29.2 C
Jakarta
Sunday, October 19, 2025

Sekolah di Teluk Sampit Lumpuh Akibat Banjir Rob dan Buaya Liar

SAMPIT, PROKALTENG.CO — Aktivitas belajar di SDN Kunjung Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), kembali lumpuh. Sekolah terendam banjir rob, dan yang lebih mengerikan, buaya liar sepanjang tiga meter berkeliaran di sekitar lingkungan sekolah.

Ancaman itu membuat siswa dan guru dihantui rasa takut setiap kali hendak masuk kelas. Kondisi tersebut mendapat sorotan tajam dari Anggota Komisi III DPRD Kotim, Sihol Parningotan Lumban Gaol, yang menilai masalah ini bukan sekadar soal infrastruktur, tapi juga menyangkut keselamatan anak-anak sekolah.

“Kami sangat prihatin. Setiap musim hujan sekolah ini kebanjiran, sekarang malah muncul buaya di sekitar sekolah. Ini ancaman nyata bagi siswa dan guru,” tegas Gaol, Kamis (16/10).

Baca Juga :  Banyak Keluhan Masyarakat Terkait Parkir yang Menjamur

Ia meminta pemerintah daerah segera turun tangan menata drainase, membangun tanggul, atau bahkan merelokasi sementara kegiatan belajar. “Masalah ini tidak boleh dibiarkan berlarut. Harus ada solusi permanen,” ujarnya.

Gaol juga menyoroti dampak psikologis bagi siswa yang kini belajar dalam ketakutan. Warga setempat kerap melihat buaya muncul di parit dan halaman sekolah saat air pasang. “Anak-anak tidak seharusnya belajar dalam situasi berisiko seperti ini,” tegasnya.

Politisi Partai Demokrat itu mendesak agar koordinasi lintas sektor segera dilakukan melibatkan BPBD, PUPR, DLH, dan aparat keamanan. “Ini soal masa depan anak-anak kita. Jangan tunggu korban baru bertindak,” pungkasnya.
(bah)

SAMPIT, PROKALTENG.CO — Aktivitas belajar di SDN Kunjung Lampuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), kembali lumpuh. Sekolah terendam banjir rob, dan yang lebih mengerikan, buaya liar sepanjang tiga meter berkeliaran di sekitar lingkungan sekolah.

Ancaman itu membuat siswa dan guru dihantui rasa takut setiap kali hendak masuk kelas. Kondisi tersebut mendapat sorotan tajam dari Anggota Komisi III DPRD Kotim, Sihol Parningotan Lumban Gaol, yang menilai masalah ini bukan sekadar soal infrastruktur, tapi juga menyangkut keselamatan anak-anak sekolah.

“Kami sangat prihatin. Setiap musim hujan sekolah ini kebanjiran, sekarang malah muncul buaya di sekitar sekolah. Ini ancaman nyata bagi siswa dan guru,” tegas Gaol, Kamis (16/10).

Baca Juga :  Banyak Keluhan Masyarakat Terkait Parkir yang Menjamur

Ia meminta pemerintah daerah segera turun tangan menata drainase, membangun tanggul, atau bahkan merelokasi sementara kegiatan belajar. “Masalah ini tidak boleh dibiarkan berlarut. Harus ada solusi permanen,” ujarnya.

Gaol juga menyoroti dampak psikologis bagi siswa yang kini belajar dalam ketakutan. Warga setempat kerap melihat buaya muncul di parit dan halaman sekolah saat air pasang. “Anak-anak tidak seharusnya belajar dalam situasi berisiko seperti ini,” tegasnya.

Politisi Partai Demokrat itu mendesak agar koordinasi lintas sektor segera dilakukan melibatkan BPBD, PUPR, DLH, dan aparat keamanan. “Ini soal masa depan anak-anak kita. Jangan tunggu korban baru bertindak,” pungkasnya.
(bah)

Terpopuler

Artikel Terbaru