Site icon Prokalteng

Drainase Buruk, Palangka Raya Terancam Banjir Saat Musim Hujan

dprd palangka raya

Wakil Ketua I Komisi II DPRD Kota Palangkaraya, Hap Baperdu (Fernando/Prokalteng.co)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kota Palangka Raya kini tengah menghadapi tantangan besar akibat puncak musim hujan yang diprediksi berlangsung hingga Desember 2024.

Berdasarkan data BMKG Kalteng, hujan deras yang terus mengguyur diperkirakan akan memicu meluapnya air ke permukiman warga, yang diperburuk oleh buruknya sistem drainase di sejumlah kawasan, terutama di daerah permukiman.

Wakil Ketua I Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Hap Baperdu, menyebutkan bahwa salah satu penyebab utama genangan air adalah ketidakmampuan drainase menampung debit hujan yang tinggi. Genangan air bahkan kerap berlangsung hingga dua atau tiga hari.

“Drainase di banyak tempat tidak mampu menampung air hujan yang begitu deras, sehingga menyebabkan genangan cukup dalam di jalan-jalan. Bahkan, air membutuhkan waktu berhari-hari untuk surut sepenuhnya,” ujar Hap, Kamis (21/11/2024).

Tak hanya genangan di jalan, ia juga mencatat bahwa air hujan sering masuk ke rumah-rumah warga di beberapa kawasan permukiman. Hap mengingatkan pentingnya perbaikan infrastruktur drainase yang lebih baik untuk menangani masalah ini.

“Ini masalah yang harus segera ditangani. Kami akan terus berkomunikasi dengan Pemerintah Kota Palangka Raya untuk memberikan perhatian lebih terhadap hal ini,” tegas Hap.

Selain itu, legislator dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif menjaga keberlanjutan fungsi drainase. Warga diminta untuk memastikan saluran air tetap bersih dari sampah atau benda-benda yang dapat menyumbat aliran air.

“Sebagai warga Kota Cantik, kita harus menjaga drainase agar berfungsi dengan baik. Jangan biarkan ada yang sengaja menutupnya,” tambahnya.

Hap menekankan pentingnya langkah mitigasi banjir melalui perbaikan pengelolaan drainase yang lebih baik, yang harus menjadi prioritas pembangunan kota ke depan. Ia juga mengingatkan bahwa mitigasi banjir bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat.

“Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk meminimalkan dampak banjir yang merugikan,” tutupnya. (ndo)

Exit mobile version