32.3 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Larangan Mudik untuk Memutus Mata Rantai Penyebaran Covid-19

SAMPIT,
PROKALTENG.CO

Wakil Ketua DPRD Kabupaten  Kotawaringin
Timur (Kotim) H.Rudianur sangat mendukung kebijakan pemerintah daerah yang
membolehkan mudik lokal atau antarkabupaten/kota, karena banyak masyarakat yang
bekerja antarkabupaten. Kasihan jika tidak bisa mudik, padahal jaraknya sangat
dekat seperti di Kabupaten Katingan dan Seruyan yang merupakan kabupaten
tetangga.

“Dengan adanya mudik
lokal tersebut masyarakat sangat gembira karena diperbolehkan untuk pulang
bertemu dengan keluarga pada saat lebaran nanti,” ujar Rudianur saat dibincangi
di ruang kerjanya, Jumat (7/5).

Dia menyebut, kalau
dari luar daerah memang sudah tepat dilarang mudik. Namun kalau masih di daerah
yang sama pemerintah daerah punya pertibangan membolehkan mudik lokal tersebut.
Dirinya juga sangat mengapresiasi upaya Bupati Kotim yang meminta izin
rekomendasi kepada Gubernur Kalteng untuk mendapatkan rekomendasi mudik lokal.
Hal ini dinilai bahwa Bupati Kotim tidak ada niatan memisahkan masyarakat
dengan keluarganya.

Baca Juga :  Banjir Dikeluhkan Warga, Dewan Minta Anak Sungai Dinormalisasi

“Sebenarnya larangan
mudik ini semata-mata untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang masih
terjadi hingga saar ini, tetapi dengan diperbolehkannya mudik lokal ini. Setidaknya
sedikit mengobati keluhan masyarakat yang ingin bertemu dengan keluarga, yang
merupakan satu Provinsi,” ucapan Rudianur.

Politikus Partai Golkar
ini juga mengingatkan kepada pemerintah daerah setempat untuk memperketat
pemeriksaan orang dari luar daerah yang memasuki wilayah Kabupaten Kotim. Terlebih
usai Lebaran Idufitri 1442 Hijriah nanti.

“Kabupaten Kotim merupakan
daerah yang sangat terbuka karena dengan mudah diakses melalui jalur darat,
sungai, laut dan udara. Dan daerah ini juga menjadi salah satu pintu gerbang
Kalimantan Tengah dengan keberadaan Bandara Haji Asan Sampit dan Pelabuhan yang
menjadi akses pendatang dari luar Pulau Kalimantan,” sampai Rudianur.

Baca Juga :  Jalan dan Gang di Kota Sampit harus Diperbaiki

Ia juga sangat
mendukung langkah yang diambil pemerintah daerah yang menutup semua tempat
wisata di Kotim. Hal tersebut dilakukan karena dikhawatirkan setelah lebaran
nanti akan ada peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Kotim ini.

SAMPIT,
PROKALTENG.CO

Wakil Ketua DPRD Kabupaten  Kotawaringin
Timur (Kotim) H.Rudianur sangat mendukung kebijakan pemerintah daerah yang
membolehkan mudik lokal atau antarkabupaten/kota, karena banyak masyarakat yang
bekerja antarkabupaten. Kasihan jika tidak bisa mudik, padahal jaraknya sangat
dekat seperti di Kabupaten Katingan dan Seruyan yang merupakan kabupaten
tetangga.

“Dengan adanya mudik
lokal tersebut masyarakat sangat gembira karena diperbolehkan untuk pulang
bertemu dengan keluarga pada saat lebaran nanti,” ujar Rudianur saat dibincangi
di ruang kerjanya, Jumat (7/5).

Dia menyebut, kalau
dari luar daerah memang sudah tepat dilarang mudik. Namun kalau masih di daerah
yang sama pemerintah daerah punya pertibangan membolehkan mudik lokal tersebut.
Dirinya juga sangat mengapresiasi upaya Bupati Kotim yang meminta izin
rekomendasi kepada Gubernur Kalteng untuk mendapatkan rekomendasi mudik lokal.
Hal ini dinilai bahwa Bupati Kotim tidak ada niatan memisahkan masyarakat
dengan keluarganya.

Baca Juga :  Banjir Dikeluhkan Warga, Dewan Minta Anak Sungai Dinormalisasi

“Sebenarnya larangan
mudik ini semata-mata untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang masih
terjadi hingga saar ini, tetapi dengan diperbolehkannya mudik lokal ini. Setidaknya
sedikit mengobati keluhan masyarakat yang ingin bertemu dengan keluarga, yang
merupakan satu Provinsi,” ucapan Rudianur.

Politikus Partai Golkar
ini juga mengingatkan kepada pemerintah daerah setempat untuk memperketat
pemeriksaan orang dari luar daerah yang memasuki wilayah Kabupaten Kotim. Terlebih
usai Lebaran Idufitri 1442 Hijriah nanti.

“Kabupaten Kotim merupakan
daerah yang sangat terbuka karena dengan mudah diakses melalui jalur darat,
sungai, laut dan udara. Dan daerah ini juga menjadi salah satu pintu gerbang
Kalimantan Tengah dengan keberadaan Bandara Haji Asan Sampit dan Pelabuhan yang
menjadi akses pendatang dari luar Pulau Kalimantan,” sampai Rudianur.

Baca Juga :  Jalan dan Gang di Kota Sampit harus Diperbaiki

Ia juga sangat
mendukung langkah yang diambil pemerintah daerah yang menutup semua tempat
wisata di Kotim. Hal tersebut dilakukan karena dikhawatirkan setelah lebaran
nanti akan ada peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Kotim ini.

Terpopuler

Artikel Terbaru