27.3 C
Jakarta
Tuesday, November 26, 2024

Lestarikan Kearifan Lokal, Polda Kalteng Gelar Lomba Menyumpit

PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO –
Sumpit selama ini dikenal sebagai salah satu senjata tradisional yang sering
digunakan oleh suku Dayak di kawasan Kalimantan. Sumpit juga memiliki
keunggulan pada tingkat akurasi tembak mencapai sekitar 200 meter.

Di Kalimantan sendiri, sumpit
dijadikan sebagai ajang perlombaan. Seperti yang dilaksanakan oleh Polda
Kalimantan Tengah, Sabtu (22/8).

Ya, masih dalam suasana HUT
Republik Indonesia ke-75, Polda Kalteng melalui Direktorat Samapta menggelar
perlombaan tersebut di halaman tembak Mapolda Kalteng.




Direktur Samapta Polda Kalteng
Kombes Pol Susilo Wardono menuturkan tujuan dari digelarnya lomba sumpit ini
sebagai pelestarian kebudayaan kearifan lokal disini yang masih kuat.

“Kami mengadakan lomba sumpit
di lingkup Jajaran Polda Kalteng. Pesertanya dari masing masing Polres yang
sebelumnya telah mengambil juaranya di Polres masing-masing. Dan kini
dipertandingkan ditingkat Polda,” kata Susilo.

Baca Juga :  Jelang AN Disdik Kapuas Gelar Tryout ABK

Acara tersebut dibuka langsung
oleh Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo melalui Wakapolda Brigjen Pol
Indro Wiyono dan disaksikan oleh Pejabat Utama.

 

Ada dua kelas yang diperlombakan
yakni putra dan putri yang diikuti oleh Polki dan Polwan Jajaran Polda Kalteng.

Di tiap sesi, terdapat jarak 10
meter dan 15 meter. Selain perlombaan menyumpit, peserta juga memperlombakan
pakaian etnik terbaik.

Salah satu peserta, yang mewakili
Polres Kota Waringin Barat menuturkan dengan adanya kegiatan ini dinilai bisa
mengembangkan kearifan lokal dan menumbuhkan rasa cinta adat  tradisional yang ada di Kalimantan Tengah.

Pantauan kaltengpos.co di lokasi,
anak sumpit milik Bripka Novalisa itu menancap tidak jauh dari target dengan
point sempurna. Ia mengaku senang walau hanya berlatih beberapa kali sebelum
ditunjuk untik mewakili polresnya.

Baca Juga :  Dua Daerah Ini Siap Memberikan Layanan Pertanahan Hak Tanggungan Gunak

“Dengan belajar dua kali
latihan dan hasilnya seperti itu pastinya senang. Semoga hasilnya
terbaik,” ungkap Novalisa.

Dengan demikian, kegiatan seperti
ini, akan terus digalahkan. Mungkin juga bisa diperlombakan untuk umum namun
untuk saat ini masih diperlombakan untuk lingkup jajaran Polda Kalteng.

Seperti diketahui selama ini,
menyumpit menjadi tradisi sehari-hari bagi suku asli Kalimantan. Menyumpit
sering dilakukan masyarakat di Kalimantan ketika berburu binatang untuk
konsumsi makan, seperti babi dan hewan lainnya yang hidup di hutan

Dilihat dari bentuknya, sumpit
memiliki bentuk bulat dengan panjang sekitar 1,5 sampai 2 meter dan berdiamter
sekitar 2-3 centimeter. Sementara untuk jenis kayu yang digunakan untuk
pembuatan sumpit umumnya dari jenis kayu tampang, ulin, tabalien, plepek, dan
kayu resak.

 

 

PALANGKA RAYA, KALTENGPOS.CO –
Sumpit selama ini dikenal sebagai salah satu senjata tradisional yang sering
digunakan oleh suku Dayak di kawasan Kalimantan. Sumpit juga memiliki
keunggulan pada tingkat akurasi tembak mencapai sekitar 200 meter.

Di Kalimantan sendiri, sumpit
dijadikan sebagai ajang perlombaan. Seperti yang dilaksanakan oleh Polda
Kalimantan Tengah, Sabtu (22/8).

Ya, masih dalam suasana HUT
Republik Indonesia ke-75, Polda Kalteng melalui Direktorat Samapta menggelar
perlombaan tersebut di halaman tembak Mapolda Kalteng.




Direktur Samapta Polda Kalteng
Kombes Pol Susilo Wardono menuturkan tujuan dari digelarnya lomba sumpit ini
sebagai pelestarian kebudayaan kearifan lokal disini yang masih kuat.

“Kami mengadakan lomba sumpit
di lingkup Jajaran Polda Kalteng. Pesertanya dari masing masing Polres yang
sebelumnya telah mengambil juaranya di Polres masing-masing. Dan kini
dipertandingkan ditingkat Polda,” kata Susilo.

Baca Juga :  Jelang AN Disdik Kapuas Gelar Tryout ABK

Acara tersebut dibuka langsung
oleh Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo melalui Wakapolda Brigjen Pol
Indro Wiyono dan disaksikan oleh Pejabat Utama.

 

Ada dua kelas yang diperlombakan
yakni putra dan putri yang diikuti oleh Polki dan Polwan Jajaran Polda Kalteng.

Di tiap sesi, terdapat jarak 10
meter dan 15 meter. Selain perlombaan menyumpit, peserta juga memperlombakan
pakaian etnik terbaik.

Salah satu peserta, yang mewakili
Polres Kota Waringin Barat menuturkan dengan adanya kegiatan ini dinilai bisa
mengembangkan kearifan lokal dan menumbuhkan rasa cinta adat  tradisional yang ada di Kalimantan Tengah.

Pantauan kaltengpos.co di lokasi,
anak sumpit milik Bripka Novalisa itu menancap tidak jauh dari target dengan
point sempurna. Ia mengaku senang walau hanya berlatih beberapa kali sebelum
ditunjuk untik mewakili polresnya.

Baca Juga :  Dua Daerah Ini Siap Memberikan Layanan Pertanahan Hak Tanggungan Gunak

“Dengan belajar dua kali
latihan dan hasilnya seperti itu pastinya senang. Semoga hasilnya
terbaik,” ungkap Novalisa.

Dengan demikian, kegiatan seperti
ini, akan terus digalahkan. Mungkin juga bisa diperlombakan untuk umum namun
untuk saat ini masih diperlombakan untuk lingkup jajaran Polda Kalteng.

Seperti diketahui selama ini,
menyumpit menjadi tradisi sehari-hari bagi suku asli Kalimantan. Menyumpit
sering dilakukan masyarakat di Kalimantan ketika berburu binatang untuk
konsumsi makan, seperti babi dan hewan lainnya yang hidup di hutan

Dilihat dari bentuknya, sumpit
memiliki bentuk bulat dengan panjang sekitar 1,5 sampai 2 meter dan berdiamter
sekitar 2-3 centimeter. Sementara untuk jenis kayu yang digunakan untuk
pembuatan sumpit umumnya dari jenis kayu tampang, ulin, tabalien, plepek, dan
kayu resak.

 

 

Terpopuler

Artikel Terbaru