25.1 C
Jakarta
Thursday, November 20, 2025

Dorong Penguatan Pendidikan Politik Huma Betang

KUALA KAPUAS,PROKALTENG.CO – Anggota DPRD Kabupaten Kapuas Bardiansyah menilai penguatan pendidikan politik berbasis adat merupakan strategi paling efektif untuk meningkatkan kualitas demokrasi sekaligus mencegah potensi konflik sosial di daerah.

Pandangan itu ia sampaikan usai mendukung penuh pelaksanaan diskusi Kemitraan Adat untuk Penguatan Demokrasi Berbasis Huma Betang oleh Pokja Pendidikan Politik Terpadu di Sekretariat Dewan Adat Dayak (DAD) Kapuas.

Menurut Bardiansyah, nilai-nilai Huma Betang seperti musyawarah, kebersamaan, dan saling menghormati terbukti menjadi perekat sosial masyarakat Dayak selama berabad-abad. Karena itu, memasukkan nilai adat ke dalam pendidikan politik dinilai bukan hanya relevan, tetapi juga krusial untuk memperkuat stabilitas demokrasi di tingkat lokal.

Baca Juga :  Koyem-SHD Akan Gratiskan Biaya Pendidikan

“Budaya lokal memiliki daya tahan yang lebih kuat dalam menjaga harmoni masyarakat. Integrasi nilai adat ke dalam pendidikan politik dapat membentuk masyarakat yang sadar peran dan mampu berpartisipasi tanpa menimbulkan gesekan,” ujar Bardiansyah.

Ia menegaskan demokrasi tidak semata soal proses elektoral, namun bagaimana masyarakat dapat memahami tanggung jawabnya dalam mengawasi pemerintahan dan ikut mengawal pembangunan.

Kegiatan diskusi yang menghadirkan tokoh adat, akademisi, dan masyarakat tersebut dinilainya membuka ruang dialog yang konstruktif dan menjadi model pendidikan politik yang dekat dengan akar budaya masyarakat. Legislator Partai NasDem dari Dapil Kapuas V itu juga mengajak pemerintah daerah, lembaga adat, dan organisasi masyarakat sipil untuk menjaga keberlanjutan program-program Pokja Pendidikan Politik Terpadu.

Baca Juga :  Dukungan Tenaga Pendidikan di Pelosok, Dewan Harapkan Tunjangan yang Memadai

Menurutnya, kemitraan antara unsur adat dan pemerintahan merupakan fondasi dalam membangun Kapuas yang aman, inklusif, dan berkeadilan. Sebagai mantan Ketua KPU Kapuas, Bardiansyah meyakini nilai-nilai luhur Huma Betang dapat menjadi filter alami terhadap politik identitas maupun praktik yang merusak sendi demokrasi.

Electronic money exchangers listing

“Huma Betang bukan sekadar simbol budaya. Ia adalah pedoman hidup yang mampu memperkuat kualitas demokrasi kita,” tandasnya. (art/kpg)

KUALA KAPUAS,PROKALTENG.CO – Anggota DPRD Kabupaten Kapuas Bardiansyah menilai penguatan pendidikan politik berbasis adat merupakan strategi paling efektif untuk meningkatkan kualitas demokrasi sekaligus mencegah potensi konflik sosial di daerah.

Pandangan itu ia sampaikan usai mendukung penuh pelaksanaan diskusi Kemitraan Adat untuk Penguatan Demokrasi Berbasis Huma Betang oleh Pokja Pendidikan Politik Terpadu di Sekretariat Dewan Adat Dayak (DAD) Kapuas.

Menurut Bardiansyah, nilai-nilai Huma Betang seperti musyawarah, kebersamaan, dan saling menghormati terbukti menjadi perekat sosial masyarakat Dayak selama berabad-abad. Karena itu, memasukkan nilai adat ke dalam pendidikan politik dinilai bukan hanya relevan, tetapi juga krusial untuk memperkuat stabilitas demokrasi di tingkat lokal.

Electronic money exchangers listing
Baca Juga :  Koyem-SHD Akan Gratiskan Biaya Pendidikan

“Budaya lokal memiliki daya tahan yang lebih kuat dalam menjaga harmoni masyarakat. Integrasi nilai adat ke dalam pendidikan politik dapat membentuk masyarakat yang sadar peran dan mampu berpartisipasi tanpa menimbulkan gesekan,” ujar Bardiansyah.

Ia menegaskan demokrasi tidak semata soal proses elektoral, namun bagaimana masyarakat dapat memahami tanggung jawabnya dalam mengawasi pemerintahan dan ikut mengawal pembangunan.

Kegiatan diskusi yang menghadirkan tokoh adat, akademisi, dan masyarakat tersebut dinilainya membuka ruang dialog yang konstruktif dan menjadi model pendidikan politik yang dekat dengan akar budaya masyarakat. Legislator Partai NasDem dari Dapil Kapuas V itu juga mengajak pemerintah daerah, lembaga adat, dan organisasi masyarakat sipil untuk menjaga keberlanjutan program-program Pokja Pendidikan Politik Terpadu.

Baca Juga :  Dukungan Tenaga Pendidikan di Pelosok, Dewan Harapkan Tunjangan yang Memadai

Menurutnya, kemitraan antara unsur adat dan pemerintahan merupakan fondasi dalam membangun Kapuas yang aman, inklusif, dan berkeadilan. Sebagai mantan Ketua KPU Kapuas, Bardiansyah meyakini nilai-nilai luhur Huma Betang dapat menjadi filter alami terhadap politik identitas maupun praktik yang merusak sendi demokrasi.

“Huma Betang bukan sekadar simbol budaya. Ia adalah pedoman hidup yang mampu memperkuat kualitas demokrasi kita,” tandasnya. (art/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru