27.2 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Terjadinya Banjir Menunjukkan Tata Kelola Drainase Belum Optimal

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Khozaini, menyoroti terkait banjir yang terjadi di wilayah Kota Sampit yang terus berulang apabila terjadi hujan deras, Hal ini harus menjadi perhatian pemerintah kabupaten melalui instansi terkait untuk melakukan normalisasi drainase dan anak sungai.

“Meski banjirnya umumnya tidak terlalu lama, tapi itu tetap saja mengganggu juga tidak jarang banjir sampai masuk ke dalam rumah, toko dan bangunan lain, padahal hujan deras tidak terlalu lama,” kata Khozaini, Rabu (2/11).

Menurutnya banjir yang terus berulang ini menunjukkan tata kelola drainase di kota ini belum optimal. Akibatnya air hujan tidak mengalir lancar ke Sungai Mentaya sehingga air meluber dari drainase atau sungai kecil dan merendam jalan maupun permukiman.

Baca Juga :  Pemkab Harus Tegas, Soal Dana Patungan Perbaikan Jalan

“Kita sudah berulang kali meminta dan mendorong pemerintah kabupaten melalui dinas PU melakukan normalisasi sungai-sungai kecil di pusat kota yang meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang, apabila terjadi hujan desa tidak terjadi banjir,” ujar Khozaini

Politisi Partai Hanura ini juga mengatakan, Normalisasi drainase dan anak sungai bertujuan agar air dengan cepat mengalir dari sungai-sungai kecil tersebut hingga ke Sungai Mentaya sehingga tidak sampai meluber dan merendam jalan atau permukiman.

“Kalau normalisasi sungai dilakukan dan sungai-sungai itu dirawat, saya yakin potensi banjir bisa berkurang. Kalau sungai-sungai kecil itu dangkal oleh sampah, tersumbat rumput bahkan ada bangunan, ya tentu saja tidak maksimal lagi mengalirkan air sehingga air meluap, dan akan mengakibatkan banjir,” tutupnya.(bah)

Baca Juga :  Segera Dikebut! Menyelesaikan Ranperda Pajak dan Retribusi Daerah

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Khozaini, menyoroti terkait banjir yang terjadi di wilayah Kota Sampit yang terus berulang apabila terjadi hujan deras, Hal ini harus menjadi perhatian pemerintah kabupaten melalui instansi terkait untuk melakukan normalisasi drainase dan anak sungai.

“Meski banjirnya umumnya tidak terlalu lama, tapi itu tetap saja mengganggu juga tidak jarang banjir sampai masuk ke dalam rumah, toko dan bangunan lain, padahal hujan deras tidak terlalu lama,” kata Khozaini, Rabu (2/11).

Menurutnya banjir yang terus berulang ini menunjukkan tata kelola drainase di kota ini belum optimal. Akibatnya air hujan tidak mengalir lancar ke Sungai Mentaya sehingga air meluber dari drainase atau sungai kecil dan merendam jalan maupun permukiman.

Baca Juga :  Pemkab Harus Tegas, Soal Dana Patungan Perbaikan Jalan

“Kita sudah berulang kali meminta dan mendorong pemerintah kabupaten melalui dinas PU melakukan normalisasi sungai-sungai kecil di pusat kota yang meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang, apabila terjadi hujan desa tidak terjadi banjir,” ujar Khozaini

Politisi Partai Hanura ini juga mengatakan, Normalisasi drainase dan anak sungai bertujuan agar air dengan cepat mengalir dari sungai-sungai kecil tersebut hingga ke Sungai Mentaya sehingga tidak sampai meluber dan merendam jalan atau permukiman.

“Kalau normalisasi sungai dilakukan dan sungai-sungai itu dirawat, saya yakin potensi banjir bisa berkurang. Kalau sungai-sungai kecil itu dangkal oleh sampah, tersumbat rumput bahkan ada bangunan, ya tentu saja tidak maksimal lagi mengalirkan air sehingga air meluap, dan akan mengakibatkan banjir,” tutupnya.(bah)

Baca Juga :  Segera Dikebut! Menyelesaikan Ranperda Pajak dan Retribusi Daerah

Terpopuler

Artikel Terbaru