28 C
Jakarta
Wednesday, September 18, 2024

Khemal Tekankan Pentingnya Dukungan untuk UMKM di Era Perdagangan Digital

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Ketua sementara DPRD Kota Palangka Raya, H.M. Khemal Nasery, meyarankan pemerintah daerah, khususnya dinas teknis agar lebih memperhatikan perkembangan perdagangan digital.

“Pergeseran konsumen ke platform penjualan online menyebabkan menurunnya omset pedagang tradisional, terutama di pasar fisik,” ucapnya kepada Prokalteng.co, Jumat (13/9/2024)

Khemal menyampaikan harapannya agar pemerintah daerah memberikan perhatian lebih serius terhadap perkembangan e-commerce dan social commerce.

“Platform seperti TikTok menjadi salah satu faktor utama yang mengakibatkan pasar tradisional semakin sepi dari pembeli,” jelasnya

Meski perdagangan digital memberikan keuntungan bagi UMKM untuk memperluas pasar, Khemal menekankan bahwa platform tersebut juga membawa tantangan baru.

“Salah satu masalah yang sering terjadi adalah peniruan produk yang merugikan UMKM lokal, di mana produk serupa dengan harga lebih murah mulai beredar tak lama setelah produk asli laku di pasaran,” ungkapnya.

Baca Juga :  DPRD Kota Palangka Raya Tutup Masa Sidang I 2021/2022

Ia menyoroti bahwa banyak UMKM mengeluhkan praktik peniruan ini, yang menghambat pertumbuhan bisnis pedagang.

“Kemajuan teknologi tidak dapat dihindari, oleh karena itu pelaku usaha perlu mempersiapkan diri dengan pengetahuan yang cukup untuk menghadapi perubahan ini,” tukasnya. (*ndo)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Ketua sementara DPRD Kota Palangka Raya, H.M. Khemal Nasery, meyarankan pemerintah daerah, khususnya dinas teknis agar lebih memperhatikan perkembangan perdagangan digital.

“Pergeseran konsumen ke platform penjualan online menyebabkan menurunnya omset pedagang tradisional, terutama di pasar fisik,” ucapnya kepada Prokalteng.co, Jumat (13/9/2024)

Khemal menyampaikan harapannya agar pemerintah daerah memberikan perhatian lebih serius terhadap perkembangan e-commerce dan social commerce.

“Platform seperti TikTok menjadi salah satu faktor utama yang mengakibatkan pasar tradisional semakin sepi dari pembeli,” jelasnya

Meski perdagangan digital memberikan keuntungan bagi UMKM untuk memperluas pasar, Khemal menekankan bahwa platform tersebut juga membawa tantangan baru.

“Salah satu masalah yang sering terjadi adalah peniruan produk yang merugikan UMKM lokal, di mana produk serupa dengan harga lebih murah mulai beredar tak lama setelah produk asli laku di pasaran,” ungkapnya.

Baca Juga :  DPRD Kota Palangka Raya Tutup Masa Sidang I 2021/2022

Ia menyoroti bahwa banyak UMKM mengeluhkan praktik peniruan ini, yang menghambat pertumbuhan bisnis pedagang.

“Kemajuan teknologi tidak dapat dihindari, oleh karena itu pelaku usaha perlu mempersiapkan diri dengan pengetahuan yang cukup untuk menghadapi perubahan ini,” tukasnya. (*ndo)

Terpopuler

Artikel Terbaru