25.6 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Mitigasi Bencana Sejak Dini Harusnya Bisa Diajarkan ke Masyarakat

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Srikandi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangkaraya Anna Agustina Elsye meminta, pemerintah kota (Pemko) gencar melaksanakan pendidikan mitigasi bencana sejak dini. Seperti upaya pencegahan bencana banjir serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Mitigasi bencana harus diajarkan sejak dini di sekolah, dengan metode edukasi lainnya yang sasaran utamanya adalah anak-anak remaja apalagi sejumlah titik di daerah kita sering menjadi langganan bencana banjir dan karhutla,” katanya, kemarin.

Srikandi di DPRD Kota itu pun menuturkan, sekolah sebagai institusi pendidikan seharusnya tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan dan pemahaman, tetapi juga harus mampu memberikan kecakapan serta keterampilan untuk kelangsungan hidup bagi siswa ketika sudah terjun di tengah masyarakat.

Baca Juga :  Pemilih Pemula Mendominasi, Sosialisasi KPU di Universitas Mendapat Apresiasi

Lanjutnya, mitigasi bencana, juga merupakan bagian dari keterampilan untuk kelangsungan hidup siswa. Siswa merupakan orang yang paling cepat mentransfer ilmu yang didapat dari sekolah bagi keluarga dan masyarakatnya.

“Maka dari itu, pemberdayaan anak usia sejak dini untuk memahami mitigasi bencana merupakan langkah awal dalam membangun masyarakat sadar akan bencana,” katanya.

Dia mengungkapkan, saat terjadi bencana, diharapkan siswa, guru dan masyarakat tidak lagi kebingungan, panik karena telah memahami bagaimana cara mengurangi risiko bencana.

“Tentunya dalam hal ini sangat diperlukan media yang tepat, untuk menanamkan mitigasi bencana yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa,” tuturnya. (tim)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Srikandi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangkaraya Anna Agustina Elsye meminta, pemerintah kota (Pemko) gencar melaksanakan pendidikan mitigasi bencana sejak dini. Seperti upaya pencegahan bencana banjir serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Mitigasi bencana harus diajarkan sejak dini di sekolah, dengan metode edukasi lainnya yang sasaran utamanya adalah anak-anak remaja apalagi sejumlah titik di daerah kita sering menjadi langganan bencana banjir dan karhutla,” katanya, kemarin.

Srikandi di DPRD Kota itu pun menuturkan, sekolah sebagai institusi pendidikan seharusnya tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan dan pemahaman, tetapi juga harus mampu memberikan kecakapan serta keterampilan untuk kelangsungan hidup bagi siswa ketika sudah terjun di tengah masyarakat.

Baca Juga :  Pemilih Pemula Mendominasi, Sosialisasi KPU di Universitas Mendapat Apresiasi

Lanjutnya, mitigasi bencana, juga merupakan bagian dari keterampilan untuk kelangsungan hidup siswa. Siswa merupakan orang yang paling cepat mentransfer ilmu yang didapat dari sekolah bagi keluarga dan masyarakatnya.

“Maka dari itu, pemberdayaan anak usia sejak dini untuk memahami mitigasi bencana merupakan langkah awal dalam membangun masyarakat sadar akan bencana,” katanya.

Dia mengungkapkan, saat terjadi bencana, diharapkan siswa, guru dan masyarakat tidak lagi kebingungan, panik karena telah memahami bagaimana cara mengurangi risiko bencana.

“Tentunya dalam hal ini sangat diperlukan media yang tepat, untuk menanamkan mitigasi bencana yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa,” tuturnya. (tim)

Terpopuler

Artikel Terbaru