33.1 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Semua Upaya akan Percuma Jika Masyarakat Tidak Mematuhi Prokes

PALANGKA RAYA,
KALTENGPOS.CO
Anggota Komisi B DPRD
Kota Palangka Raya HM Khemal Nasery menilai, meningkatnya kasus orang
terkomfirmasi Covid-19 beberapa hari terakhir khususnya di Kota Palangka Raya,
dikarenakan masyarakat mulai kurang mematuhi protokol kesehatan (prokes).  Apalagi, lanjutnya, informasi di lapangan
menyebutkan, meningkatnya kasus orang terkonfirmasi Covid-19 akibat warga yang
melakukan perjalanan dari luar.

“Seharusnya mereka
dapat memastikan terlebih dahulu situasi dan keadaan wilayah tersebut sebelum
mengunjunginya. Sehingga saat kembali ke kota asal tidak memberikan dampak yang
dapat merugikan bagi orang lain ataupun lingkungan sekitar,” ujar Khemal.

Dia menyampaikan, sejak
dinyatakan siaga bencana nonalam pada bulan Maret lalu, Pemerintah Kota (Pemko)
sudah berupaya semaksimal mungkin menekan laju pesebaran Covid-19. “Namun semua
upaya akan percuma jika masyarakatnya sendiri tidak mematuhi aturan protokol
Covid-19,” kata politikus Golkar tersebut.

Baca Juga :  Tingkatkan Kewaspadaan, Utamakan Keselamatan Diri dan Masyarakak

Dia mengungkapkan, upaya
yang dilakukan pemko sudah sangat banyak untuk memutus laju pesebaran Covid-19
di Kota Palangka Raya. Pemko s
udah menerapkan
Pembatasan Sosial Kelurahan Humanis (PSKH), kemudian memberlakukan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) dan lainnya. “Hal tersebut bentuk perhatian pemerintah
untuk menyelamatkan warganya,” ucapnya.

Selain itu, lanjutnya,
tim Satgas Covid-19 sudah sangat sering mengingatkan, baik melalui sosialisasi,
media sosial, pamflet, hingga menggelar operasi yustisi bagi para pelanggar
protokol kesehatan. Semua upaya tersebut tidak kurang dilakukan, namun jika
masyarakat masih saja mengabaikan bukan tidak mungkin PSBB tahap II akan
diterapkan pemerintah.

PALANGKA RAYA,
KALTENGPOS.CO
Anggota Komisi B DPRD
Kota Palangka Raya HM Khemal Nasery menilai, meningkatnya kasus orang
terkomfirmasi Covid-19 beberapa hari terakhir khususnya di Kota Palangka Raya,
dikarenakan masyarakat mulai kurang mematuhi protokol kesehatan (prokes).  Apalagi, lanjutnya, informasi di lapangan
menyebutkan, meningkatnya kasus orang terkonfirmasi Covid-19 akibat warga yang
melakukan perjalanan dari luar.

“Seharusnya mereka
dapat memastikan terlebih dahulu situasi dan keadaan wilayah tersebut sebelum
mengunjunginya. Sehingga saat kembali ke kota asal tidak memberikan dampak yang
dapat merugikan bagi orang lain ataupun lingkungan sekitar,” ujar Khemal.

Dia menyampaikan, sejak
dinyatakan siaga bencana nonalam pada bulan Maret lalu, Pemerintah Kota (Pemko)
sudah berupaya semaksimal mungkin menekan laju pesebaran Covid-19. “Namun semua
upaya akan percuma jika masyarakatnya sendiri tidak mematuhi aturan protokol
Covid-19,” kata politikus Golkar tersebut.

Baca Juga :  Tingkatkan Kewaspadaan, Utamakan Keselamatan Diri dan Masyarakak

Dia mengungkapkan, upaya
yang dilakukan pemko sudah sangat banyak untuk memutus laju pesebaran Covid-19
di Kota Palangka Raya. Pemko s
udah menerapkan
Pembatasan Sosial Kelurahan Humanis (PSKH), kemudian memberlakukan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) dan lainnya. “Hal tersebut bentuk perhatian pemerintah
untuk menyelamatkan warganya,” ucapnya.

Selain itu, lanjutnya,
tim Satgas Covid-19 sudah sangat sering mengingatkan, baik melalui sosialisasi,
media sosial, pamflet, hingga menggelar operasi yustisi bagi para pelanggar
protokol kesehatan. Semua upaya tersebut tidak kurang dilakukan, namun jika
masyarakat masih saja mengabaikan bukan tidak mungkin PSBB tahap II akan
diterapkan pemerintah.

Terpopuler

Artikel Terbaru