25.4 C
Jakarta
Tuesday, April 22, 2025

Kartu Prakerja Hangus 30 Hari

JAKARTA – Pelatihan pertama dalam program Kartu Prakerja bisa
hangus jika dalam waktu 30 hari tidak digunakan oleh peserta sejak ditetapkan
sebagai penerima yang lolos seleksi. Sementara untuk sisa bantuan biaya
pelatihan dalam gelombang pertama, kata dia, dapat digunakan untuk pelatihan
kedua atau ketiga hingga 31 Desember 2020.

”Kesempatan ini silakan
dioptimalkan,” terang Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga
Hartarto dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (16/4). Setiap penerima Kartu
Prakerja mendapatkan paket manfaat total senilai Rp3.550.000, yang terdiri dari
bantuan biaya pelatihan sebesar Rp1.000.000 yang dapat digunakan untuk membeli
satu atau lebih pelatihan di mitra kanal digital.

Kemudian, insentif bagi peserta
sebesar Rp600.000 per bulan diberikan selama empat bulan dan biaya sebesar
Rp150.000 untuk survei sebanyak tiga kali terkait pelatihan. ”Insentif akan
ditransfer ke rekening bank atau e-wallet LinkAja, OVO, atau GoPay milik
peserta,” imbuh Airlangga.

Bagi peserta yang diterima,
Airlangga menambahkan dapat langsung membeli pelatihan yang diinginkan dengan
metode bayar menggunakan Kartu Prakerja, dengan kode unik 16 angka. ”Apabila
pendaftaran belum diterima, calon peserta dapat bergabung di gelombang
pendaftaran selanjutnya dan tidak perlu mengulang proses pendaftaran dari awal,
tinggal pilih nanti mau bergabung di gelombang berapa,” imbuhnya.

Antusiasme calon peserta Kartu
Prakerja terhitung sangat tinggi pada periode pendaftaran gelombang pertama
yang dimulai pada Sabtu (11/4) hingga Kamis (16/4) pukul 16.00 WIB total
mencapai 5.965.048 pengguna. Pemerintah menyediakan sebanyak 200 ribu peserta
untuk tahap pertama setelah mereka mendapatkan pemberitahuan melalui pesan
singkat atau SMS. ”Bagi 1.878.026 yang belum ikut batch pertama ini, tidak
perlu daftar ulang dan kami berikan melalui email link di komputer atau
smartphonenya. Itu bisa diklik mau ikut ke gelombang kedua, ketiga,
seterusnya,” katanya dalam jumpa pers daring.

Baca Juga :  KKP Berikan Pinjaman Modal Untuk Nelayan, Ini Syarat Mendapatkannya

Pemerintah siap membuka gelombang
kedua pendaftaran Kartu Prakerja mulai Senin (20/4) pukul 08.00 WIB sampai
Kamis (23/4) pukul 16.00 WIB. Rencananya, pendaftaran Kartu Prakerja dibuka per
minggu, sampai dengan minggu keempat November 2020. Menko Airlangga menambahkan
Program Kartu Prakerja menyediakan 2.055 pelatihan daring oleh 198 lembaga
pelatihan bekerja sama dengan delapan kanal digital.

Erlangga juga menyinggung soal
penerima program keluarga harapan (PKH) dan bantuan langsung tunai (BLT) tidak
bisa ikut dalam program Kartu Prakerja karena mereka sudah menerima bantuan
sosial. ”Tapi dari keluarga itu, anaknya bisa ikut pelatihan,” jelasnya.

Sedangkan batas minimal usia yang
bisa ikut dalam program tersebut yakni berusia di atas 18 tahun dan tidak
sedang sekolah.Dari kriteria itu, sejumlah kementerian juga sudah memberikan
data terkait pekerja yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK) mulai dari
Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Pariwisata, BPJS Ketenagakerjaan dan
kementerian/lembaga lain. ”Data itu data base yang ada dan semua itu di-kroscek
dengan data yang masuk. Semua program itu berbasis pendaftaran yang aktif,”
katanya.

Selain dari sisi usia dan bansos,
pemerintah juga menyeleksi motivasi yang dimiliki calon peserta. Pendaftaran
gelombang pertama Kartu Prakerja membeludak hingga mencapai 5.965.048 pengguna.
Dari jumlah itu, kemudian diverifikasi berdasarkan email sehingga didapatkan
4.428.669 pengguna dan diverifikasi kembali berdasarkan nomor induk
kependudukan (NIK) ciut menjadi 3.294.190 pengguna. Dari jumlah itu, kemudian
diproses lagi dengan mencocokkan data yang ada di kementerian sehingga
didapatkan 2.078.026 yang bergabung pada gelombang pendaftaran atau join batch
pertama.

Baca Juga :  Ekonomi Digital Kekuatan Ekonomi Baru

Pemerintah menyediakan sebanyak
200 ribu peserta untuk tahap pertama setelah para mereka mendapatkan
pemberitahuan melalui pesan singkat atau SMS. ”Bagi 1.878.026 yang belum ikut
batch pertama ini, tidak perlu daftar ulang dan kami berikan melalui email link
di komputer atau smartphonenya. Itu bisa di-klik mau ikut ke gelombang kedua,
ketiga, seterusnya,” kata Airlangga.

Sementara itu sejumlah karyawan
yang terkena PHK akibat pandemi Covid-19 mulai melakukan pendaftaran Program
Kartu Prakerja yang diselenggarakan oleh pemerintah. ”Tadi saya sudah mendaftar
tetapi ada kendala dalam melakukan pendaftaran,” terang Yudha Agung warga Wayhalim,
Bandarlampung.

Sebagaimana diketahui,
pendaftaran Kartu Prakerja gelombang pertama dimulai Sabtu (11/4) pada pukul
19.00 WIB sampai dengan tanggal 16 April pukul 16.00 WIB. Ia mengatakan pada
proses pendaftaran tersebut, ia kesulitan mengunggah foto KTP dan swafoto yang
menjadi syarat pendaftaran. ”Saya sudah berusaha berulangkali mengunggah foto
KTP maupun swafoto di website www.prakerja.go.id tetapi gagal terus,” ujarnya
seraya mengaku telah berkonsultasi dengan petugas Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian
(Disnakerperin) Kota Bandarlampug.

Meski demikian, dikatakannya,
sejauh ini belum ada solusi. Calon pendaftar lain Muhammad mengaku juga belum
berhasil melakukan pendaftaran. ”Saya sudah beberapa kali mencoba tetapi belum
berhasil juga, mungkin karena saat ini banyak yang daftar. Jadi kan bersamaan,”
katanya.

JAKARTA – Pelatihan pertama dalam program Kartu Prakerja bisa
hangus jika dalam waktu 30 hari tidak digunakan oleh peserta sejak ditetapkan
sebagai penerima yang lolos seleksi. Sementara untuk sisa bantuan biaya
pelatihan dalam gelombang pertama, kata dia, dapat digunakan untuk pelatihan
kedua atau ketiga hingga 31 Desember 2020.

”Kesempatan ini silakan
dioptimalkan,” terang Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga
Hartarto dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (16/4). Setiap penerima Kartu
Prakerja mendapatkan paket manfaat total senilai Rp3.550.000, yang terdiri dari
bantuan biaya pelatihan sebesar Rp1.000.000 yang dapat digunakan untuk membeli
satu atau lebih pelatihan di mitra kanal digital.

Kemudian, insentif bagi peserta
sebesar Rp600.000 per bulan diberikan selama empat bulan dan biaya sebesar
Rp150.000 untuk survei sebanyak tiga kali terkait pelatihan. ”Insentif akan
ditransfer ke rekening bank atau e-wallet LinkAja, OVO, atau GoPay milik
peserta,” imbuh Airlangga.

Bagi peserta yang diterima,
Airlangga menambahkan dapat langsung membeli pelatihan yang diinginkan dengan
metode bayar menggunakan Kartu Prakerja, dengan kode unik 16 angka. ”Apabila
pendaftaran belum diterima, calon peserta dapat bergabung di gelombang
pendaftaran selanjutnya dan tidak perlu mengulang proses pendaftaran dari awal,
tinggal pilih nanti mau bergabung di gelombang berapa,” imbuhnya.

Antusiasme calon peserta Kartu
Prakerja terhitung sangat tinggi pada periode pendaftaran gelombang pertama
yang dimulai pada Sabtu (11/4) hingga Kamis (16/4) pukul 16.00 WIB total
mencapai 5.965.048 pengguna. Pemerintah menyediakan sebanyak 200 ribu peserta
untuk tahap pertama setelah mereka mendapatkan pemberitahuan melalui pesan
singkat atau SMS. ”Bagi 1.878.026 yang belum ikut batch pertama ini, tidak
perlu daftar ulang dan kami berikan melalui email link di komputer atau
smartphonenya. Itu bisa diklik mau ikut ke gelombang kedua, ketiga,
seterusnya,” katanya dalam jumpa pers daring.

Baca Juga :  KKP Berikan Pinjaman Modal Untuk Nelayan, Ini Syarat Mendapatkannya

Pemerintah siap membuka gelombang
kedua pendaftaran Kartu Prakerja mulai Senin (20/4) pukul 08.00 WIB sampai
Kamis (23/4) pukul 16.00 WIB. Rencananya, pendaftaran Kartu Prakerja dibuka per
minggu, sampai dengan minggu keempat November 2020. Menko Airlangga menambahkan
Program Kartu Prakerja menyediakan 2.055 pelatihan daring oleh 198 lembaga
pelatihan bekerja sama dengan delapan kanal digital.

Erlangga juga menyinggung soal
penerima program keluarga harapan (PKH) dan bantuan langsung tunai (BLT) tidak
bisa ikut dalam program Kartu Prakerja karena mereka sudah menerima bantuan
sosial. ”Tapi dari keluarga itu, anaknya bisa ikut pelatihan,” jelasnya.

Sedangkan batas minimal usia yang
bisa ikut dalam program tersebut yakni berusia di atas 18 tahun dan tidak
sedang sekolah.Dari kriteria itu, sejumlah kementerian juga sudah memberikan
data terkait pekerja yang kena pemutusan hubungan kerja (PHK) mulai dari
Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Pariwisata, BPJS Ketenagakerjaan dan
kementerian/lembaga lain. ”Data itu data base yang ada dan semua itu di-kroscek
dengan data yang masuk. Semua program itu berbasis pendaftaran yang aktif,”
katanya.

Selain dari sisi usia dan bansos,
pemerintah juga menyeleksi motivasi yang dimiliki calon peserta. Pendaftaran
gelombang pertama Kartu Prakerja membeludak hingga mencapai 5.965.048 pengguna.
Dari jumlah itu, kemudian diverifikasi berdasarkan email sehingga didapatkan
4.428.669 pengguna dan diverifikasi kembali berdasarkan nomor induk
kependudukan (NIK) ciut menjadi 3.294.190 pengguna. Dari jumlah itu, kemudian
diproses lagi dengan mencocokkan data yang ada di kementerian sehingga
didapatkan 2.078.026 yang bergabung pada gelombang pendaftaran atau join batch
pertama.

Baca Juga :  Ekonomi Digital Kekuatan Ekonomi Baru

Pemerintah menyediakan sebanyak
200 ribu peserta untuk tahap pertama setelah para mereka mendapatkan
pemberitahuan melalui pesan singkat atau SMS. ”Bagi 1.878.026 yang belum ikut
batch pertama ini, tidak perlu daftar ulang dan kami berikan melalui email link
di komputer atau smartphonenya. Itu bisa di-klik mau ikut ke gelombang kedua,
ketiga, seterusnya,” kata Airlangga.

Sementara itu sejumlah karyawan
yang terkena PHK akibat pandemi Covid-19 mulai melakukan pendaftaran Program
Kartu Prakerja yang diselenggarakan oleh pemerintah. ”Tadi saya sudah mendaftar
tetapi ada kendala dalam melakukan pendaftaran,” terang Yudha Agung warga Wayhalim,
Bandarlampung.

Sebagaimana diketahui,
pendaftaran Kartu Prakerja gelombang pertama dimulai Sabtu (11/4) pada pukul
19.00 WIB sampai dengan tanggal 16 April pukul 16.00 WIB. Ia mengatakan pada
proses pendaftaran tersebut, ia kesulitan mengunggah foto KTP dan swafoto yang
menjadi syarat pendaftaran. ”Saya sudah berusaha berulangkali mengunggah foto
KTP maupun swafoto di website www.prakerja.go.id tetapi gagal terus,” ujarnya
seraya mengaku telah berkonsultasi dengan petugas Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian
(Disnakerperin) Kota Bandarlampug.

Meski demikian, dikatakannya,
sejauh ini belum ada solusi. Calon pendaftar lain Muhammad mengaku juga belum
berhasil melakukan pendaftaran. ”Saya sudah beberapa kali mencoba tetapi belum
berhasil juga, mungkin karena saat ini banyak yang daftar. Jadi kan bersamaan,”
katanya.

Terpopuler

Artikel Terbaru