25.6 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Membangun Kepemimpinan Level 5

Oleh : Heru
Hidayat*

 

ADA yang
menarik dalam lima tahun terakhir ini. Tidak saja mengenai kemajuan teknologi
dan informasi dibelahan dunia, tetapi model dan sikap kita dalam menghadapi
situasi perubahan. Kondisi saat ini telah membuka banyak ruang aktualisasi
peran dan kontribusi bagi kita dalam kemaslahatan banyak orang. Kecepatan
bekerja, layanan secara simultan dan model terpadu akan meningkatkan pola dan
kinerja secara profesional. Mereka yang mau dan mampu berinovasi, berkolaborasi
dan memanfaatkan teknologi serta kecepatan informasi dalam menunjang pola
kerjanya maka akan jauh melesat untuk unggul dan berdaya saing.

Misalnya
dalam sebuah kegiatan skala lokal, dilakukan pukul 08.00 WIB pagi, maka dalam
hitungan menit saja informasi kegiatan tersebut akan bisa terinformasikan
keseluruh belahan dunia secara cepat dan lengkap. Hal ini bisa dilakukan
apabila sumber daya manusia (SDM) yang profesional, agile dan terus berinovasi
serta ditunjang sarana teknologi yang cukup serta kemampuan mengoptimalkan
peran elemen lainnya. Sehingga keterpaduan antara kesiapan SDM, kolaborasi potensi
dan kecepatan dalam mengoptimalkan setiap momentum sangat dibutuhkan.

Baca Juga :  Sehat dengan Memaafkan

Apakah
profesional saja sudah cukup? Tentu saja belum, karena kemampuan dan kecepatan
membutuhkan sifat yang rendah hati, santun dan memiliki tanggungjawab yang
lebih luas dalam menghadapi berbagai dinamika. 
Kesantunan akan menjadi bagian penting karakter yang harus dimiliki dan
mampu diterima semua pihak dalam upaya kolaborasi.

Kesantunan
dan rendah hati menjaga agar kita tidak terjebak kepada kesombongan, merasa
hebat sendiri, tidak memerlukan peran orang lain, dan menjauh dari rasa syukur
kepada Allah SWT. Oleh karena itu, menjadi pribadi dan tim yang mampu dan kuat
dalam menjaga sikap santun harus terus dilakukan dimana pun dan kapan pun.

Maka
membangun kepemimpinan level 5 akan menjadi model yang senantiasa diharapkan
oleh banyak manusia. Yang mengarahkan kita untuk bekerja secara profesional dan
bersikap santun kepada siapapun,

Baca Juga :  Limbah Batu Bara, Antara Berkah dan Bencana

Mari dalam
situasi dan kondisi seperti ini, kita mengambil peran dan kontribusi dalam
menyiapkan kepemimpinan level 5 di masyarakat. Terima kasih dan terus
optimalkan kesempatan dalam beramal kebaikan.

 

Semoga
bermanfaat.

 

* Trainer
SDM/Pemerhati Masyarakat

Oleh : Heru
Hidayat*

 

ADA yang
menarik dalam lima tahun terakhir ini. Tidak saja mengenai kemajuan teknologi
dan informasi dibelahan dunia, tetapi model dan sikap kita dalam menghadapi
situasi perubahan. Kondisi saat ini telah membuka banyak ruang aktualisasi
peran dan kontribusi bagi kita dalam kemaslahatan banyak orang. Kecepatan
bekerja, layanan secara simultan dan model terpadu akan meningkatkan pola dan
kinerja secara profesional. Mereka yang mau dan mampu berinovasi, berkolaborasi
dan memanfaatkan teknologi serta kecepatan informasi dalam menunjang pola
kerjanya maka akan jauh melesat untuk unggul dan berdaya saing.

Misalnya
dalam sebuah kegiatan skala lokal, dilakukan pukul 08.00 WIB pagi, maka dalam
hitungan menit saja informasi kegiatan tersebut akan bisa terinformasikan
keseluruh belahan dunia secara cepat dan lengkap. Hal ini bisa dilakukan
apabila sumber daya manusia (SDM) yang profesional, agile dan terus berinovasi
serta ditunjang sarana teknologi yang cukup serta kemampuan mengoptimalkan
peran elemen lainnya. Sehingga keterpaduan antara kesiapan SDM, kolaborasi potensi
dan kecepatan dalam mengoptimalkan setiap momentum sangat dibutuhkan.

Baca Juga :  Sehat dengan Memaafkan

Apakah
profesional saja sudah cukup? Tentu saja belum, karena kemampuan dan kecepatan
membutuhkan sifat yang rendah hati, santun dan memiliki tanggungjawab yang
lebih luas dalam menghadapi berbagai dinamika. 
Kesantunan akan menjadi bagian penting karakter yang harus dimiliki dan
mampu diterima semua pihak dalam upaya kolaborasi.

Kesantunan
dan rendah hati menjaga agar kita tidak terjebak kepada kesombongan, merasa
hebat sendiri, tidak memerlukan peran orang lain, dan menjauh dari rasa syukur
kepada Allah SWT. Oleh karena itu, menjadi pribadi dan tim yang mampu dan kuat
dalam menjaga sikap santun harus terus dilakukan dimana pun dan kapan pun.

Maka
membangun kepemimpinan level 5 akan menjadi model yang senantiasa diharapkan
oleh banyak manusia. Yang mengarahkan kita untuk bekerja secara profesional dan
bersikap santun kepada siapapun,

Baca Juga :  Limbah Batu Bara, Antara Berkah dan Bencana

Mari dalam
situasi dan kondisi seperti ini, kita mengambil peran dan kontribusi dalam
menyiapkan kepemimpinan level 5 di masyarakat. Terima kasih dan terus
optimalkan kesempatan dalam beramal kebaikan.

 

Semoga
bermanfaat.

 

* Trainer
SDM/Pemerhati Masyarakat

Terpopuler

Artikel Terbaru