KALTENGPOS.CO – Peneliti dunia berlomba menemukan vaksin Covid-19.
Sedikitnya ada 155 kandidat vaksin untuk melawan virus Korona, 22 diantaranya
sudah mulai diuji coba pada manusia. Dan Rusia, menjadi negara pertama yang
sudah menyelesaikan semua tahapan uji coba pada manusia.
Biasanya, diperlukan pengujian
selama bertahun-tahun sebelum vaksin mencapai uji klinis. Akan tetapi, para
ilmuwan berlomba untuk mengembangkan vaksin yang aman dan efektif pada tahun
depan.
Dilansir dari Science Times,
Senin (13/7), para ilmuwan mulai menguraikan genom SARS-CoV-2 pada Januari, dan
percobaan keamanan vaksin pertama dimulai pada Maret. Negara pertama Rusia yang
menyelesaikan uji coba vaksin Coronavirus pada manusia.
Kantor berita Rusia TASS
mengungkap, Rusia telah menjadi negara pertama yang menyelesaikan uji coba
manusia terhadap vaksin Covid-19 pada hari Minggu (12/7). Lebih lanjut, outlet
berita menambahkan bahwa hasilnya telah membuktikan keefektifan obat tersebut.
Uji coba manusia telah selesai di
Universitas Sechenov dan subjek penelitian akan segera diberhentikan. Kepala
Peneliti Elena Smolyarchuk yang mengepalai Pusat Penelitian Klinis untuk
Pengobatan di universitas itu mengatakan penelitian sudah selesai.
“Penelitian telah selesai dan itu
membuktikan bahwa vaksin itu aman. Para relawan akan diberhentikan pada 15 Juli
dan 20 Juli,†kata Smolyarchuk dalam sebuah wawancara dengan TASS.
Namun, belum ada informasi lebih
lanjut tentang kapan vaksin mereka akan diproduksi secara komersial. Pada 18
Juni, Rusia telah mengizinkan uji klinis dua bentuk vaksin Covid-19 potensial
yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian Nasional Epidemiologi dan Mikrobiologi
Gamaleya.
Selain itu, Rumah Sakit Militer
Burdenko menerima vaksin pertama dalam bentuk solusi untuk intramuskuler.
Kemudian vaksin lain dalam bentuk bubuk diberikan kepada Sechenov First Moscow
State Medical University.
Tahap pertama dari penelitian
vaksin Universitas Sechenov melibatkan 18 sukarelawan dalam satu kelompok dan
kelompok kedua dengan 20 sukarelawan. Setelah vaksinasi, para relawan
diharapkan tetap terisolasi di rumah sakit selama 28 hari. Hasil awal tes
vaksin pada sekelompok sukarelawan menunjukkan bahwa mereka mengembangkan
antibodi terhadap virus Korona.
“Data yang diperoleh Pusat
Penelitian Nasional Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamalei, membuktikan bahwa
sukarelawan dari kelompok pertama dan kedua membentuk respons kekebalan setelah
suntikan vaksin terhadap coronavirus,†kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Hingga saat ini, Rusia telah
melaporkan 719, 449 kasus positif dan 11.188 kematian. Vaksin menjalani
serangkaian tahap sebelum mendapatkan persetujuan dari badan yang disetujui
masing-masing negara.
Perlu diketahui, ketika
penelitian vaksin sedang dalam pengujian praklinisnya, para ilmuwan telah
memberikan vaksin tersebut kepada hewan. Selain itu, beberapa telah mencapai
uji keamanan fase I, di mana para ilmuwan memberikan kandidat vaksin kepada
sejumlah kecil orang. Mereka melanjutkan, memberikannya kepada ratusan orang,
dipecah menjadi kelompok-kelompok ketika mereka memasuki uji coba Fase II yang
diperluas.
Jika lolos, akan dilanjutkan ke
uji coba efikasi Fase III untuk menentukan apakah kandidat vaksin melindungi
terhadap virus Korona sebelum disetujui oleh regulator di setiap negara. Vaksin
dapat menerima otorisasi penggunaan darurat sebelum mendapatkan persetujuan
negara masing-masing.