anggap remeh virus
ini, karena kalau sudah terjadi seperti di Jakarta dimana pihak rumah sakit
sudah kewalahan dalam menangani pasien Covid19 itu, maka apa yang akan terjadi
dengan kita di daerah kita yang rumah sakitnya tidak sebanyak Jakarta,” ujarnya.

Berdasarkan data yang dirilis
Satgas Covid-19 Provinsi Kalteng, hingga Senin (2/11/2020), total kasus positif
di Kalteng sebanyak 4.339 dengan penambahan 14 pasien terkonfirmasi. Sedangkan total
pasien dinyatakan sembuh 3.906 orang, meninggal 53 orang, dan dalam perawatan
280 orang.