PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Noorkhalis Ridha menilai kebutuhan masyarakat terhadap pangan terjangkau masih belum diimbangi dengan pemerataan akses di seluruh wilayah kota.
“Warga wilayah pinggiran biasanya menghadapi biaya distribusi lebih tinggi. Sehingga harga di tingkat konsumen ikut meningkat. Ini perlu menjadi perhatian bersama,” ujarnya, Senin (17/11/2025).
Menurut Ridha, pemenuhan pangan murah merupakan kebutuhan mendasar yang harus dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, tanpa terkecuali.
Untuk itu ia mengingatkan, pemerataan akses pangan tidak boleh hanya bertumpu pada pusat kota, karena struktur wilayah Palangka Raya yang luas menuntut pendekatan pelayanan yang lebih adaptif.
“Pemerintah kota, perlu mengidentifikasi titik-titik yang paling sering mengalami kerentanan harga. Sebab masih banyak warga pinggiran yang kesulitan mendapatkan harga komoditas stabil,” ucapnya.
Ridha menekankan pentingnya strategi jangka panjang dalam memastikan ketersediaan pangan murah, sebab program yang bersifat tidak menentu hanya akan dirasakan sesaat dan tidak memberikan dampak signifikan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Selain itu, ia menilai kolaborasi lintas sektor harus diperkuat secara berkelanjutan, seperti keterlibatan Bulog, distributor, hingga pelaku pasar yang dinilai menjadi kunci dalam menjaga kelancaran suplai pangan murah di daerah.
“Jika kolaborasi ini berjalan konsisten, maka stabilitas harga bisa lebih terjaga, dan masyarakat tidak lagi merasa panik setiap kali ada lonjakan harga,” ujarnya.
Ridha juga meminta pemerintah untuk meningkatkan frekuensi kegiatan yang menyediakan bahan pangan terjangkau di berbagai kecamatan. Hal itu untuk menekan kesenjangan akses antara warga pusat kota dan pinggiran.
Ia menambahkan, DPRD akan terus mengawal kebijakan yang memastikan masyarakat memperoleh akses pangan dengan harga yang wajar.
“Yang terpenting adalah keberlanjutan. Masyarakat perlu kepastian bahwa layanan pangan terjangkau tidak hanya sesekali hadir, tetapi menjadi program yang benar-benar menjawab kebutuhan mereka,” tandasnya. (jef)
