Site icon Prokalteng

Pembangunan Jembatan Mentaya Jadi Magnet Bagi Investor untuk Menanamkan Modal

M. Kurniawan Anwar

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), M.Kurniawan Anwar. Mengatakan bahwa pembangunan Jembatan Mentaya diharapkan benar-benar terealisasi. Karena nantinya akan memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi wilayah seberang, khususnya di Kecamatan Seranau.

Pembangunan jembatan ini dapat menjadi magnet bagi investor untuk menanamkan modal mereka, dan membuka berbagai jenis usaha, seperti perkebunan, industri muapun lainnya.

“Investor-investor akan berani untuk membuka usaha baru, baik itu perkebunan atau jenis kegiatan lain. Wilayah ini akan menjadi lirikan utama, dan otomatis perekonomian masyarakat di Kecamatan Seranau akan naik dengan cepat, khususnya pemilik tanah di wilayah tersebut,” kata Kurniawan, Rabu (25/9).

Menurutnya. Pembangunan Jembatan Mentaya akan mempermudah akses ke wilayah seberang yang selama ini tidak memiliki penghubung jalur darat dari Kecamatan Seranau ke Kota Sampit. Padahal jarak wilayah tersebut hanya selebar sungai mentaya. Hal itu membuat perekonomian dan pembangunan di Seranau selama ini berjalan lambat.

“Dengan dibangunnya Jembatan Mentaya nanti akan membuat perekonomian di daerah tersebut berkembang pesat. Kita berharap pembangunannya benar-benar terwujud bisa melakukan sharing dana dari kabupaten, provinsi, dan tidak menutup kemungkinan mengusulkan ke pemerintah pusat melalui APBN. Sepanjang niatnya bagus dan dilaksanakan, saya kira tidak ada masalah,” ucap Kurniawan.

Dirinya mengatakan. Proyek pembangunan Jembatan Mentaya sedang diperjuangkan oleh Pemerintah Kabupaten Kotim dan Pemerintah Provinsi. Dengan estimasi anggaran untuk pembangunan jembatan tersebut telah meningkat menjadi Rp 2 triliun, dari perkiraan awal Rp1 triliun pada tahun 2013. Kenaikan ini disebabkan oleh inflasi dan meningkatnya harga material bangunan.

Jembatan Mentaya tersebut diproyeksikan akan memiliki panjang total 970 meter, dengan bentang utama sepanjang 200 meter dan bentang pendekat sepanjang 770 meter.

“Kita berharap pembangunan jembatan itu dapat dimulai pada tahun 2025, dengan harapan dapat membuka keterisolasian wilayah seberang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” tutupnya.(bah/kpg)

 

 

Exit mobile version