26.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Maksimalkan Pencegahan Penyakit DBD

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Hj.Mariani, meminta pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan untuk memaksimalkan langkah pencegahan penyakit demam berdarah dengue (DBD), agar penyakit itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa bagi masyarakat Kabupaten Kotim.

“Kami meminta melakukan upaya pencegahan mulai sekarang, Jangan nanti sudah terjadi peningkatan kasus, baru melakukan pencegahan itu tindakan yang tidak efektif,” kata Hj.Mariani, Selasa (23/5).

Menurutnya, Kabupaten Kotim merupakan daerah endemis demam berdarah, karena setiap musim penghujan, penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti itu muncul dan mengancam keselamatan warga. Maka dari itu untuk mencegah nyamuk tersebut berkembang biak warga diminta untuk melakukan 3M yaitu menguras, menutup dan mengubur.

Baca Juga :  Optimalkan Penarikan Pajak Sektor Tambang Non Logam

“Untuk mengantisipasi nyamuk berkembang biak, 3M merupakan cara yang efektif untuk menekan perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti. Selain itu, juga menanam tumbuhan yang tidak disukai nyamuk seperti lavebder juga merupakan alternatif melindungi penyebaran penyakit DBD,” ujar Mariani

Politisi partai Golkar ini juga mengatakan, pencegahan itu lebih penting dibanding penanggulangan ketika muncul penyakit demam berdarah. Pencegahan justru harus diutamakan, agar penyakit ini diupayakan tidak sampai muncul dan berjangkit. Maka dari itu optimalisasi pencegahan bisa dilakukan dengan menggencarkan sosialisasi menggandeng pemangku kepentingan terkait, untuk mengajak masyarakat bersama-sama memberantas sarang nyamuk dengan cara membersihkan lingkungan.

“Dinas Kesehatan juga harus membagikan bubuk abate dan juga perlu mensosialisasikanya kepada masyarakat agar mereka tahu bahwa bubuk pembunuh jentik nyamuk itu bisa didapat secara gratis di puskesmas-puskesmas terdekat, hal ini juga memberikan semangat agar masyarakat untuk ikut memberantas jentik nyamuk di lingkungan mereka” ucap Mariani

Baca Juga :  Dongkrak PAD, Potensi Pajak di Pedesaan Harus Dioptimalkan

Dirinya menambahkan, fogging juga bisa dilakukan untuk membunuh nyamuk-nyamuk. Terlebih jika ditemukan ada kasus demam berdarah, fogging wajib dilakukan untuk membunuh nyamuk untuk mencegah penularan dan wabah demam berdarah di daerah tersebut.

“Hal yang sangat penting lainnya adalah keterlibatan dan kepedulian masyarakat untuk mencegah penularan demam berdarah dengan cara membersihkan lingkungan masing-masing sehingga lingkungan jadi bersih dan nyamuk pun enggan bersarang,” tutupnya.(bah)

 

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Hj.Mariani, meminta pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan untuk memaksimalkan langkah pencegahan penyakit demam berdarah dengue (DBD), agar penyakit itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa bagi masyarakat Kabupaten Kotim.

“Kami meminta melakukan upaya pencegahan mulai sekarang, Jangan nanti sudah terjadi peningkatan kasus, baru melakukan pencegahan itu tindakan yang tidak efektif,” kata Hj.Mariani, Selasa (23/5).

Menurutnya, Kabupaten Kotim merupakan daerah endemis demam berdarah, karena setiap musim penghujan, penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti itu muncul dan mengancam keselamatan warga. Maka dari itu untuk mencegah nyamuk tersebut berkembang biak warga diminta untuk melakukan 3M yaitu menguras, menutup dan mengubur.

Baca Juga :  Optimalkan Penarikan Pajak Sektor Tambang Non Logam

“Untuk mengantisipasi nyamuk berkembang biak, 3M merupakan cara yang efektif untuk menekan perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti. Selain itu, juga menanam tumbuhan yang tidak disukai nyamuk seperti lavebder juga merupakan alternatif melindungi penyebaran penyakit DBD,” ujar Mariani

Politisi partai Golkar ini juga mengatakan, pencegahan itu lebih penting dibanding penanggulangan ketika muncul penyakit demam berdarah. Pencegahan justru harus diutamakan, agar penyakit ini diupayakan tidak sampai muncul dan berjangkit. Maka dari itu optimalisasi pencegahan bisa dilakukan dengan menggencarkan sosialisasi menggandeng pemangku kepentingan terkait, untuk mengajak masyarakat bersama-sama memberantas sarang nyamuk dengan cara membersihkan lingkungan.

“Dinas Kesehatan juga harus membagikan bubuk abate dan juga perlu mensosialisasikanya kepada masyarakat agar mereka tahu bahwa bubuk pembunuh jentik nyamuk itu bisa didapat secara gratis di puskesmas-puskesmas terdekat, hal ini juga memberikan semangat agar masyarakat untuk ikut memberantas jentik nyamuk di lingkungan mereka” ucap Mariani

Baca Juga :  Dongkrak PAD, Potensi Pajak di Pedesaan Harus Dioptimalkan

Dirinya menambahkan, fogging juga bisa dilakukan untuk membunuh nyamuk-nyamuk. Terlebih jika ditemukan ada kasus demam berdarah, fogging wajib dilakukan untuk membunuh nyamuk untuk mencegah penularan dan wabah demam berdarah di daerah tersebut.

“Hal yang sangat penting lainnya adalah keterlibatan dan kepedulian masyarakat untuk mencegah penularan demam berdarah dengan cara membersihkan lingkungan masing-masing sehingga lingkungan jadi bersih dan nyamuk pun enggan bersarang,” tutupnya.(bah)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru