27.8 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Dewan Perjuangkan Insentif Guru Honorer

PURUK CAHU–Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Murung Raya (Mura) bakal memperjuangkan insentif
guru honorer. Hal ini sebagaimana diutarakan Anggota DPRD Mura Tutti Marheni
usai mendengar keluhan sejumlah guru honorer Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
dan Taman Kanak-kanak (TK) di Desa Tumbang Bauh dan Desa Baloi, Kecamatan
Barito Tuhup Raya (Batura).

Mereka mengeluh, insentif yang
diterima seolah tak layak, meski mereka tetap mengabdi untuk mendidik
anak-anak. Besaran insentif yang dirasakan masih sangat kecil yakni hanya Rp
250.000. “Mungkin solusinya akan kami coba lakukan pembahasan revisi
Peraturan Bupati, sehingga kedepannya kenaikan insentif ini dapat kami
perjuangkan,” ungkap Tuti Marheni, Selasa (3/3).

Baca Juga :  Peningkatan Kualitas SDM di Desa Dinilai Penting, Begini Kata Dewan

Ia menerangkan, melalui revisi
Perbup ini nanti dapat dituangkan seperti adanya bantuan kenaikan melalui
bantuan dana desa untuk para guru honorer dipedesaan.

Selain itu, masalah besaran
anggaran juga perlu diperhatikan kenaikan menyesuaikan dengan Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Mura saat ini yang masih terbatas.

“Jadi, penentuan nilai
untuk insentif guru honorer juga harus menyesuaikan dengan APBD kita,” beber
Politikus Nasdem ini seraya menyebutkan angka kenaikan dapat menjadi acuan bagi
setiap desa agar menyesuaikan zona masing-masing untuk kemajuan sektor
pendidikan di Mura ini. (dad/ila)

PURUK CAHU–Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Murung Raya (Mura) bakal memperjuangkan insentif
guru honorer. Hal ini sebagaimana diutarakan Anggota DPRD Mura Tutti Marheni
usai mendengar keluhan sejumlah guru honorer Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
dan Taman Kanak-kanak (TK) di Desa Tumbang Bauh dan Desa Baloi, Kecamatan
Barito Tuhup Raya (Batura).

Mereka mengeluh, insentif yang
diterima seolah tak layak, meski mereka tetap mengabdi untuk mendidik
anak-anak. Besaran insentif yang dirasakan masih sangat kecil yakni hanya Rp
250.000. “Mungkin solusinya akan kami coba lakukan pembahasan revisi
Peraturan Bupati, sehingga kedepannya kenaikan insentif ini dapat kami
perjuangkan,” ungkap Tuti Marheni, Selasa (3/3).

Baca Juga :  Peningkatan Kualitas SDM di Desa Dinilai Penting, Begini Kata Dewan

Ia menerangkan, melalui revisi
Perbup ini nanti dapat dituangkan seperti adanya bantuan kenaikan melalui
bantuan dana desa untuk para guru honorer dipedesaan.

Selain itu, masalah besaran
anggaran juga perlu diperhatikan kenaikan menyesuaikan dengan Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Mura saat ini yang masih terbatas.

“Jadi, penentuan nilai
untuk insentif guru honorer juga harus menyesuaikan dengan APBD kita,” beber
Politikus Nasdem ini seraya menyebutkan angka kenaikan dapat menjadi acuan bagi
setiap desa agar menyesuaikan zona masing-masing untuk kemajuan sektor
pendidikan di Mura ini. (dad/ila)

Terpopuler

Artikel Terbaru