29.1 C
Jakarta
Monday, July 21, 2025

Hindari Konflik, PBS Diminta Bangun Komunikasi

KUALA KAPUAS,PROKALTENG.CO – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas H Didi Hartoyo, mengingatkan seluruh perusahaan besar swasta (PBS) yang beroperasi di wilayah Kapuas agar menghormati dan menjaga kearifan lokal sebelum menjalankan aktivitasnya.

Ia secara khusus menyoroti PBS yang berada di Daerah Pemilihan (Dapil) Kapuas III, yang meliputi Kecamatan Timpah, Kapuas Tengah, Kapuas Hulu, Mandau Talawang dan Pasak Talawang.

“Perusahaan perlu membangun komunikasi yang baik dengan aparatur pemerintahan desa sebelum mulai melakukan penggarapan lahan. Ini penting agar tidak terjadi konfl ik di lapangan,” ujar Didi Hartoyo, Sabtu (19/7).

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menilai, kehadiran perusahaan memang membawa dampak positif, seperti membuka lapangan kerja dan mendorong pembangunan daerah.

Baca Juga :  Ikuti Musrenbang, Para Legislator Akan Seriusi Usulan Masyarakat

Namun, ia menegaskan bahwa pelibatan masyarakat lokal serta penghormatan terhadap adat istiadat dan norma setempat merupakan hal yang tidak boleh diabaikan.

“Kami mendukung investasi di Kapuas, tetapi perusahaan juga harus menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat. Koordinasi dengan kepala desa dan tokoh adat sangat penting,” tegasnya.

Ia mengungkapkan bahwa beberapa kasus sengketa lahan dan gesekan sosial yang pernah terjadi, umumnya berakar pada minimnya komunikasi antara perusahaan dan warga. Oleh karena itu, pendekatan yang terbuka dan dialog sejak awal menjadi kunci pencegahan konfl ik.

“Jika perusahaan proaktif menjalin komunikasi, maka berbagai persoalan dapat diantisipasi sejak dini. Hal ini juga akan menciptakan iklim usaha yang kondusif,” tambahnya.

Baca Juga :  Wiyatno - Dodo Resmi Menjabat, Legislator Minta Fokus pada Kemajuan Kapuas

Didi berharap seluruh PBS di Kabupaten Kapuas dapat menjadi mitra strategis dalam pembangunan daerah, tidak hanya secara ekonomi, tetapi juga dalam menjaga keharmonisan sosial dan kelestarian budaya lokal. (art/kpg)

 

KUALA KAPUAS,PROKALTENG.CO – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas H Didi Hartoyo, mengingatkan seluruh perusahaan besar swasta (PBS) yang beroperasi di wilayah Kapuas agar menghormati dan menjaga kearifan lokal sebelum menjalankan aktivitasnya.

Ia secara khusus menyoroti PBS yang berada di Daerah Pemilihan (Dapil) Kapuas III, yang meliputi Kecamatan Timpah, Kapuas Tengah, Kapuas Hulu, Mandau Talawang dan Pasak Talawang.

“Perusahaan perlu membangun komunikasi yang baik dengan aparatur pemerintahan desa sebelum mulai melakukan penggarapan lahan. Ini penting agar tidak terjadi konfl ik di lapangan,” ujar Didi Hartoyo, Sabtu (19/7).

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menilai, kehadiran perusahaan memang membawa dampak positif, seperti membuka lapangan kerja dan mendorong pembangunan daerah.

Baca Juga :  Ikuti Musrenbang, Para Legislator Akan Seriusi Usulan Masyarakat

Namun, ia menegaskan bahwa pelibatan masyarakat lokal serta penghormatan terhadap adat istiadat dan norma setempat merupakan hal yang tidak boleh diabaikan.

“Kami mendukung investasi di Kapuas, tetapi perusahaan juga harus menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat. Koordinasi dengan kepala desa dan tokoh adat sangat penting,” tegasnya.

Ia mengungkapkan bahwa beberapa kasus sengketa lahan dan gesekan sosial yang pernah terjadi, umumnya berakar pada minimnya komunikasi antara perusahaan dan warga. Oleh karena itu, pendekatan yang terbuka dan dialog sejak awal menjadi kunci pencegahan konfl ik.

“Jika perusahaan proaktif menjalin komunikasi, maka berbagai persoalan dapat diantisipasi sejak dini. Hal ini juga akan menciptakan iklim usaha yang kondusif,” tambahnya.

Baca Juga :  Wiyatno - Dodo Resmi Menjabat, Legislator Minta Fokus pada Kemajuan Kapuas

Didi berharap seluruh PBS di Kabupaten Kapuas dapat menjadi mitra strategis dalam pembangunan daerah, tidak hanya secara ekonomi, tetapi juga dalam menjaga keharmonisan sosial dan kelestarian budaya lokal. (art/kpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru

/