Puasa Ramadan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh seorang muslim. Puasa Ramadan ini wajib dilaksanakan oleh muslim yang telah mencapai usia baligh, berakal sehat, dan tidak sedang sakit atau bepergian jauh.
Allah telah memerintahkan umat Islam untuk berpuasa sebagaimana disebutkan Allah dalam Al-Qur’an:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa. (Al-Baqarah: 183)”
Namun, meskipun berpuasa setiap hari selama sebulan, bukan berarti menjadi halangan untuk menjadi tidak produktif dan malas. Meski tubuh mungkin terasa lemas saat berpuasa karena kurangnya asupan makanan di siang hari, puasa di bulan Ramadhan memiliki banyak pahala dan manfaat.
Dilansir dari Zeed Sharia, inilah tips agar tetap produktif selama bulan puasa.
- Penetapan niat sebagai pondasi utama
Niat yang kuat tidak hanya menjadi syarat sahnya puasa, tetapi juga menjadi pendorong psikologis untuk menjaga motivasi. Penelitian menunjukkan bahwa individu yang mengaitkan aktivitas duniawi dengan tujuan spiritual cenderung lebih tangguh dalam menghadapi tantangan fisik seperti lemas atau lapar.
Misalnya, memaknai bekerja sebagai ibadah dapat meningkatkan daya tahan tubuh saat menjalani tugas berat di siang hari. Dengan niat puasa yang kuat dan tulus untuk beribadah kepada Allah, maka puasa kita tidak hanya tentang lapar dan haus yang kita dapatkan, tetapi juga pahala dari Allah.
- Mengintegrasikan ibadah ke dalam rutinitas sehari-hari
Struktur waktu Ramadhan yang berbeda dari hari-hari biasanya memungkinkan terjadinya sinkronisasi antara jadwal ibadah dan produktivitas kerja. Pembagian waktu sholat (Subuh, Dzuhur, Ashar) dapat digunakan sebagai titik kumpul untuk mengembalikan fokus. Sedangkan malam hari dapat dialokasikan untuk kegiatan seperti tadarus Al-Qur’an atau sholat Tarawih dan tahajud yang juga berfungsi sebagai penyegaran mental.
- Sahur dengan makanan yang bergizi
Saat berpuasa, asupan makanan berkurang sekitar 20-30%. Maka dari itu, mengonsumsi makanan tinggi gizi dan gizi seimbang menjadi salah satu kunci agar kita tetap kuat saat beraktivitas di bulan puasa.
Dengan gizi dan nutrisi yang seimbang tubuh akan siap untuk menjalani aktivitas sehari-hari meskipun sedang berpuasa. Anda juga bisa memperbanyak minum air putih, agar tidak mengalami dehidrasi.
Energi yang cukup tentu sangat dibutuhkan saat beraktivitas. Cara memenuhi kebutuhan gizi saat bulan puasa bisa diatur menjadi 2 atau 3 kali waktu makan, yaitu waktu sahur, waktu berbuka dan setelah ibadah tarawih. Kemudian, waktu makan terakhir sebaiknya 2 jam sebelum tidur.
- Rencanakan jadwal harian dengan baik
Dalam konteks Ramadhan, kita bisa memodifikasi Matriks Eisenhower untuk memprioritaskan tugas-tugas kita berdasarkan urgensinya. Kita bisa membaginya ke dalam beberapa kuadran, kuadran pertama adalah tugas-tugas yang mendesak dan penting.
Ini adalah tugas-tugas kritis yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Nah, waktu terbaik untuk mengerjakannya adalah 2-3 jam setelah sahur, saat energi fisik dan mental kita dalam kondisi prima.
Usahakan untuk menghindari pekerjaan berat di siang hari, terutama di waktu-waktu sulit seperti menjelang berbuka puasa. Sebaliknya, kerjakan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi di waktu yang lebih tenang.
Kemudian, kuadran kedua adalah tugas-tugas yang tidak mendesak tetapi penting. Ini adalah kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan jangka panjang kita.Waktu yang tepat untuk mengerjakannya adalah setelah shalat Tarawih, saat tubuh kita lebih rileks. Misalnya, merencanakan proyek, atau mempelajari hal-hal baru yang bermanfaat.
Terakhir, kuadran ketiga dan keempat adalah tugas-tugas yang mendesak tetapi tidak penting, dan tugas-tugas yang tidak mendesak maupun penting.
Tugas-tugas ini harus didelegasikan kepada orang lain jika memungkinkan, atau bahkan dihilangkan untuk menghemat energi kita. Misalnya, membalas pesan yang sebenarnya tidak penting.
- Tetap aktif dengan olahraga sedang
Olahraga yang sedang akan membantu tubuh kita tetap bugar selama bulan puasa. Jenis olahraga yang bisa kita dilakukan di bulan puasa seperti jalan kaki atau olahraga ringan dapat membantu menjaga tubuh tetap sehat dan bugar.
Dengan terus berolahraga, ada manfaat yang bisa didapatkan seperti suasana hati yang baik, berat badan lebih terkontrol, tubuh lebih bugar, sensitivitas insulin meningkat, dan daya tahan tubuh lebih baik.
Selain itu, pilihlah olahraga yang intensitasnya rendah, seperti jalan santai, bersepeda santai. Lakukan olahraga selama 30-50 menit, 2-3 kali seminggu. Jika dilakukan dengan cara yang benar dan tidak berlebihan, olahraga saat puasa aman dilakukan.
Namun, ingat, kita juga harus mengenali kondisi dan keadaan tubuh. Jika rasa lemas dan lelah yang dialami saat puasa cukup parah, jangan memaksakan diri untuk berolahraga.
- Jaga keseimbangan antara pekerjaan dan ibadah
Penting untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan ibadah selama berpuasa. Jangan sampai kesibukan pekerjaan membuat kita lupa beribadah mengingat banyaknya amal ibadah yang Allah lipatgandakan pahalanya. P
Pastikan kita tidak kehilangan momentum Ramadhan. Kita bisa memanfaatkan waktu istirahat di kantor untuk berdoa atau membaca Al-Qur’an sejenak. Selain itu, hindari menunda-nunda pekerjaan agar tidak menumpuk dan mengganggu waktu ibadah kita.(jpc)