Site icon Prokalteng

Masyarakat Diingatkan Waspadai Fenomena La Nina

masyarakat-diingatkan-waspadai-fenomena-la-nina

PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk lebih waspada terhadap fenomena La Nina. Fenomena alam tersebut, dinilai akan berpengaruh pada meningkatnya curah hujan dan potensi bencana hidrometeorologi di sebagian wilayah di tanah air, termasuk Provinsi Kalteng dan Kota Palangka Raya yang akan meningkat.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya Nenie A Lambung mengatakan, wilayah setempat dan daerah sekitarnya untuk saat ini sebenarnya sudah memasuki fenomena La Nina. Namun masih dalam kategori lemah. Sehingga dampak cuacanya belum terlalu dirasakan.

Namun pada akhir tahun nanti, yakni periode bulan November-Desember akan memasuki kategori menengah. Kemudian pada bulan Januari-Februari La Nina sudah memasuki puncaknya bebarengan dengan musim penghujan.

Terkait dengan fenomena alam tersebut, politisi PDI Perjuangan Kota Palangka Raya ini meminta masyarakat untuk waspada terkait dengan berbagai kemungkin perubahan cuaca yang akan terjadi. Sebab, diprediksi untuk La Nina tahun ini akan mengalami peningkatan curah hujan hingga 60 persen.

"Diimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap potensial bencana hidrometeorologi seperti banjir atau angin kencang pada wilayah-wilayah yang rawan. Sementara untuk wilayah yang memiliki lahan pertanian diharapkan supaya petani mulai menyiapkan saluran irigasinya," ujar Nenie, Selasa (2/11).

Dirinya juga meminta masyarakat yang bekerja di sektor pertanian untuk mulai menyiapkan alat-alat penampungan air. Sehingga apabila kondisi cuaca kembali berubah, maka para petani tetap memiliki pasokan air.

Ia juga mengimbau agar masyarakat rutin mengecek kondisi cuaca pada berbagai platform yang disediakan oleh BMKG. Sehingga harapannya resiko bencana alam yang diakibatkan dari fenomena La Nina bisa diminimalisir.

"Kami himbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan karena fenomena alam ini. Sebab akan ada potensi bencana banjir dan angin kencang. Beberapa wilayah di timur Indonesia sudah mengalaminya. Untuk itu, kewaspadaan kita saat ini adalah kunci untuk meminimalisir dampak dan resiko dari fenomena alam," pungkasnya.

Exit mobile version