28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Waspada Banjir Mengintai Warga Gumas

KUALA KURUN, PROKALTENG.CO – Intensitas hujan di Kabupaten Gunung Mas selama bulan Januari 2024 mengalami kenaikan. Hampir setiap hari wilayah Gumas diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Kahayan, Sungan Rungan dan sejumlah sungai kecil diminta tetap waspada, karena banjir mengintai warga Gumas. Mengingat setiap hari selalu  terjadi hujan deras yang berdampak meluapnya air di sejumlah sungai besar dan kecil.

Apalagi di Kabupaten Gumas Hampir setiap tahun, pada saat musim hujan bisa dipastikan selalu terjadi bencana banjir. Baik akibat luapan Sungai Rungan dan Kahayan maupun banjir kiriman dari daerah hulu.

“Masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dan dataran rendah agar selalu waspada, karena sewaktu-waktu bisa  terjadi banjir,” kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunung Mas Sahriah dilansir dari palangkaekspres.

Seperti diketahui beberapa hari belakangan banjir akibat luapan Sungai Barito tepatnya di daerah sebelum Jembatan Kalahien. Dampaknya ruas Jalan Palangka Raya – Buntok sempat putus lanyaran tergenang banjir setinggi 1 M hingga  1,5 Meter.

Baca Juga :  Jangan Ada Bullying di Sekolah, Begini Saran DPRD Gumas

Arus transportasi dari  Palangka Raya – Buntok dan sebaliknya sempat ditutup. Masyarakat yang ingin berpergian ke Buntok atau ke Palangka Raya sempat mengalihkan perjalananya melalui Banjarmasin.

Sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam yang ingin mengantarkan bantuan untuk korban banjir ke Kabupaten Barsel dan sekitarnya mengalihkan jalurnya melalui Banjarmasin. “Alhamdullillah  walaupun lewat Banjarmasin,  bantuan sudah sampai ke masyarakat di pinggiran Sungai Barito,” kata salah seorang Pengurus Lazizmu Kalteng beberapa hari lalu.

Sahriah berharap kepada mayarakat terutama yang tinggal di desa, di bantaran sungai atau dataran rendah untuk melakukan persiapan dini. Misalnya mempersiapkan barang-barang yang harus dibawa saat terjadi banjir.

Kemudian masyarakat juga bisa tinggal sementara di rumah keluarga yang jauh dari sungai dan didataran tinggi. Mengingat banjir ini datangnya tiba-tiba Dn tidak bisa diduga sebelumnya.

Sementara hutan sebagai penjangga banjir di Gumas sudah mulai menipis. Sungai-sungai kecil di pinggiran hutan sebagai penampung luapan air, kini berubah menjadi areal penambangan emas tanpa izin.

Baca Juga :  Pasca Libur Guru dan Murid Mendapat Apresiasi Dewan

“Curah hujan di wilayah kita Gumas, mulai ada peningkatan. Hampir setiap hari pasti ada hujan yang dapat memicu terjadinya banjir. Maka dari itu kami mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di desa dan bantaran sungai agar tetap waspada,” ucap Anggota DPRD Gunung Mas Sahriah, belum lama ini.

Srikandi dari partai Gerindra ini mengatakan ancaman bencana alam di Gumas cukup komplek. Beberapa bulan lalu, masyarakat bersama pemerintah lintas sectoral disibukan dengan bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Karhutla berakhir, kata Sahriah muncul lagi bencana alam lainya. Yaitu ancaman banjir, tanah longsor dan pohon tumbang. Untuk menyikapi masalah ini masyarakat harus selalu waspada dan menjaga diri.

“Perlu ada kesiapan dari masyarakat dalam menghadapi ancaman banjir. Seperti persediaan bahan makanan, tempat pindah dan perlengkapan tidur,” katanya.

Sahriah berharap pemerintah daerah harus melakukan persiapan dini dalam mengantisipasi terjadinya banjir. Misalnya bantuan logistik dan obat-obatan serta tempat pengungsian jika memang warga harus diungsikan. (nya/kpg)

KUALA KURUN, PROKALTENG.CO – Intensitas hujan di Kabupaten Gunung Mas selama bulan Januari 2024 mengalami kenaikan. Hampir setiap hari wilayah Gumas diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Kahayan, Sungan Rungan dan sejumlah sungai kecil diminta tetap waspada, karena banjir mengintai warga Gumas. Mengingat setiap hari selalu  terjadi hujan deras yang berdampak meluapnya air di sejumlah sungai besar dan kecil.

Apalagi di Kabupaten Gumas Hampir setiap tahun, pada saat musim hujan bisa dipastikan selalu terjadi bencana banjir. Baik akibat luapan Sungai Rungan dan Kahayan maupun banjir kiriman dari daerah hulu.

“Masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dan dataran rendah agar selalu waspada, karena sewaktu-waktu bisa  terjadi banjir,” kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunung Mas Sahriah dilansir dari palangkaekspres.

Seperti diketahui beberapa hari belakangan banjir akibat luapan Sungai Barito tepatnya di daerah sebelum Jembatan Kalahien. Dampaknya ruas Jalan Palangka Raya – Buntok sempat putus lanyaran tergenang banjir setinggi 1 M hingga  1,5 Meter.

Baca Juga :  Jangan Ada Bullying di Sekolah, Begini Saran DPRD Gumas

Arus transportasi dari  Palangka Raya – Buntok dan sebaliknya sempat ditutup. Masyarakat yang ingin berpergian ke Buntok atau ke Palangka Raya sempat mengalihkan perjalananya melalui Banjarmasin.

Sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam yang ingin mengantarkan bantuan untuk korban banjir ke Kabupaten Barsel dan sekitarnya mengalihkan jalurnya melalui Banjarmasin. “Alhamdullillah  walaupun lewat Banjarmasin,  bantuan sudah sampai ke masyarakat di pinggiran Sungai Barito,” kata salah seorang Pengurus Lazizmu Kalteng beberapa hari lalu.

Sahriah berharap kepada mayarakat terutama yang tinggal di desa, di bantaran sungai atau dataran rendah untuk melakukan persiapan dini. Misalnya mempersiapkan barang-barang yang harus dibawa saat terjadi banjir.

Kemudian masyarakat juga bisa tinggal sementara di rumah keluarga yang jauh dari sungai dan didataran tinggi. Mengingat banjir ini datangnya tiba-tiba Dn tidak bisa diduga sebelumnya.

Sementara hutan sebagai penjangga banjir di Gumas sudah mulai menipis. Sungai-sungai kecil di pinggiran hutan sebagai penampung luapan air, kini berubah menjadi areal penambangan emas tanpa izin.

Baca Juga :  Pasca Libur Guru dan Murid Mendapat Apresiasi Dewan

“Curah hujan di wilayah kita Gumas, mulai ada peningkatan. Hampir setiap hari pasti ada hujan yang dapat memicu terjadinya banjir. Maka dari itu kami mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di desa dan bantaran sungai agar tetap waspada,” ucap Anggota DPRD Gunung Mas Sahriah, belum lama ini.

Srikandi dari partai Gerindra ini mengatakan ancaman bencana alam di Gumas cukup komplek. Beberapa bulan lalu, masyarakat bersama pemerintah lintas sectoral disibukan dengan bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Karhutla berakhir, kata Sahriah muncul lagi bencana alam lainya. Yaitu ancaman banjir, tanah longsor dan pohon tumbang. Untuk menyikapi masalah ini masyarakat harus selalu waspada dan menjaga diri.

“Perlu ada kesiapan dari masyarakat dalam menghadapi ancaman banjir. Seperti persediaan bahan makanan, tempat pindah dan perlengkapan tidur,” katanya.

Sahriah berharap pemerintah daerah harus melakukan persiapan dini dalam mengantisipasi terjadinya banjir. Misalnya bantuan logistik dan obat-obatan serta tempat pengungsian jika memang warga harus diungsikan. (nya/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru