Untuk
menurunkan kasus Covid-19 paling efektif adalah dengan kesadaran masyarakat
untuk wajib mematuhi protokol kesehatan 3M, yakni menjaga jarak, memakai
masker, dan mencuci tangan pakai sabun. Tak cukup itu saja, pemerintah daerah
juga berkomitmen melakukan 3T yakni testing, tracing, dan treatment.
Kasubbid
Tracking Satgas Covid-19 dr. Kusmedi Priharto, mengatakan studi menunjukkan
bahwa menggunakan masker akan menurunkan risiko angka tertular hanya 10-15
persen. Lalu ditambah menjaga jarak bahkan bisa membuat orang tak tertular
hingga 100 persen.
“Dengan
pakai masker lalu jaga jarak makin membuat orang tidak tertular Covid-19,â€
tegas dr. Kusmedi dalam talkshow di Graha BNPB baru-baru ini.
Dia
juga mengharapkan adanya penegakan hukum atau law enforcement untuk terus
mencegah penularan. Tak cukup hanya 3T, kata dia, masyarakat juga harus disiplin
melakukan perubahan perilaku.
“Memang
butuh perubahan perilaku, sebab jika pakai masker dan jaga jarak dilakukan
berbarengan, itu akan mengurangi risiko 100 persen,†katanya.
Ketua
Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 dr. Sonny Harry Harmadi, menegaskan
bukan hanya perubahan perilaku, akan tetapi masyarakat juga harus mendukung 3T.
Sebab menurutnya masih ada masyarakat yang sulit untuk dilacak saat dites
Covid-19.
“Masih
ada orang enggak mau di tes, salah satunya katanya menyeramkan dok,†jelas dr.
Sonny.
Lalu
memang, kata dr. Sonny, kadang-kadang ada kekhawatiran masyarakat adanya stigma
jika memang terbukti positif saat dites. Hal itu yang membuat angka tes tak
maksimal.
“Ada
yang bilang pelacakan kok rendah. Ya karena dari 35 orang mau dilacak kontak
erat, tapi banyak yang tidak berani. Kita kan juga enggak bisa ya paksa-paksa
orang,†tukasnya.
“Padahal
bagi masyarakat yang mendukung testing, adalah pahlawan kemanusiaan yang bisa
memutuskan rantai penularan. Sebab partisipasi memang penting sekali untuk
menurunkan kasus Covid-19,†jelas dr. Sonny.