32 C
Jakarta
Friday, April 19, 2024

Pikap Bawa jenazah, Wahid: Jangan Terulang Lagi

PALANGKA RAYA-Wakil
rakyat yang duduk di DPRD Kota Palangka Raya turut prihatin mendengar kabar
bahwa di Kota Cantik masih ditemukan jenazah yang dibawa menuju tempat
pemakaman menggunakan kendaraan selain ambulans. Apa pun alasannya, kejadian
pikap bawa jenazah Abi, remaja yang tewas tenggelam di Kelurahan Tanjung Pinang,
tak dapat dibenarkan dan kurang manusiawi.

“Ini sangat memalukan,”
ucap
Wakil
Ketua I DPRD Kota Palangka Raya
Wahid Yusuf
kepada Kalteng Pos, kemarin (6/11).

Mengenai
kejadian tersebut, ia yang kebetulan saat ini sedang melaksanakan kunjungan
kerja ke DPRD Banjarmasin, sudah mengklarifikasi ke pihak kelurahan dan warga
melalui sambungan telepon. Ia mengatakan, saat telah kembali ke Palangka Raya
nanti, dirinya bersama anggota dewan lainnya dari daerah pemilihan (dapil) III
akan melakukan pengecekan lapangan atas kejadian ini.

Informasi
awal dari pihak Kelurahan Tanjung Pinang bahwa ada kesalahpahaman. Sementara, informasi
yang didapat dari warga,
pihak pengelola ambulans membuat aturan yang berlebih,
sehingga memperlambat
warga untuk menggunakan
jasa mobil tersebut. “Itulah yang membuat warga lebih memilih menggunakan pikap sebagai kendaraan alternatif. Kami
akan mengumpulkan bukti-bukti terlebih dahulu, karena dengan itu kami akan tahu
siapa yang salah dan siapa yang benar,” tambahnya.

Baca Juga :  Legislatif Minta Pj Wali Kota Lanjutkan Program Pemimpin Terdahulu

Pria yang juga merupakan ketua DPD KNPI Kota
Palangka Raya itu membeberkan, apabila nantinya terbukti ada pihak yang
melakukan kesalahan dan mempersulit masyarakat dalam peminjaman ambulans,
secara pribadi ia akan menyarankan Pemko Palangka Raya memberikan teguran keras.

“Perlu diingat, saya tidak main-main dalam hal
ini, karena ini sangat mencoreng dan juga mempermalukan kita. Apalagi  peristiwa ini sudah sampai ke telinga wali kota
dan wakil wali kota Palangka Raya. Dua pucuk pimpinan di Kota Cantik ini pun sangat
menyayangkan hal itu,” jelasnya seraya memohon maaf kepada masyarakat Kelurahan
Tanjung Pinang dan warga Palangka Raya atas adanya peristiwa pikap membawa
jenazah.

“Besar harapan saya agar kejadian ini jangan
sampai terulang lagi,” tegas peraih suara terbanyak di DPRD Kota Palangka Raya
melalui Dapil III meliputi Kecamatan Sebangau dan Kecamatan Pahandut.

Senada,
wakil rakyat lainnya dari dapil III, Heri Purwanto, juga menyesalkan atas peristiwa
pengantaran jenazah menggunakan pikap. Sebab setahunya, setiap kelurahan dan masjid
sudah disiapkan mobil ambulans.

Baca Juga :  Dewan Apresiasi Layanan Pendataan Penduduk

“Sedih
juga dengar kabar jenazah dibawa menggunakan pikap. Saya telepon lurahnya.
Ternyata ambulans siap dipakai dan dalam kondisi baik, sedangkan warga
mengeluhkan proses peminjaman karena merasa dipersulit. Nanti kami akan coba
komfirmasi ulang dengan pihak kelurahan serta meminta keterangan dari warga,”
terangnya.

Diberitakan
sebelumnya, s
eorang
remaja ditemukan tewas di bekas galian di Jalan Talawang Raya, Kelurahan
Tanjung Pinang,
 Senin (4/11). Abi (17) tenggelam ketika tengah asyik
mandi bersama dua temannya.

Usai ditemukan, jenazah Abi langsung dibawa ke
rumah duka di Jalan Karanggan XX, Kelurahan Tanjung Pinang, Kecamatan Pahandut.
Jenazahnya tak sempat dibawa ke rumah sakit atau puskesmas.

Sore harinya
langsung

dibawa ke tempat pemakaman umum (TPU) Jalan Talawang Raya. Jaraknya sekitar dua
kilometer
dari rumah duka. Mirisnya, jenazah hanya dibawa menggunakan pikap
yang biasa digunakan untuk mengangkut kayu dan pasir.

Kenapa terjadi demikian? Menurut penuturan sang sopir pikap, Edi, warga sekitar merasa
ribet jika hendak menggunakan jasa ambulans. Ada banyak urusan yang mesti
diselesaikan. Bahkan
tak jarang memperlambat
pengantaran jenazah.
(*pra/ce/ram)

PALANGKA RAYA-Wakil
rakyat yang duduk di DPRD Kota Palangka Raya turut prihatin mendengar kabar
bahwa di Kota Cantik masih ditemukan jenazah yang dibawa menuju tempat
pemakaman menggunakan kendaraan selain ambulans. Apa pun alasannya, kejadian
pikap bawa jenazah Abi, remaja yang tewas tenggelam di Kelurahan Tanjung Pinang,
tak dapat dibenarkan dan kurang manusiawi.

“Ini sangat memalukan,”
ucap
Wakil
Ketua I DPRD Kota Palangka Raya
Wahid Yusuf
kepada Kalteng Pos, kemarin (6/11).

Mengenai
kejadian tersebut, ia yang kebetulan saat ini sedang melaksanakan kunjungan
kerja ke DPRD Banjarmasin, sudah mengklarifikasi ke pihak kelurahan dan warga
melalui sambungan telepon. Ia mengatakan, saat telah kembali ke Palangka Raya
nanti, dirinya bersama anggota dewan lainnya dari daerah pemilihan (dapil) III
akan melakukan pengecekan lapangan atas kejadian ini.

Informasi
awal dari pihak Kelurahan Tanjung Pinang bahwa ada kesalahpahaman. Sementara, informasi
yang didapat dari warga,
pihak pengelola ambulans membuat aturan yang berlebih,
sehingga memperlambat
warga untuk menggunakan
jasa mobil tersebut. “Itulah yang membuat warga lebih memilih menggunakan pikap sebagai kendaraan alternatif. Kami
akan mengumpulkan bukti-bukti terlebih dahulu, karena dengan itu kami akan tahu
siapa yang salah dan siapa yang benar,” tambahnya.

Baca Juga :  Legislatif Minta Pj Wali Kota Lanjutkan Program Pemimpin Terdahulu

Pria yang juga merupakan ketua DPD KNPI Kota
Palangka Raya itu membeberkan, apabila nantinya terbukti ada pihak yang
melakukan kesalahan dan mempersulit masyarakat dalam peminjaman ambulans,
secara pribadi ia akan menyarankan Pemko Palangka Raya memberikan teguran keras.

“Perlu diingat, saya tidak main-main dalam hal
ini, karena ini sangat mencoreng dan juga mempermalukan kita. Apalagi  peristiwa ini sudah sampai ke telinga wali kota
dan wakil wali kota Palangka Raya. Dua pucuk pimpinan di Kota Cantik ini pun sangat
menyayangkan hal itu,” jelasnya seraya memohon maaf kepada masyarakat Kelurahan
Tanjung Pinang dan warga Palangka Raya atas adanya peristiwa pikap membawa
jenazah.

“Besar harapan saya agar kejadian ini jangan
sampai terulang lagi,” tegas peraih suara terbanyak di DPRD Kota Palangka Raya
melalui Dapil III meliputi Kecamatan Sebangau dan Kecamatan Pahandut.

Senada,
wakil rakyat lainnya dari dapil III, Heri Purwanto, juga menyesalkan atas peristiwa
pengantaran jenazah menggunakan pikap. Sebab setahunya, setiap kelurahan dan masjid
sudah disiapkan mobil ambulans.

Baca Juga :  Dewan Apresiasi Layanan Pendataan Penduduk

“Sedih
juga dengar kabar jenazah dibawa menggunakan pikap. Saya telepon lurahnya.
Ternyata ambulans siap dipakai dan dalam kondisi baik, sedangkan warga
mengeluhkan proses peminjaman karena merasa dipersulit. Nanti kami akan coba
komfirmasi ulang dengan pihak kelurahan serta meminta keterangan dari warga,”
terangnya.

Diberitakan
sebelumnya, s
eorang
remaja ditemukan tewas di bekas galian di Jalan Talawang Raya, Kelurahan
Tanjung Pinang,
 Senin (4/11). Abi (17) tenggelam ketika tengah asyik
mandi bersama dua temannya.

Usai ditemukan, jenazah Abi langsung dibawa ke
rumah duka di Jalan Karanggan XX, Kelurahan Tanjung Pinang, Kecamatan Pahandut.
Jenazahnya tak sempat dibawa ke rumah sakit atau puskesmas.

Sore harinya
langsung

dibawa ke tempat pemakaman umum (TPU) Jalan Talawang Raya. Jaraknya sekitar dua
kilometer
dari rumah duka. Mirisnya, jenazah hanya dibawa menggunakan pikap
yang biasa digunakan untuk mengangkut kayu dan pasir.

Kenapa terjadi demikian? Menurut penuturan sang sopir pikap, Edi, warga sekitar merasa
ribet jika hendak menggunakan jasa ambulans. Ada banyak urusan yang mesti
diselesaikan. Bahkan
tak jarang memperlambat
pengantaran jenazah.
(*pra/ce/ram)

Terpopuler

Artikel Terbaru