PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO–Mulai awal Juli lalu lonjakan kasus orang terkonfirmasi positif Covid-19 terus terjadi di Kalteng, khususnya di Kota Palangka Raya. Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya diminta agar jangan lengah dalam memperhatikan bed occupancy rate (BOR) atau ketersediaan tempat tidur di setiap Rumah Sakit (RS) Kota Palangka Raya.
“Jangan sampai di Kota Palangka Raya terjadi seperti di Kabupaten Ponorogo, dimana para pasien Covid-19 di Kabupaten tersebut sampai dirawat di tenda depan RSUD akibat BOR RSUD yang penuh,” ucap Wakli Ketua I DPRD Kota Palangka Raya Wahid Yusuf kepada Kalteng Pos (jaringan Prokalteng.co), Rabu (7/7).
Lebih lanjut legislator asal partai Golongan Karya (Golkar) ini meminta saat ini pemerintah daerah harus fokus pada empat hal untuk meredam sebaran Covid-19 yang saat ini masih terus mengalami lonjakan kasus. Pertama, fokus pada capaian target vaksinasi massal. Kedua, fokus pada pengetatan penerapan protokol kesehatan (prokes), ketiga fokus pada melakukan persiapan dan pengecekan secara berkala ketersediaan BOR. Keempat, pemerintah juga harus memperhatikan asupan dan kondisi kesehatan dari tenaga kesehatan (nakes) yang menangani secara langsung pasien Covid-19. Sehingga para nakes tidak kelelahan dan terpapar Covid-19.
Mengingat peran Nakes sendiri saat ini cukup sentral dan menjadi garda terdepan dalam upaya penanganan Covid-19, karena nakeslah sejauh ini yang berjuang keras agar angka kesembuhan pasien terus melonjak.
“Memperhatikan nakes saat ini sangat penting. Jangan sampai kasus naik nakes tumbang, seperti di Kabupaten Jepara BOR–nya sudah 100 persen 350 nakesnya positif Covid-19, sehingga pemerintah daerah harus waspada,” pungkasnya.