31.7 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Atasi Kemacetan Kilometer 30 Tumbang Samba Macet, Ini Saran DPRD Katingan

PROKALTENG.CO – Anggota DPRD Kabupaten Katingan, Rudi Hartono turut mengomentari kondisi jalan di kilometer 30 Tumbang Samba, Kabupaten Katingan. Pasalnya, jalan tersebut menjadi alternatif bagi pengendara saat Jembatan Kasongan ditutup dalam perbaikan.

“Jalan di sana sangat padat, dan perlu perhatian khusus. Karena tidak sedikit mobil yang amblas karena saking padatnya, sementara jalannya belum di aspal dan masih dalam kondisi pengerasan,” kata Rudi .

Untuk itu, ia menyarankan agar pemerintah setempat bisa menurunkan instansi teknis misalnya Dinas Perhubungan. Supaya bisa mengatur lalu lintas di daerah tersebut. Karena tidak sedikit pengendara yang berebut, sehingga menimbulkan kemacetan karena amblas.

“Mirisnya lagi, saat amblas tidak saling tolong. Bahkan, ada yang menunggu hingga 5 jam baru mendapat bantuan. Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama,” tuturnya.

Baca Juga :  Ketua DPRD Mura Sumbang Rp50 juta untuk Pembangunan Masjid

Menurutnya, sebagai jalan alternatif dan pasti akan dilalui pengendara. Sudah seharusnya lalu lintas di sana di atur. Misalnya, kalau terjadi amblas intansi teknis bisa langsung memberikan pertolongan, sehingga lalu lintas di sana bisa berjalan lancar.

“Banyak pengendara ingin cepat-cepat, padahal risikonya besar. Apalagi di sana, mobil-mobil dengan tonase besar turut melintas. Kalau amblas, tidak ada yang menolong. Bukannya cepat sampai, tapi malah harus menunggu berjam-jam. Kalau tidak ada yang menolong,” ungkap Rudi .

 

PROKALTENG.CO – Anggota DPRD Kabupaten Katingan, Rudi Hartono turut mengomentari kondisi jalan di kilometer 30 Tumbang Samba, Kabupaten Katingan. Pasalnya, jalan tersebut menjadi alternatif bagi pengendara saat Jembatan Kasongan ditutup dalam perbaikan.

“Jalan di sana sangat padat, dan perlu perhatian khusus. Karena tidak sedikit mobil yang amblas karena saking padatnya, sementara jalannya belum di aspal dan masih dalam kondisi pengerasan,” kata Rudi .

Untuk itu, ia menyarankan agar pemerintah setempat bisa menurunkan instansi teknis misalnya Dinas Perhubungan. Supaya bisa mengatur lalu lintas di daerah tersebut. Karena tidak sedikit pengendara yang berebut, sehingga menimbulkan kemacetan karena amblas.

“Mirisnya lagi, saat amblas tidak saling tolong. Bahkan, ada yang menunggu hingga 5 jam baru mendapat bantuan. Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama,” tuturnya.

Baca Juga :  Ketua DPRD Mura Sumbang Rp50 juta untuk Pembangunan Masjid

Menurutnya, sebagai jalan alternatif dan pasti akan dilalui pengendara. Sudah seharusnya lalu lintas di sana di atur. Misalnya, kalau terjadi amblas intansi teknis bisa langsung memberikan pertolongan, sehingga lalu lintas di sana bisa berjalan lancar.

“Banyak pengendara ingin cepat-cepat, padahal risikonya besar. Apalagi di sana, mobil-mobil dengan tonase besar turut melintas. Kalau amblas, tidak ada yang menolong. Bukannya cepat sampai, tapi malah harus menunggu berjam-jam. Kalau tidak ada yang menolong,” ungkap Rudi .

 

Terpopuler

Artikel Terbaru