PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Fluktuasi harga pakan ternak dapat memicu lonjakan harga daging dan telur di pasaran, yang berisiko membebani peternak dan konsumen.
Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Yudhi Karlianto Manan, menekankan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap harga pakan untuk menghindari dampak negatif terhadap kestabilan harga pangan.
Menurut Yudhi, pengendalian harga pakan menjadi kunci untuk menjaga keterjangkauan produk hewani di masyarakat.
“Jika harga pakan terus melonjak tanpa kontrol, peternak dan konsumen akan merasakannya,” ujar Yudhi, Senin (3/2/2025).
Salah satu faktor utama penyebab kenaikan harga pakan adalah menurunnya produksi jagung, bahan baku utama pakan ternak, yang memaksa pemerintah untuk melakukan impor.
Implikasi dari hal ini adalah meningkatnya biaya produksi secara keseluruhan.
“Bagi peternak, lonjakan biaya operasional ini menjadi tantangan besar yang berpotensi menaikkan harga daging dan telur,” tambahnya.
Yudhi juga menekankan pentingnya inovasi dalam pengembangan pakan ternak berbasis teknologi, yang dapat mengurangi ketergantungan pada impor jagung dan mengendalikan biaya produksi.
Selain itu, kualitas pakan ternak perlu ditingkatkan secara berkelanjutan agar stabilitas harga pangan tetap terjaga.
“Dengan adanya sinergi antara pemerintah dan peternak, harga daging dan telur dapat tetap terjangkau oleh masyarakat,” pungkasnya. (ndo)