27.1 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Disiplin 3M Tetap Berlaku Meski Sudah Ada Vaksin

Anggota
Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional dari ITAGI, Soedjatmiko menyampaikan,
vaksin bukan solusi terakhir dari pandemi Covid-19. Dia menyampaikan, jika
seorang yang disuntik vaksin bukan berarti sudah terbebas dari wabah Covid-19.

Menurutnya
hal yang paling terpenting upaya mencegah Covid-19 dengan menerapkan protokol
kesehatan, utamanya menerapkan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dengan
sabun atau handsanitizer dan menjaga jarak. Protokol kesehatan tetap harus
diterapkan hingga pandemi berakhir.

“Jadi
walaupun sudah imunisasi harus tetap pakai masker, cuci tangan pakai sabun,
jaga jarak atau tidak berkerumun sampai pandemi mereda,” kata Soedjatmiko dalam
diskusi bertema ‘Indonesia Siapkan Vaksinasi’ melalui siaran daring, Rabu
(2/12).

Soedjatmiko
menuturkan, upaya pencegahan Covid-19 yang efektif dengan menerapkan 3M yang
kemudian akan ditambah dengan vaksinasi. Dia tak memungkiri, Covid-19 dapat
menjangkit kepada siapa saja dengan melalui hidung, mulut dan mata.

Baca Juga :  Benarkah Terlalu Banyak Tidur Bisa Membahayakan Kesehatan?

“Terus
masuk ke dalam sel saluran napas, paru, perncernaan, dan darah. Mula mula
keluhannya tidak spesifik tapi lama kelamaan virus bisa merusak paru, pembuluh
darah, jantung, ginjal, dan akhirnya penderita bisa meninggal,” beber
Soedjatmiko.

Dia
menuturkan, di Indonesia pasien positif Covid-19 sebanyak 80 persen berusia 19
sampai 59 tahun. Sementara itu, usia rentan terjangkit Covid-19 pada usia 59
tahun.

“Tapi
kalau minimal 70 persen dari usia itu divaksin, maka otomatis yang usia di atas
59 dan di bawah 19 tahun terlindungi. Inilah kekebalan kelompok. Tetapi dengan
tetap 3M agar tidak tertular,” imbau Soedjatmiko.

Anggota
Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional dari ITAGI, Soedjatmiko menyampaikan,
vaksin bukan solusi terakhir dari pandemi Covid-19. Dia menyampaikan, jika
seorang yang disuntik vaksin bukan berarti sudah terbebas dari wabah Covid-19.

Menurutnya
hal yang paling terpenting upaya mencegah Covid-19 dengan menerapkan protokol
kesehatan, utamanya menerapkan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dengan
sabun atau handsanitizer dan menjaga jarak. Protokol kesehatan tetap harus
diterapkan hingga pandemi berakhir.

“Jadi
walaupun sudah imunisasi harus tetap pakai masker, cuci tangan pakai sabun,
jaga jarak atau tidak berkerumun sampai pandemi mereda,” kata Soedjatmiko dalam
diskusi bertema ‘Indonesia Siapkan Vaksinasi’ melalui siaran daring, Rabu
(2/12).

Soedjatmiko
menuturkan, upaya pencegahan Covid-19 yang efektif dengan menerapkan 3M yang
kemudian akan ditambah dengan vaksinasi. Dia tak memungkiri, Covid-19 dapat
menjangkit kepada siapa saja dengan melalui hidung, mulut dan mata.

Baca Juga :  Benarkah Terlalu Banyak Tidur Bisa Membahayakan Kesehatan?

“Terus
masuk ke dalam sel saluran napas, paru, perncernaan, dan darah. Mula mula
keluhannya tidak spesifik tapi lama kelamaan virus bisa merusak paru, pembuluh
darah, jantung, ginjal, dan akhirnya penderita bisa meninggal,” beber
Soedjatmiko.

Dia
menuturkan, di Indonesia pasien positif Covid-19 sebanyak 80 persen berusia 19
sampai 59 tahun. Sementara itu, usia rentan terjangkit Covid-19 pada usia 59
tahun.

“Tapi
kalau minimal 70 persen dari usia itu divaksin, maka otomatis yang usia di atas
59 dan di bawah 19 tahun terlindungi. Inilah kekebalan kelompok. Tetapi dengan
tetap 3M agar tidak tertular,” imbau Soedjatmiko.

Terpopuler

Artikel Terbaru