26.7 C
Jakarta
Friday, March 14, 2025

Harga Elpiji 3 Kg Melonjak, DPRD Palangka Raya Soroti Pengawasan

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Lonjakan harga elpiji 3 kilogram (kg) di tingkat pengecer menjadi perhatian DPRD Kota Palangka Raya.

Anggota Komisi II, Tantawi Jauhari, menegaskan bahwa gas bersubsidi ini harus tetap dijual sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, sehingga masyarakat kecil tidak dirugikan.

“Kenaikan harga di tingkat pengecer berdampak pada masyarakat menengah ke bawah yang sangat bergantung pada gas bersubsidi. Oleh karena itu, pengawasan distribusi dan penjualan harus lebih diperketat agar tidak ada penyimpangan harga,” ujar Tantawi saat diwawancarai, Senin (3/2/2025).

Ia meminta Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian (DPKUKMP) Palangka Raya memastikan distribusi elpiji berjalan sesuai prosedur.

Baca Juga :  Hasan Busyairi Dorong Sidak Sekolah untuk Tingkatkan Kualitas Pengajaran

Agen dan pangkalan harus diawasi agar tidak menjual ke pengecer yang bisa memicu kenaikan harga di pasaran.

“Elpiji 3 kg diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Jika distribusi tidak dikontrol, risiko kelangkaan dan harga tinggi semakin besar,” jelasnya.

Politisi Partai Gerindra ini juga mendesak pemerintah kota untuk turun langsung ke lapangan guna memastikan distribusi berjalan sesuai kuota.

Dengan pemantauan langsung, kendala yang terjadi bisa segera diatasi.

Tantawi menekankan bahwa pengawasan ketat dan tindakan tegas terhadap pelanggaran sangat penting untuk menjaga stabilitas harga gas elpiji di pasaran.

“Masyarakat yang berhak menerima subsidi tidak boleh kesulitan mendapatkan elpiji dengan harga wajar,” pungkasnya. (ndo)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Lonjakan harga elpiji 3 kilogram (kg) di tingkat pengecer menjadi perhatian DPRD Kota Palangka Raya.

Anggota Komisi II, Tantawi Jauhari, menegaskan bahwa gas bersubsidi ini harus tetap dijual sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, sehingga masyarakat kecil tidak dirugikan.

“Kenaikan harga di tingkat pengecer berdampak pada masyarakat menengah ke bawah yang sangat bergantung pada gas bersubsidi. Oleh karena itu, pengawasan distribusi dan penjualan harus lebih diperketat agar tidak ada penyimpangan harga,” ujar Tantawi saat diwawancarai, Senin (3/2/2025).

Ia meminta Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian (DPKUKMP) Palangka Raya memastikan distribusi elpiji berjalan sesuai prosedur.

Baca Juga :  Hasan Busyairi Dorong Sidak Sekolah untuk Tingkatkan Kualitas Pengajaran

Agen dan pangkalan harus diawasi agar tidak menjual ke pengecer yang bisa memicu kenaikan harga di pasaran.

“Elpiji 3 kg diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Jika distribusi tidak dikontrol, risiko kelangkaan dan harga tinggi semakin besar,” jelasnya.

Politisi Partai Gerindra ini juga mendesak pemerintah kota untuk turun langsung ke lapangan guna memastikan distribusi berjalan sesuai kuota.

Dengan pemantauan langsung, kendala yang terjadi bisa segera diatasi.

Tantawi menekankan bahwa pengawasan ketat dan tindakan tegas terhadap pelanggaran sangat penting untuk menjaga stabilitas harga gas elpiji di pasaran.

“Masyarakat yang berhak menerima subsidi tidak boleh kesulitan mendapatkan elpiji dengan harga wajar,” pungkasnya. (ndo)

Terpopuler

Artikel Terbaru