25.6 C
Jakarta
Sunday, April 13, 2025

Pemkab Upayakan Tempat Isolasi

TAMIANG LAYANG – Pemerintah
Kabupaten Barito Timur (Bartim) melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19 di wilayah itu mengupayakan tempat isolasi untuk pasien terpapar.
Lantaran hingga saat ini, slot atau kapasitas tampung RSUD Tamiang Layang sudah
penuh.

Kepala Dinas Kesehatan
Bartim, Simon Biring mengatakan, rumah sakit daerah sudah tidak bisa menampung
pasien Covid-19. Sehingga untuk saat ini, mereka yang telah menjalani rapid
test dengan hasil reaktif melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

“Kami terus
berkoordinasi, mudahan ada tempat isolasi secepatnya untuk memudahkan penanganan
dan menekan penularan Covid-19 di Bartim,” kata pria yang juga Koordinator
Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Covid-19 Bartim, Sabtu (4/7).

Baca Juga :  Proses Hukum Rekanan yang Menyalahi Aturan

Dijelaskannya, diperlukan
tempat isolasi lain tersebut karena melihat kecenderungan kasus positif Covid-19
sekaligus reaktif warga. Menurut dia, kecenderungan pasien positif Covid-19
yang meningkat berpengaruh pada sulitnya penanganan.

Hingga saat ini, menurut
dia, kasus positif di Bartim menembus kepala dua. Yakni 22 orang, dengan
rincian 11 orang dalam perawatan, 10 orang sembuh dan satu meninggal dunia.

Menurut dia, peningkatan terjadi dan
terkonfirmasi sehingga dilakukan tracking kontak erat pasien dengan sejumlah
warga. “Hasilnya ada enam warga reaktif yang terpaksa isolasi mandiri dan
kami mengharapkan persolan tempat isolasi segera terselesaikan,” harapnya. 

TAMIANG LAYANG – Pemerintah
Kabupaten Barito Timur (Bartim) melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19 di wilayah itu mengupayakan tempat isolasi untuk pasien terpapar.
Lantaran hingga saat ini, slot atau kapasitas tampung RSUD Tamiang Layang sudah
penuh.

Kepala Dinas Kesehatan
Bartim, Simon Biring mengatakan, rumah sakit daerah sudah tidak bisa menampung
pasien Covid-19. Sehingga untuk saat ini, mereka yang telah menjalani rapid
test dengan hasil reaktif melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

“Kami terus
berkoordinasi, mudahan ada tempat isolasi secepatnya untuk memudahkan penanganan
dan menekan penularan Covid-19 di Bartim,” kata pria yang juga Koordinator
Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Covid-19 Bartim, Sabtu (4/7).

Baca Juga :  Proses Hukum Rekanan yang Menyalahi Aturan

Dijelaskannya, diperlukan
tempat isolasi lain tersebut karena melihat kecenderungan kasus positif Covid-19
sekaligus reaktif warga. Menurut dia, kecenderungan pasien positif Covid-19
yang meningkat berpengaruh pada sulitnya penanganan.

Hingga saat ini, menurut
dia, kasus positif di Bartim menembus kepala dua. Yakni 22 orang, dengan
rincian 11 orang dalam perawatan, 10 orang sembuh dan satu meninggal dunia.

Menurut dia, peningkatan terjadi dan
terkonfirmasi sehingga dilakukan tracking kontak erat pasien dengan sejumlah
warga. “Hasilnya ada enam warga reaktif yang terpaksa isolasi mandiri dan
kami mengharapkan persolan tempat isolasi segera terselesaikan,” harapnya. 

Terpopuler

Artikel Terbaru